Namun destruksi kering ini juga memiliki kekurangan yaitu terdapat kemungkinan kehilangan sampel logam yang dapat terjadi baik karena penguapan
maupun terjadi penyerapan absorpsi sampel oleh wadah Cantle, 1982. b. Wet ashing Destruksi Basah
Destruksi basah dengan menggunakan campuran dari asam nitrat dan asam sulfat adalah prosedur oksidasi yang paling sering dipakai. Biasanya
sejumlah kecil dari asam sulfat digunakan dengan volume asam nitrat yang lebih besar 20-30 mL. Destruksi basah biasanya dilakukan dengan labu Kjehdahl.
Asam nitrat menghancurkan zat organik, tetapi tidak cukup panas untuk menghancurkan semuanya. Asam nitrat akan menguraikan sebagian besar materi
organik namun tidak mencapai suhu yang cukup untuk merusak semua materi organik karena terlebih dahulu menguap dan yang tertinggal adalah asam sulfat.
Saat asam nitrat mulai menguap, asam sulfat masih akan tersisa didalam erlenmeyer kemudian asap tebal SO
3
akan mulai terbentuk dan memenuhi erlenmeyer. Asam sulfat akan menguraikan bahan organik yang tersisa di dalam
erlenmeyer tersebut. Destruksi dilanjutkan sampai cairan jernih Christian, 2004.
H. Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer serapan atom SSA merupakan salah satu metode analisis yang dapat digunakan untuk analisis logam dan mineral, secara kualitatif
dan kuantitatif. Dalam spektrofotometer serapan atom, sumber garis-garis spektrum untuk eksitasi atom adalah hollow cathode lamp lampu katoda
berongga. Lampu katoda berongga memiliki garis spektrum yang spesifik untuk
tiap unsur. Prinsip yang mendasari analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometer serapan atom adalah dengan mengukur besarnya serapan sinar
dari transmitan. Dimana besarnya serapan yang dihasilkan sebanding dengan jumlah atom yang terdapat didalam sampel. Sampel yang berbentuk cairan diubah
dalam bentuk kabut, kemudian diubah ke dalam bentuk atom didalam nyala api. Dalam spektrofotometer serapan atom terdapat sumber sinar berupa lampu katoda
hollow cathode lamp, yang memiliki panjang gelombang λ tertentu untuk
setiap unsur Khopkhar, 1990. Atom-atom pada keadaan dasar mampu menyerap energi cahaya yang
panjang gelombang resonansinya khas untuk setiap atom. Jika cahaya dengan panjang gelombang
λ resonansi itu dilewatkan nyala yang mengandung atom- atom logam, maka sebagian cahaya itu akan diserap dan jauhnya penyerapan akan
berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Inilah asas yang mendasari spektrofotometer serapan atom Khopkhar, 1990.
Instrumentasi dari spektrofotometer serapan atom adalah sebagai berikut:
1. Sumber cahaya
Ada dua jenis lampu yang digunakan yaitu hollow cathode lamp dan electroda-discharge lamp. Hollow cathode lamp
atau lampu katoda berongga mempunyai sebuah katoda pemancar yang dibuat dari senyawa yang sama dengan
yang dianalisis dengan lampu tersebut. Electroda-discharge lamp atau lampu discas tak berelektroda terdiri dari tabung kuarsa yang mengandung unsur yang
diperlukan atau garamnya Pudjaatmaka, 1994. Sumber sinar yang biasa digunakan adalah lampu katoda berongga hollow cathode lamp. Lampu ini