merupakan daerah dengan suhu tertinggi, disini gas atom dan ion akan terbentuk dari partikel padat. Eksitasi dari spektra emisi atom juga terjadi di daerah ini.
Tahap terakhir, atom dan ion akan dibawa menuju lapisan terluar atau secondary combustion zone
dimana akan terjadi oksidasi sebelum hasil atomisasi dibuang melalui atomik Khopkhar, 1990.
3. Pengabut
Fungsi pengabut adalah untuk menghasilkan kabut atau aerosol larutan uji. Larutan yang akan dikabutkan ditarik kedalam pipa kapiler oleh kerja venturi
dari semprotan udara yang bertiup melintasi ujung kapiler. Untuk mengkabutkan sampel yang berupa cairan diperlukan gas bertekanan tinggi untuk menghasilkan
aerosol yang halus. Aerosol kemudian dibawa kedalam nyala, dimana logam- logam dalam larutan sampel akan diubah ke dalam bentuk atom.
4. Monokromator
Fungsi monokromator adalah untuk menyempitkan lebar pita radiasi sehingga diatur untuk memantau panjang gelombang yang sedang dipancarkan
oleh lampu katoda rongga. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan interferensi oleh radiasi yang dipancarkan dari nyala, dari unsur-unsur lain dalam sampel
Watson, 2007.
5. Detektor
Detektor berguna untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman Watson, 2007.
6. Readout
Readout merupakan system pencatatan hasil. Pencatatan hasil dilakukan
dengan suatu alat yang telah terkalibrasi untuk pembacaan suatu transmisi atau absorbansi. Hasil pembacaan dapat berupa angka ataupun kurva dari suatu
recorder yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi Gandjar dan
Rohman, 2007.
I. Parameter Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis merupakan suatu proses pembuktian bahwa suatu metode analisis mampu menghasilkan data yang dapat diterima dan
terpercaya, sehingga dapat digunakan untuk tujuan analisis tertentu Christian, 2004. Menurut Snyder, Kirkland, dan Dolan 2010, metode analisis dapat
dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu: •
Kategori 1, merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengukur komponen utama jumlah besar termasuk bahan pengawet
atau bahan aktif obat dari suatu sediaan. •
Kategori 2, merupakan metode analisis untuk penentuan impurities bahan obat dan degradasi produk obat, termasuk penentuan kuantitatif
dan uji batas. •
Kategori 3, merupakan metode analisis yang digunakan untuk menentukan karakteristik sediaan farmasi.
• Kategori 4, merupakan metode analisis untuk identifikasi secara
kualitatif.