25 25
25 25
25 5
25 25
25 25
25 25
25 25
25 25
25 25
25 25
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
A A
A Ak
k i
id d
d a
h h
h h
A Ah
h h
h h
k k
k k
l la
a a
ak k
k k
k Ku
Ku Ku
K K
r r
ri ii
k k
u u
u k
l llu
u u
um m
m 2
20 1
13 3
3
“dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari kerid- haan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”
Selain itu mereka juga disebut “Haruriyah” yang merujuk pada “Harurah’ sebuah tempat di pinggiran sungai Furat dekat kota Riqqah. Di tempat ini mereka memisahkan
diri dari barisan pasukan Ali ra. saat pulang dari perang Sif in. Kelompok ini juga dike- nal sebagai kelompok “Muhakkimah”. Sebagai kelompok dengan prinsip dasar “lâ hukma
illa lillâh”.
3. Doktrin Ajaran
Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah kaum muslimin yang ber- buat dosa besar adalah ka ir. Berdasar ajaran pokok tersebut kemudian aliran Khawarij
mengembangkan pokok-pokok doktrin keimanan: a. Setiap umat Muhammad yang terus menerus melakukan dosa besar hingga matinya
belum melakukan tobat, maka dihukumkan ka ir serta kekal dalam neraka. b. Membolehkan tidak mematuhi aturan-aturan kepala negara, bila kepala negara
tersebut khianat dan zalim. c. Ada faham bahwa amal soleh merupakan bagian essensial dari iman. Oleh karena
itu, para pelaku dosa besar tidak bisa lagi disebut muslim, tetapi ka ir. Dengan latar belakang watak dan karakter kerasnya,-dengan atas nama Agama- mereka selalu
melancarkan jihad perang suci kepada pemerintah yang berkuasa dan masyarakat pada umumnya.
d. Keimanan itu tidak diperlukan jika masyarakat dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Namun demikian, karena pada umumnya manusia tidak bisa memecahkan
masalahnya, kaum Khawarij mewajibkan semua manusia untuk berpegang kepada keimanan, apakah dalam ber ikir, maupun dalam segala perbuatannya. Apabila
segala tindakannya itu tidak didasarkan kepada keimanan, maka konsekwensinya dihukumkan ka ir.
Kaum Khawarij juga memiliki pemikiran doktrin-doktrin dalam bidang sosial yang berorientasi pada teologi, diantaranya :
a. Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim, sehingga harus dibunuh. Lebih anarkis lagi, mereka menganggap seorang muslim bisa menjadi ka ir apabila
tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap ka ir dengan resiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula.
b. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka, bila tidak ia wajib diperangi karena dianggap hidup di negara musuh, sedangkan golongan
mereka dianggap berada dalam negeri slam,
Di unduh dari : Bukupaket.com
B B
Bu u
u k
k ku
u u
u u
S S
S ii
s s
s s
wa w
K K
K Ke
el a
s s
X X
I
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 6
6 6
6 6
6 6
6
c. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng. d. Adanya wa’ad dan wa’id orang yang baik harus masuk kedalam surga, sedangkan
orang yang jahat harus masuk neraka . e. Amar ma ruf nahi munkar.
f. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan. g. Al-Qur an adalah makhluk.
h. Memalingkan ayat-ayat Al-Quran yang bersifat mutasyabihat samar
Dengan doktrin diatas kaum khawarij mempropagandakan pemikiran-pemikiran politis berikut ini:
a. Mengakui kekhalifahan Abu Bakar dan Umar; sedangkan Utsman dan Ali, juga orang-orang yang ikut dalam Perang Unta, dipandang telah berdosa.
b. Dosa dalam pandangan mereka sama dengan kekufuran. Mereka mengka irkan setiap pelaku dosa besar apabila ia tidak bertobat. Dari sinilah muncul istilah
tak ir dalam faham kaum Khawarij.
c. Khalifah tidak sah, kecuali melalui pemilihan bebas di antara kaum muslimin. Oleh karenanya, mereka menolak pandangan bahwa khalifah harus dari suku
Quraisy. d. Ketaatan kepada khalifah adalah wajib, selama berada pada jalan keadilan dan
kebaikan. Jika menyimpang, wajib diperangi dan bahkan dibunuhnya. e. Mereka menerima Al-Quran sebagai salah satu sumber di antara sumber-sumber
hukum slam. f. Khalifah sebelum Ali Abu Bakar, Umar, dan Ustman adalah sah, tetapi setelah
tahun ke- kekhalifahannya Utsman r.a. dianggap telah menyeleweng. g. Khalifah Ali adalah sah, tetapi setelah terjadi arbitrase tahkim ia dianggap telah
menyeleweng. h. Mu awiyah dan Amr bin Al-Asy dan Abu Musa Al-Asy ari juga dianggap
menyeleweng dan telah ka ir. Tokoh aliran ini adalah Abdullah bin Wahhab Ar Rasyidi, Urwah bin udair, Mus-
tarid bin Sa ad, ausarah Al-Asadi, Quraib bin Maruah, Na i bin Al-Azraq, Abdullah bin Basyir, Najdah bin Amir Al-ana i.
4. Sekte a. Sekte Al Azariqah