Masalah wahyu yang turun kepada Nabi Saw. Pengalaman Isra’ Mi’raj

1 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 A A A Ak k i id d d a h h h h A Ah h h h h k k k k l la a a ak k k k k Ku Ku Ku K K r r ri ii k k u u u k l llu u u um m m 2 20 1 13 3 3 Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Nabi menuturkan sebuah mimpi ke- pada pamannya. Nabi berkata, “Wahai paman, orang malaikat yang telah saya tu- turkan kemarin kepadamu memasukkan tangannya ke dalam perutku sehingga aku merasakan hawa dinginnya”. bn Umar meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah bercerita, “Suatu saat saya sedang tidur, tiba-tiba saya diberi satu gelas air susu, lalu saya meminum sebagiannya, dan sisanya saya berikan kepada Umar ibn Khaththab” . Para sahabat lalu bertanya, “Apakah yang kamu tafsirkan wahai Rasul?” Nabi menjawab, “ilmu”.

c. Masalah wahyu yang turun kepada Nabi Saw.

Nabi Muhammad saw, dalam konteks ini, telah mengalami pengalaman pewa- hyuan dari Allah SWT. melalui dua bentuk; langsung dari Allah Swt dan melalui perantara malaikat Jibril. Pada cara yang pertama, Nabi saw memperoleh pengala- man pewahyuan itu dari Tuhan secara langsung, tidak melalui malaikat Jibril, di antaranya mimpi yang benar di waktu tidur. Bentuk lain dari penyampaian wahyu model ini ialah kalam Allah SWT. yang diterima dari balik hijab tanpa melalui peran- tara dan dalam keadaan terjaga. Wahyu model ini, menurut ulama slam, terjadi pada Nabi Muhammad saw di malam isrâ’-mi’râj. Contoh wahyu Allah SWT. yang diturunkan melalui malaikat Jibril tatkala Nabi sedang bertahanuth di gua ira dan memperoleh wahyu Al-Quran yang pertama kali. Dalam pengalaman su istik itu, ia melihat Malaikat Jibril tampil menutupi ke- luasan cakrawala. Pengalaman su istik ini dapat dilihat dan didengar. Malaikat itu memerintahkan Muhammad saw untuk melafalkan iqra’ yang dalam bahasa Arab adalah bentuk kalimat perintah dari kata kerja qara’a yang artinya membaca un- tuk meneliti . Oleh karena itu, bab pertama surah dari Al-Quran adalah Al-Alaq ayat - diwahyukan kepada umat manusia. Selama dua puluh tiga tahun sampai meninggal, kapan saja wahyu datang Nabi selalu merasakan tekanan yang berat. Beliau akan berkeringat hebat dan andaikan beliau sedang naik unta atau naik kuda, maka hewan-hewan itu akan terbungkuk di bawah tekanan irman yang turun dari atas. Nabi Muhammad saw pernah berkata, “Aku tidak pernah menerima wahyu dalam kesadaran yang lengkap dengan rohku karena ia sedang dihilangkan dariku” .

d. Pengalaman Isra’ Mi’raj

Pengalaman spiritual penting itu adalah perjalanan Nabi pada malam hari naik ke langit untuk menghadap kepada Allah SWT. Nabi Muhammad saw secara mukjizat dibawa dari Mekah ke Jerussalem dan dari sana melakukan mi’râj atau naik ke se- luruh tingkat sampai mencapai jagat yang paling ujung sidrat-ul muntaha bahkan jauh lagi di atas itu yaitu tiba pada hadirat Allah SWT, yang digambarkan sebagai Di unduh dari : Bukupaket.com B B Bu u u k k ku u u u u S S S ii s s s s wa w K K K Ke el a s s X X I 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 lingkungan berjarak dua busur panah . Dalam perjalanan itu, ia menunggang kuda mistik; buraq dan didampingi oleh malaikat Jibril. Al-Quran mengungkapkan per- jalanan malam ini dengan mengatakan Maha suci Allah SWT, yang membawa per- jalanan hamba- Nya malam hari dari Masjid Al Haram ke Masjid Al Aqsha, yang Kami berkati sekitarnya untuk memperlihatkan kepadanya beberapa tanda kebesaran Kami. Sungguh Dia itu Maha Mendengar, yang Maha Melihat.” Pengalaman su istik Nabi Muhammad saw yang demikian penting dan terpusat pada kedalaman spiritual merupakan contoh kualitas spiritual tertinggi dan teladan bagi kedalaman kehidupan beragama. Malam kenaikan disejawatkan dengan malam kekuasaan , karena Al-Quran juga diwahyukan pada bagian penghujung akhir bulan suci Ramadhan. Pengalaman isrâ’ mi’râj itu, secara su istik merupakan pengalaman rohaniah tertinggi yang menunjukkan terpilihnya Muhammad saw oleh Allah untuk mushâhadah dengan-Nya. Bagi para su i, pengalaman itu merupakan pengalaman mistik paling agung dari Nabi Muhammad saw.

2. Pengalaman Su ϐi Sahabat