Variabel dan Defenisi Operasional Metode Pengukuran Variabel

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Keterampilan Perawat dalam Melakukan RJP pada Kewatdaruratan Sistem Pernapasan Variabel Butir Pertanyaan Corrected Item – Total Correlation Status Cronbach alpha Status Keterampilan Perawat dalam melakukan RJP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .809 .873 .733 .842 .774 .741 .752 .897 .883 .701 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid .782 Reliabel

3.6. Variabel dan Defenisi Operasional

Adapun variabel dan defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh perawat tentang kesiapsiagaan dalam memberikan pelayanan Kegawatdaruratan Sistem pernapasan akibat bencana. 2. Sikap adalah respon benar atau salah yang terjadi dalam diri perawat dalam kesiapsiagaan memberikan pelayanan kegawatdaruratansampai timbul suatu keputusan apakah menerima atau menolak keputusan tersebut. 3. Keterampilan adalah kemampuan perawat mengaplikasi tindakan yang didapat melalui pendidikan dan pelatihan untuk kesiapsiagaan dalam dalam melakukan tindakan Kegawatdaruratan Sistem pernapasan berdasarkan standar dan prosedur yang ada. Universita Sumatera Utara 4. Kesiapsiagaan perawat adalah serangkaian persiapan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki dan ada pada diri perawat dalam upaya memberikan pelayanan kewagawatdaruratan sistem pernapasan secara langsung pada korban bencana alam secara efektif dan efesien, sehingga korban bencana yang mengalami kedaruratan pernapasan dapat terselamatkan.

3.7. Metode Pengukuran Variabel

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh perawat tentang kesiapsiagaan dalam memberikan pelayanan Kegawatdaruratan Sistem pernapasan akibat bencana, bentuk pertanyaan menggunakan close ended yaitu bentuk pertanyaan yang jawabannya telah tersedia, responden tinggal memilih jawaban yang dikehendaki Budiharto, 2008, diukur dengan 20 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 20 dan terendah adalah 0. Bobot nilai 1 untuk jawaban benar, dan bobot nilai 0 jawaban salah. Selanjutnya nilai skoring dikatagorikan sebagai berikut : a. Baik, apabila responden memperoleh skor 16 – 20 b. Sedang, apabila responden memperoleh skor 12 – 15 c. Kurang, apabila responden memperoleh skor 12 Skala ukur ordinal 2. Sikap adalah respon atau tanggapan yang diberikan oleh perawat yang berhubungan dengan kepercayaan, keyakinan, emosional dan berespon terhadap kesiapsiagaan memberikan pelayanan kegawatdaruratan, model skala yang Universita Sumatera Utara digunakan adalah skala Thurstone, merujuk pada dua alternatif jawaban, yaitu ya dan tidak Budiharto,2008 dengan bobot nilai 1 untuk jawaban setuju dan 0 untuk jawaban tidak setuju, diukur dengan 15 item pertanyaan, dengan skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah adalah 0, selanjutnya nilai scoring dikatagorikan sebagai berikut : a. Positif, apabila responden memperoleh skor 8 – 15 b. Negatif, apabila responden memperoleh skor 8 Skala ukur Ordinal 3. Keterampilan adalah, kemampuan perawat mengaplikasi tindakan yang didapat dengan menempuh pendidikan atau mengikuti pelatihan untuk kesiapsiaagaan dalam dalam melakukan tindakan kegawatdaruratan sistem pernapasan berdasarkan standar dan prosedur yang ada. Alat ukur yang digunakan adalah observasi, yaitu mengamati tindakan Heimlich Manuver dan Resusitasi Jantung Paru yang dilakukan oleh responden dengan bobot nilai 1 bila dilakukan dengan benar dan bobot nilai 0 bila tidak dilakukandilakukan dengan tidakkurang benar Aryani.dkk, 2009 Untuk Heimlich Manuver diukur dengan 5 item tahapan prosedur, skor tertinggi adalah 5 dan skor terendah 0. Selanjutnya nilai skoring dikatagorikan sebagai berikut : a. Terampil, apabila responden memperoleh skor 5 b. Tidak terampil, apabila responden memperoleh skor 5 Skala ukur Ordinal Universita Sumatera Utara Sedangkan Resusitasi Jantung Paru diukur dengan 10 item tahapan prosedur, skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah 0. Selanjutnya nilai skoring dikatagorikan sebagai berikut : a. Terampil, apabila responden memperoleh nilai 10 b. Tidak terampil, apabila responden memperoleh nilai 10 Skala ukur Ordinal 4. Kesiapsiagaan Perawat adalah serangkaian persiapan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki dan ada pada diri perawat dalam upaya memberikan pelayanan kewagawatdaruratan sistem pernapasan secara langsung pada korban bencana alam secara efektif dan efesien, sehingga korban bencana yang mengalami kedaruratan pernapasan dapat terselamatkan. Kesiapsiagaan perawat di klasivikasikan menjadi 2 dua, yaitu kesiapsiagaan pengetahuan dan sikap diukur dengan 35 item pertanyaan yang merupakan kumpulan atau gabungan dari kuesioner pengetahuan, sikap dan kesiapsiagaan keterampilan hemlich maneuver dan Resusiitasi Jantung Paru diukur menjadi 15 item prosedur kerja. Selanjutnya nilai nilai skoring dikatagorikan sebagai berikut : a. Kesiapsiagaan Pengetahuan dan Sikap 1 Baik Sekali, apabila responden mendapat skor 35 2 Baik, apabila responden mendapat skor 25 - 34 3 Kurang, apabila responden mendapat skor 25 Skala ukur Ordinal Universita Sumatera Utara b. Kesiapsiagaan Keterampilan Heimlich Manuver dan Resusitasi Jantung Paru 1 Baik, apabila responden mendapat skor 15 2 Kurang, apabila responden mendapat skor 15 Skala ukur Ordinal

3.8. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Terhadap Penanggulangan Bencana Di Kota Medan

0 0 17

Analisis Kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Terhadap Penanggulangan Bencana Di Kota Medan

0 0 2

Analisis Kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Terhadap Penanggulangan Bencana Di Kota Medan

0 0 11

Analisis Kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Terhadap Penanggulangan Bencana Di Kota Medan

0 0 22

ANALISIS KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEGAWATDARURATAN SISTEM PERNAFASAN AKIBAT BENCANA ALAM DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DELI SERDANG Nagoklan Simbolon

0 0 10

PENGARUH PENERAPAN COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING TERHADAP KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO

0 1 9

Analisis Kesiapsiagaan Perawat dalam Memberikan Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Pernapasan Akibat Bencana Alam di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang

0 0 41

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bencana Alam 2.1.1. Defensi Bencana Alam - Analisis Kesiapsiagaan Perawat dalam Memberikan Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Pernapasan Akibat Bencana Alam di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang

0 1 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kesiapsiagaan Perawat dalam Memberikan Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Pernapasan Akibat Bencana Alam di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang

0 0 13

Analisis Kesiapsiagaan Perawat dalam Memberikan Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Pernapasan Akibat Bencana Alam di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang

0 0 21