Faktor Politik Pemerintah Belanda

40 Pada tanggal 31 Oktober 1962, Panglima Komando Mandala memerintahkan pelaksanaan Operasi Sadar. Hal ini dilakukan untuk: 54 i. Mengamankan pelaksanaan persetujuan New York, bahwa pada tanggal 31 Desember 1962 akan dilakukan penurunan bendera Belanda dan bendera Indonesia dikibarkan. ii. Pengamanan unsur-unsur pemerintahan dan melakukan tugas pengawasan di wilayah Irian Barat. Sebagai petunjuk dari Operasi Sadar ini, kemudian diperintahkan untuk mempersiapkan menghadapi penyerahan administrasi pemerintahan Irian Barat dai UNTEA kepada Indonesia tanggal 1 Mei 1963. Operasi ini juga dilakukan untuk melaksanakan operasi bakti untuk menanamkan kesadaran mental terhadap penduduk Irian Barat. 55

B. Faktor Politik Pemerintah Belanda

Pada bulan Oktober 1959, Pemerintah Belanda mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Australia membahas penggabungan Irian Barat dengan Irian Timur yang dikuasai Australia. Diplomasi politik yang dilakukan pemerintah Belanda ini jelas menunjukkan kepada pihak pemerintah Indonesia tentang pengukuhan pemisahan Irian Barat. Upaya- upaya yuridis dan politis yang dilakukan oleh pihak Belanda sejak 1950 untuk memisahkan Irian Barat dari Indonesia diperkuat dengan dukungan militer. Disamping itu, pemerintah Belanda juga mengajak Jerman Barat dan Amerika 54 Ridhani, op,cit, hlm. 228. 55 Idem . 41 Serikat untuk membangun perekonomian di Irian Barat. Sejak bulan Mei 1960, pihak Belanda telah melakukan ekspedisi militer dengan melakukan pengiriman kapal-kapal perang, pesawat militer dan pasukan untuk memperkuat posisinya di Irian Barat. 56 Perkembangan politik internasional ternyata telah mempengaruhi kebijakan politik pemerintah Belanda. Pada tahun 1960, Majelis Umum PBB menerima deklarasi tentang dekolonisasi. Melihat perkembangan politik ini, pemerintah Belanda kemudian mengubah siasatnya mengenai Irian Barat. Belanda mendukung dekolonisasi dan mempromosikan hak penentuan nasib sendiri di Irian Barat. Langkah pemerintah Belanda ini hanya untuk menciptakan kesan baik kepada masyarakat internasional. Akan tetapi ini hanyalah taktik politik belaka untuk memisahkan Irian Barat dari bagian Indonesia dan sebagai daya upaya dekolonisasi. 57 Di Irian Barat, pemerintah Belanda membentuk Dewan Papua yang dimaksudkan sebagai badan perwakilan sementara. Disamping itu, dibentuk pula partai politik dengan nama Partai Nasional. Kebijakan politik ini merupakan langkah persiapan bagi pelaksanaan penentuan nasib sendiri di Irian Barat. Pembentukan Dewan Papua, Partai Nasional dan Komite Nasional Papua bertujuan untuk memisahkan Irian Barat dari wilayah Indonesia. 58 Kemudian pemerintah Belanda melakukan program Papuanisasi dan internasionalisasi Irian Barat. Program ini menunjukkan bahwa pemerintah Belanda berusaha memantapkan kebijakan politiknya atas Irian Barat. Komite 56 Ibid , hlm. 77. 57 Smit. C, op.cit, hlm. 53 58 Ridhani, op.cit, hlm. 36. 42 Nasional Papua yang diresmikan tanggal 19 Oktober 1961, menyampaikan manifest politiknya yang berisi tentang: a. Penentuan bendera Papua b. Penentuan lagu kebangsaan Papua c. Penggantian nama West Nieuw Guinea menjadi Papua Barat d. Penentuan nama bangsa di wilayah itu sebagai bangsa Papua e. Penentuan tanggal pengibaran bendera Papua 1 November 1961. Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan tanggal pengibaran bendera Papua jatuh pada 1 Desember 1961 dan sekaligus memberikan kemerdekaan. Tindakan ini merupakan manuver politik sebagai manifesto suara rakyat Irian Barat yang menghendaki kemerdekaan. 59 Tindakan Belanda untuk menginternasionalkan masalah Irian Barat dan langkah-langkah Papuanisasi dipandang oleh Indonesia sebagai provokasi. Tindakan-tindakan Belanda itu telah memaksa Indonesia memilih jalan lain yaitu jalan kekerasan. Indonesiapun mulai meningkatkan kekuatan militer dan persenjataan. Melihat keadaan gawat tersebut Amerika yang khawatir akan dampak konflik persenjataan antara Indonesia-Belanda, sangat aktif melakukan kegiatan-kegiatan diplomatik dengan Indonesia dan Belanda, yang mendorong kedua negara ini mau melakukan perundingan. Tiga belas tahun lamanya diperlukan Belanda untuk mengubah sikapnya sejak 1949. Baru Juni 1962 Belanda bersedia menerima 59 Idem. 43 kemungkinan penempatan Irian Barat di bawah pemerintahan Indonesia. Perubahan sikap itu disebabkan oleh faktor sebagai berikut: 60 a. Kegagalan usaha Belanda di PBB untuk menginternasioanlkan masalah Irian Barat dengan mengundang campur tangan PBB. b. Kegagalan memperoleh dukungan internasional atas program “Negara Papua” c. Tekanan Amerika Serikat terhadap Belanda untuk menerima kenyataan bahwa penyelesaian masalah Irian Barat hanya mungkin akan tercapai bilamana Indonesia menerima kondisi-kondisi penyelesaian itu. d. Meningkatnya tekanan-tekanan terhadap kedudukan Belanda di Irian Barat sebagai akibat meningkatnya operasi-operasi yang dilancarkan angkatan bersenjata Indonesia dalam melaksanakan Trikora.

C. Faktor Perubahan Politik Luar Negeri Amerika Serikat