39 berdasarkan perkembangaan politik yang sudah berubah. Kebijakan strategi
baru ini berisikan:
a. Kebijaksanaan pelaksanaan strategi sampai 1 Oktober 1962:
1 Menghentikan semua infiltrasi ke daratan Irian Barat.
2 Merencanakan dan mempersiapkan perebutan sasaran terbatas.
3 Merencanakan dan mempersiapkan penyelenggaraan penambahan untuk
pasukan yang telah didaratkan. 4
Mengkonsolidasikan dan mempersiapkan pasukan yang berada di Irian Barat untuk tugas penguasaan wilayah.
b. Kebijaksanaan pelaksanaan strategi setelah 1 Oktober 1962:
1 Mengkonsolidasikan keamanan dalam negeri untuk menghadapi offensive
Belanda dengan dalih lalu lintas bebas 2
Merencanakan dan melaksanakan operasi penguasaan wilayah daratan Irian Barat.
3 Mempersiapkan unsur-unsur Kodam, Kodamar, Korud. Komisariat
Kepolisian dan Pemerintahan Sipil serta alat-alat kekuasan Republik Indonesia untuk mengawasi penyerahan administrasi pemerintahan
sementara PBB kepada Indonesia.
c. Kebijaksanaan pelaksanaan strategi setelah tanggal 1 Mei 1963:
1 Menegakan kekuasaan Republik Indonesia.
2 Memajukan kesejahteraan lahir dan batin bagi rakyat Irian Barat
3 Mengamankan pelaksanaan hak menentukan nasib sendiri sebagai hasil
persetujuan resmi yang menguntukan perjuangan rakyat Indonesia.
40 Pada tanggal 31 Oktober 1962, Panglima Komando Mandala
memerintahkan pelaksanaan Operasi Sadar. Hal ini dilakukan untuk:
54
i. Mengamankan pelaksanaan persetujuan New York, bahwa pada tanggal 31
Desember 1962 akan dilakukan penurunan bendera Belanda dan bendera Indonesia dikibarkan.
ii. Pengamanan unsur-unsur pemerintahan dan melakukan tugas pengawasan
di wilayah Irian Barat. Sebagai petunjuk dari Operasi Sadar ini, kemudian diperintahkan
untuk mempersiapkan menghadapi penyerahan administrasi pemerintahan Irian Barat dai UNTEA kepada Indonesia tanggal 1 Mei 1963. Operasi ini juga
dilakukan untuk melaksanakan operasi bakti untuk menanamkan kesadaran mental terhadap penduduk Irian Barat.
55
B. Faktor Politik Pemerintah Belanda