Menjawab Pertanyaan Bacaan Membaca Cepat untuk Menyimpulkan Isi

57 Keindahan Alam Selain itu, kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan dengan cara seperti berikut ini

a. Metode Gerak Mata

Metode gerak mata ialah suatu metode yang diterapkan untuk memperluas jangkauan mata dan mengurangi regresi pengulangan. Kegiatan memperluas jangkauan mata dilakukan melalui cara membaca dengan arah zig zag dan vertikal, langsung ke kanan bawah dengan hanya memperhatikan kata-kata kunci. Semuanya dilakukan hanya dengan sekali baca tidak diulang-ulang. Jadi, membaca tidak dilakukan secara horizontal dari kiri ke kanan kata per kata, atau mengulang-ulang kata tertentu, atau kembali ke belakang untuk meneliti kembali kata tertentu.

b. Menghilangkan Kebiasaan Membaca Bersuara

Membaca cepat sebaiknya dilakukan dalam hati, tanpa diikuti suara. Dengan menyuarakan kata demi kata justru akan mengahambat kecepatan dalam membaca. Gerakan mata membaca kata-kata lebih cepat daripada gerakan bibir dengan menyuarakan kata-kata. Dengan demikian, kebiasaan membaca dengan bersuara harus dihilangkan.

c. Meningkatkan Konsentrasi

Pada saat membaca, kita harus berusaha membaca dengan konsentrasi, memusatkan pikiran hanya pada bacaan, dan berusaha untuk menghilangkan gangguan-gangguan ketika membaca. Dengan konsentrasi yang tinggi, pemahaman terhadap isi bacaan akan makin baik tanpa mengurangi kecepatan membaca.

3. Menjawab Pertanyaan Bacaan

Membaca cepat sebenarnya merupakan gabungan antara kegiatan membaca dalam waktu singkat cepat dan membaca dengan memahami isi bacaan dengan tepat. Kedua kemampuan ini harus terpenuhi. Kecepatan dalam membaca dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti dijelaskan di depan, sedangkan pemahaman terhadap isi bacaan dapat dilihat dari kemampuan mengungkapkan kembali garis besar isi bacaan secara lengkap. Pemahaman terhadap isi bacaan juga dapat dilihat dari kemampuan menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan seputar isi bacaan. Di unduh dari : Bukupaket.com 58 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs Tugas Setelah memahami isi bacaan dengan cara tersebut, seorang pembaca cepat akan mampu membuat simpulan isi bacaan dengan tepat. Simpulan dapat disampaikan dalam satu atau dua kalimat saja dengan kalimat yang singkat. 1. Bacalah teks berikut ini dalam waktu 4 menit. 2. Hentikan kegiatan membaca setelah waktu yang diperlukan untuk membaca sudah mencapai 4 menit. Hal ini dilakukan sebab jumlah kata dalam bacaan berikut ini 1000 kata. Karena kamu harus mampu membaca dengan kecepatan 250 kata per menit, bacaan dengan jumlah kata 1000 harus selesai dibaca dalam 4 menit. Teks Pesona Pasir Pantai Parangtritis Rotomartoyo mengaku berumur sekitar 65 tahun. Wajahnya tidak menunjukkan ketuaan. Meski tubuhnya kecil dan kurus, ia masih kuat mengangkat tiga kelapa muda sekali angkut, kemudian memecahkan dan menyajikannya kepada pembeli. Ia sudah berada di Parangtritis sejak tahun 1947, jauh sebelum pantai itu seramai sekarang; jauh sebelum ada jembatan Kretek, ada bus, atau ada motor. Dulu kalau mau ke pantai dari tepi Sungai Opak harus naik ojek sepeda atau jalan kaki. Sekarang ada jembatan megah. Dulu harus menyeberang dengan getek. Enak zaman sekarang ini, katanya. Di unduh dari : Bukupaket.com 59 Keindahan Alam Pantai Parangtritis hanya ramai ketika Pek Cun, warga keturunan Cina, mengadakan pesta di sana. Selebihnya, pantai itu kembali sepi. Tahun 1970- an sampai awal 1980-an, pengunjung pantai itu diganggu gali sebelum terkena program petrus penembak misterius tahun 1983. Pantai itu menjadi sangat sepi. Untung Gusti Maha Besar, setelah itu Parangtritis malah menjadi ramai, apalagi kalau bulan Suro, masyarakat berbondong- bondong kemari, kata Roto pemilik warung Trias. Dari tahun ke tahun, makin banyak penduduk desa yang terjun ke sektor perdagangan dan jasa di pantai itu. Dari sebuah penelitian, diketahui, sekitar 657 usaha dilakukan penduduk, dengan porsi terbesar sebagai pengasong 400, mengusahakan warung 224, dan toko 30 milik penduduk. Bahkan, sekarang ini juga sudah ada tiga kantor jasa perjalanan. Menurut catatan tahun 1996, untuk jasa penginapan dan warung makan paling tidak ada 345. Diperkirakan, tahun ini jumlah penduduk yang terjun ke sektor jasa meningkat. Hal ini belum melibatkan kusir dokar dan penyedia jasa naik kuda keliling pantai yang jumlahnya lebih seratus or- ang. Sebelum marak seperti sekarang ini, pamor Parangtritis sebagai daerah tujuan wisata pernah kalah oleh Samas, pantai selatan di sebelah baratnya. Dari segi keindahan, Samas tidak ada apa-apanya. Hanya karena transportasi lebih mudah terjangkau, tidak ada sungai yang menghambat perjalanan ke Samas. Untuk mencapai Parangtritis dari Yogyakarta, para pengunjung terhalang Kali Opak yang cukup lebar. Jika tidak ingin menyeberang dengan getek, mereka harus memutar lewat Imogiri. Ketika musim hujan, pengunjung langsung berkurang, selain karena takut menyeberang sungai, penginapan dan warung permanen pun masih sedikit kala itu. Situasi berbalik sejak selesainya pembangunan Jembatan Kretek yang melintasi Kali Opak. Arus pengunjung yang sekadar ingin melihat pantai makin tinggi. Demikian pula yang ingin pergi ke Parangkusumo atau berziarah ke pemakaman keramat di sekitar itu. Pantai Samas pun menjadi redup sampai kini. Kesadaran pariwisata Apa yang menarik wisatawan mancanagara maupun domestik berkunjung ke Yogyakarta? Ketika musim liburan, Kota Yogyakarta jauh lebih padat daripada hari-hari biasa. Beberapa ruas jalan bahkan kendaraan harus antre, terutama di pusat bisnis Malioboro. Di unduh dari : Bukupaket.com 60 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs Kawasan Malioboro yang makin penuh dengan pedagang kaki lima dan pusat pertokoan ternyata tidak membosankan wisatawan. Belum ke Yogya, kalau belum menginjak emperan Malioboro, kata mereka. Entah sampai kapan anggapan ini akan bertahan. Sayangnya, pengunjung di kawasan ini tak bisa dihitung secara pasti karena tak ada karcis masuk ke kawasan yang sangat padat itu. Kesadaran masyarakat Yogyakarta tentang pariwisata berbeda dengan Bali. Objek wisata di Bali yang lebih beraneka ragam merupakan faktor unggul dalam menarik minat wisatawan mengunjungi pulau itu. Keunggulan itu makin dipertajam dengan kesadaran mereka bahwa orang asing itu adalah hidup dan berkah bagi mereka. Oleh karena itu, ketika di Solo ada sweeping warga asing terutama dari Amerika Serikat yang dilakukan pasca tragedi 11 September lalu, di Bali justru ada demo anti- sweeping. Mereka sadar betul, pariwisata terkait dengan citra. Sweeping jelas membuat wisatawan mancanegara ketakutan. Dengan demikian, kehidupan Bali yang sangat tergantung pada devisa pariwisata bisa terancam. Hal itu berbeda dengan Yogyakarta. Isu sweeping di Yogya justru santer berembus setelah peristiwa penyapuan di Solo itu. Seperti dikatakan mantan Menteri Pertahanan Mahfud MD akhir September lalu, dirinya dihubungi beberapa dosen asing untuk minta saran dan minta diantar ke polisi terdekat untuk mencari perlindungan. Kapoltabes Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Ibnu Sudjak pun mengakui beberapa warga asing menghubunginya, walaupun salah alamat karena domisili mereka lebih banyak di Sleman, bukan di Kota Yogyakarta. Dari data pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan lima tahun terakhir, masyarakat harusnya sadar betapa faktor keamanan, kestabilan, dan kenyamanan merupakan hal utama yang harus dijaga. Tahun 1997 sampai 1999, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara turun 6,92 persen sampai 71,63 persen. Hal ini disebabkan banyaknya kerusuhan dan konflik politik yang hampir merata di seluruh Indonesia. Kendati Yogyakarta relatif tenang, tetapi tetap saja sangat terpengaruh. Tujuan utama Jumlah objek wisata di Yogyakarta cukup banyak. Sebagian dari mereka masih merupakan lahan tidur karena belum digarap serius atau kurang dipromosikan. Misalnya museum, di DI Yogyakarta jumlahnya lebih Di unduh dari : Bukupaket.com 61 Keindahan Alam dari 20. Misalnya, museum Sonobudoyo yang menyimpan koleksi benda antik seperti keris dan naskah kuno sampai Museum Afandi dengan koleksi lukisan yang tak ternilai harganya. Namun, berdasarkan data, hanya ada lima besar tempat yang dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, yaitu Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, Kebun Binatang Gembira Loka, Keraton Yogyakarta, serta Pantai Baron dan Kukup. Pantai Parangtritis menduduki tempat pertama sebagai objek wisata yang paling banyak dikunjungi, terkait dengan potensinya. Yogya dalam banyak hal sama dengan Bali, misalnya dalam hal kepercayaan terhadap laut. Di Bali dikenal konsep Nyegara-Gunung, dua wilayah itu merupakan satu kesatuan yang bersifat sakral, semuanya harus lestari. Masyarakat Bali mengenal melasti, upacara menyucikan dewa ke laut atau ke tempat mata air yang dikeramatkan. Sementara masyarakat Jawa, secara kultural mempunyai ritual khusus untuk penguasa Laut Selatan Ratu Kidul terutama pada bulan Suro. Mereka bertemu pada satu titik, mengabadikan kemuliaan lingkungan laut. Agaknya tak salah meniru Bali jika ingin sukses. Yogyakarta bisa belajar dari Bali, misalnya dalam pengembangan pantai yang dianggap keramat atau suci. Menarik misalnya, mempelajari tumbuhnya pariwisata di Pantai Kuta. Tentu banyak segi negatif perkembangan kawasan yang sekarang menjadi Bali lain. Ini yang harus dihindari. Yang perlu dipelajari, bagaimana Desa Adat Kuta dan masyarakatnya tetap bisa melakukan persembahyangan secara khidmat di pantai yang telah berkembang menjadi demikian banyak hotel dan pertokoan. Sumber: Dikutip dengan perubahan dari Kompas, 27 Oktober 2001 dengan pengubahan seperlunya

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini tanpa melihat kembali bacaan