Kaidah-Kaidah Penulisan Naskah Drama

36 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

C. Menulis Kreatif Naskah Drama

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat: z menjelaskan kaidah-kaidah penulisan naskah drama dan z menulis kreatif naskah drama satu babak sesuai kaidah penulisan naskah drama. Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari bagaimana menulis naskah drama satu babak dengan ide dan hasil kreasi sendiri. Pada pembelajaran berikut ini, sekali lagi kamu dituntut untuk dapat menulis naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah drama. Penulisan naskah drama pada tahap permulaan tidak perlu panjang- panjang. Kamu cukup berlatih menulis naskah drama satu babak saja. Isinya hanya menampilkan satu fragmen kehidupan saja. Pada dasarnya, alur cerita dalam penulisan naskah drama hampir sama dengan penulisan cerpen. Perbedaannya, pada penulisan naskah drama seluruh rangkaian cerita disusun dalam bentuk dialog atau percakapan antartokoh.

1. Kaidah-Kaidah Penulisan Naskah Drama

Penulisan naskah drama harus memperhatikan struktur secara umum yang membangun sebuah naskah drama. Memahami struktur pembentuk naskah drama akan menuntun dan memberi gambaran kepada kamu bagaimana sebuah drama dapat diciptakan. Pada Pelajaran 1 sudah dijelaskan bahwa struktur naskah drama itu meliputi: a. Plotalur b. Penokohan dan perwatakan c. Dialog percakapan d. Setting tempat, waktu dan suasana e. Tema dasar cerita f. Amanat atau pesan pengarang g. Petunjuk teknisteks samping Ingat, dalam naskah drama diperlukan teks samping. Teks samping berguna untuk petunujuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik, keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya. Di unduh dari : Bukupaket.com 37 Pemerintahan Baca dan perhatikan contoh naskah drama berikut ini Ken Arok Karya Saini K.M. Babak XI Di Kediri, Kertajaya dihadap oleh pembantu-pembantunya, yaitu Mpu Aditya dan Mpu Narayana. Siang. Adegan I Kertajaya : Saya tidak menduga kaum Brahmana sudah begitu bejat. Mereka menyangka, mereka akan lolos dari perbuatan ini. Mpu Narayana : Mereka mencari kehancuran sendiri. Kertajaya : Ya. Setelah peristiwa ini sudah tidak ada lagi yang bernama Brahmana di bumi Kediri. Pajak-pajak dapat disalurkan kepada hal-hal yang lebih berguna bagi anak negeri. Mpu Narayana : Saya harap Mahisa Walungan dan Gubar Baleman sudah dapat menangkap mereka dalam tiga hari ini. Saya ingin sekali melihat muka Mpu Sridhara dan Mpu Pamor. Saya ingin bertanya pada mereka, apakah mereka tidak kehilangan ingatan. Kertajaya : Mereka sinting dan jahat. Bayangkan, mereka membunuh Akuwu Tumapel. Dapatkan kalian membayangkan kebejatan seperti ini? Mpu Aditya : Mungkin gagasan gila itu tidak datang dari mereka, maksud saya Sridhara dan Pamor, melainkan dari Lohgawe, pendeta dari Jambudwipa itu. Kertajaya : Tidak mustahil, saya kenal dengan Sridhara dan Pamor. Terutama Pamor, benar-benar saya tidak bisa percaya. Mpu Narayana : Saya kira Lohgawe inilah Biang keladinya. Di unduh dari : Bukupaket.com 38 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs Kertajaya : Ah, semoga pasukan kita dapat menangkap mereka hidup-hidup. Saya ingin menghukumnya hingga berpuluh tahun kemudian anak negeri akan tetap ingat. Saya ingin menjadikan penghukuman itu sebagai peringatan dan pelajaran bagi kaum Brahmana khususnya, anak negeri umumnya. Mpu Narayana : Mereka pantas dicincang Kertajaya : Lebih dari itu. Bayangkan, mereka berkomplot dengan perampok dan membunuh Tunggul Ametung, bawahanku yang baik itu. Mpu Aditya : Lalu mereka menyatakan berdirinya kerajaan baru. Saya masih sukar untuk percaya, bahwa ini benar-benar terjadi. Mpu Narayana : Kita hanya bisa percaya kalau mereka sinting. Kertajaya : Mereka bermain-main dengan mendorong roda sejarah. Disangka mereka akan bebas. Mereka akan tergilas sendiri. ...........................................

2. Menulis Kreatif Naskah Drama Satu Babak Sesuai Kaidah Penulisan Naskah Drama