C. Wilayah
Kabupaten Kulon Progo dengan ibukota Wates memiliki luas wilayah 58.627, 512 ha 586,28 km
2
, terdiri dari: 1.
12 kecamatan 2.
87 desa dan 1 kelurahan 3.
918 pedukuhan SLS Tk 3 4.
1.885 rukun warga SLS Tk 2 5.
4.469 rukun tetangga SLS Tk 1
D. Prasarana
Kabupaten Kulon Progo dilewati oleh 2 dua prasarana perhubungan yang merupakan perlintasan nasional di Pulau Jawa, yaitu Jalan Nasional sepanjang
28,57 km dan Jalur Kereta Api sepanjang kurang lebih 25 km. Hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Kulon Progo dapat dijangkau dengan
menggunakan transportasi darat.
E. Tempat Pariwisata Kabupaten Kulon Progo
1.
Wisata Alam
Wisata Alam di Kabupaten di Kulon Progo terdiri atas: a.
Pantai Glagah b.
Pantai Congot c.
Pantai Trisik d.
Waduk Sermo PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Puncak Suroloyo
f. Goa Kiskendo
2. Desa Wisata
Desa Wisata di Kabupaten Kulon Progo terdiri atas: a.
Nglinggo b.
Kalibiru c.
Sermo d.
Sidorejo e.
Jatimulyo 3.
Wisata Kuliner Wisata Kuliner di Kabupaten Kulon Progo terdiri atas:
a. Gula Semut
b. Geblek
c. Jenang Madu Sirat
4. Wisata Religi
Wisata Religi di Kabupaten Kulon Progo terdiri atas: a.
Sendangsono b.
Makam Nyi Ageng Serang c.
Makam Girigondo 5.
Wisata Pendidikan Wisata Pendidikan di Kabupaten Kulon Progo terdiri atas:
a.
Wild Rescue Centre
WRC b.
Dolan Deso Boro PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Wisata Minat Khusus
Wisata Minat Khusus di Kabupaten Kulon Progo terdiri atas: a.
Arung JeramRafting Progo b.
Towielfiet c.
Sport Fishing
F. Pariwisata
1. Pantai Glagah
Pantai Glagah merupakan pantai indah dengan hamparan pasir hitam yang luas sekaligus berlaguna. Di pantai ini terdapat kawasan gumuk pasir
dengan rumput grinting dan laguna glagah yang sangat laus terhampar untuk aktivitas perahu wisata, olah raga kano, kayak, berenang atau memancing.
Selain itu juga ada agrowisata buah naga, melon, semangka dan cabai yang dikelola oleh masyarakat. Kawasan glagah secara rutin juga dipakai untuk
acara motocross, festival layang-layang dan pesta kembang api tahun baru. Pantai Glagah menjadi muara Sungai Serang yang sekaligus menjadi pintu
masuk ke Pelabuhan Ikan Tanjung Adi Karta. Sisi barat Sungai Serang menjadi Camping Ground dan Dermaga Wisata. Pengunjung yang akan
tinggal lama atau ingin mengadakan kegiatan gathering, rapat dan pesta bisa memanfaatkan usaha penginapan atau hotel yang terdapat banyak di sekitar
Pantai Glagah. Lokasi Pantai Glagah berada di Kecamatan Temon kira-kira 10 km dari Kota Wates dan kurang lebih 2 km dari jalan raya Jogja
– Jakarta. Retribusi Obyek Wisata Pantai Glagah adalah Rp 5.000 per orang.
2. Pantai Trisik
Pantai Trisik terletak di arah tenggara Kulon Progo tepatnya di Banaran, Galur kira-kira 20 km dari Kota Wates dan 30 km dari Kota Jogja. Pantai
ini adalah tempat yang bagus untuk menikmati keindahan cakrawala laut lepas di saat sunrise dan sunset. Pantai Trisik merupakan pantai yang landai
berupa hamparan pasir hitam yang halus. Kawasan Pantai Trisik dibatasi oleh muara Sungai Progo di sebelah timur, sungai yang menjadi batas alam
Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Bantul. Ke arah barat, sejauh mata memandang akan tampak bentangan pantai yang seolah tanpa batas.
Pantai Trisik menjadi tempat para nelayan mendaratkan perahu. Selain pemandangan pantai, di sisi timur laut juga terdapat laguna-laguna yang
dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk budidaya perikanan bandeng dan nila. Tidak jauh dari Pantai Trisik terdapat muara Sungai Progo yang
terletak di sebelah timur kawasan Pantai Trisik. Kawasan muara ini sering menjadi tempat untuk pengamatan burung dan lokasi penangkaran habitat
penyu yang dikelola swadaya oleh masyarakat. Wisatawan juga bisa berkunjung ke Desa Wisata Pantai Imorenggo tidak jauh dari Pantai Trisik
dimana terdapat agrowisata buah naga dan pertanian lahan pasir, kerajinan enceng gondhok dan kehidupan nelayan pantai laut selatan. Pada setiap
tanggal 1 Syuro bulan Jawa, di pantai ini diselenggarakan labuhan sedekah laut untuk memohon keselamatan para nelayan. Lebih kurang 1 km ke arah
barat dari lokasi TPI terdapat tempat yang dinamakan Pandan Segegek, berupa gumuk pasir yang ditumbuhi rumpun pandan. Tempat ini biasa
dikunjungi pada malam 1 Syuro, setiap malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon. Retribusi Obyek Wisata Pantai Trisik adalah Rp 5.000 per
orang. 3.
Waduk Sermo Waduk Sermo merupakan satu-satunya waduk di DIY. Luasnya kurang
lebih 157 ha, terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap 5 km dari Kota Wates, 36 km dari Kota Jogja berlatar belakang hutan dan
Pegunungan Menoreh. Pengunjung dapat berkeliling menikmati panorama waduk dengan menggunakan perahu wisata. Waduk Sermo juga menjadi
surga untuk para pemancing karena berbagai jenis ikan berkembang biak di waduk ini. Di sebelah timur Waduk Sermo, berdekatan dengan Wisma
Sermo Asri, juga ada Arboretrum Bambu, yaitu kawasan khusus hutan berbagai jenis bambu yang bermanfaat untuk penelitian dan pendidikan.
Tidak jauh dari Waduk Sermo terdapat kawasan berkemah yang cocok untuk kegiatan mahasiswa, pelajar serta Wisma Sermo yang nyaman
digunakan untuk pertemuan atau rapat. Pada bulan-bulan tertentu, di Waduk Sermo juga diselenggarakan lomba olah raga air, seperti lomba Perahu
Naga, serta lomba DayungCano. Retribusi Obyek Wisata Waduk Sermo adalah Rp 5.000 per orang.
4. Pantai Congot
Pantai Congot membentang luas sepanjang 6,5 km di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon di sebelah barat Pantai Glagah atau 15 km dari Kota
Wates. Sungai Bogowonto yang membatasi Purworejo dan Kulon Progo PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermuara di Pantai Congot sehingga sangat cocok untuk kegiatan memancing. Pantai Congot adalah tempat melaut sekaligus pendaratan
perahu nelayan. Sama seperti Pantai Glagah dan Pantai Trisik, Pantai Congot juga membentang luas dengan pasir hitam yang berasal dari gunung
api. Pasir hitam terbawa sampai di laut oleh Sungai Progo di bagian timur dekat Pantai Trisik dan Sungai Bogowonto. Di sebelah barat Sungai
Bogowonto terdapat Dusun Kadilangu dan Dusun Pasir Mendit yang masih menjadi bagian Kulon Progo. Tidak jauh dari Pantai Congot terdapat tempat
ritual Gunung Lanang dan Gunung Wadon dimana setiap Malam 1 Suro diadakan upacara ruwatan di situs petilasan Gunung Lanang yang
dilanjutkan larung pada pagi harinya di Pantai Congot. Retribusi Obyek Wisata Pantai Congot adalah Rp 5.000 per orang.
5. Goa Kiskendo
Goa Kiskendo merupakan salah satu obyek wisata kawasan karst yang terletak di Dusun Sokamoyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo di
Pegunungan Menoreh. Terletak 38 km dari Kota Jogja dan 21 km dari Kota Wates. Goa Kiskendo adalah goa alami di Perbukitan Menoreh. Panjang
keseluruhan goa ini belum diketahui secara pasti tetapi kurang lebih 600 meter dari mulut goa dapat ditelusuri dengan aman. Sebagai goa aktif masih
terjadi proses pembentukan stalagtit dan stalagmit di Goa Kiskendo. Dengan peralatan khusus para caver bisa menelusuri bagian lain yang lebih
sulit di Goa Kiskendo. Tidak jauh dari Goa Kiskendo terdapat Goa Sumitro yang mempunyai 2 mulut vertikal dan horizontal yang mengalir sungai
bawah tanah yang jernih. Di sekitar mulut Goa Kiskendo, dengan sentuhan seniman dibuat relief legenda pertempuran Mahesosuro-Lembusuro
melawan Sugriwo-Subali. Di kompleks Goa Kiskendo disediakan camping ground yang luas dan nyaman dengan fasilitas joglo, kamar, dll. Obyek
wisata ini sangat cocok untuk kegiatan berkemah karena didukung dengan adanya lahan yang luas dengan udara yang nyaman. Pengunjung bisa
menghubungi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kulon Progo jika berniat menggunakan fasilitas camping ground. Retribusi Obyek Wisata
Goa Kiskendo adalah Rp 5.000 per orang. 6.
Puncak Suroloyo Puncak Suroloyo terletak di puncak tertinggi Pegunungan Menoreh di
1017 mdpl di dengan pemandangan indah di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Berjarak kira-kira 50 km dari Kota Jogja, tepatnya di Dusun
Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh. Para pengunjung bisa menikmati Candi Borobudur, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung
Sindoro, Gunung Sumbing di sisi utara dan Kota Yogyakarta serta Samudera Hindia di sisi selatan. Terdapat Sendang Kawidodaren di
kawasan Suroloyo yang biasa dipakai masyarakat setempat untuk upacara tradisional setiap 1 Syuro. Di kawasan Suroloyo juga terdapat
cottage
yang dikelola oleh kelompok masyarakatpetani setempat. Obyek wisata ini
berada pada puncak tertinggi Perbukitan Menoreh yang terletak di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, berjarak kurang lebih 45
Km dari Yogyakarta. Di obyek wisata ini, sambil merasakan sejuknya udara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pegunungan di atas hamparan perkebunan teh yang menghijau, wisatawan dapat menikmati pesona matahari terbit, sedangkan ke arah utara dari
Puncak Suroloyo ini dapat dilihat kemegahan Candi Borobudur. Di Suroloyo ini terdapat beberapa tempat yang berbau mitologis, yang tentunya
sangat sayang untuk dilewatkan, antara lain: Puncak Sariloyo, Tegal Kepanasan, Sendang Kadewatan, Sendang Kawidodaren, Pertapaan
Kaendran, Pertapaan Mintorogo. Pada setiap tanggal 1 syuro di Puncak Suroloyo ini selalu diadakan Upacara Jamasan Pusaka pemberian dari
kraton Yogyakarta berupa Tombak Kyai Manggolo Murti dan Songsong Kyai Manggolo Dewo. Dari rumah sesepuh Dusun Keceme, upacara
dimulai dengan kirab Pusaka, diikuti arak-arakan yang membawa gunungan hasil bumi, diiringi musik tetabuhan tradisional dan dimeriahkan dengan
rombongan beberapa group kesenian tradisional menuju Sendang Kawidodaren tempat upacara jamasan pusaka dilaksanakan. Yang juga
menarik dari kegiatan ritual ini adalah adanya udik-udik berupa hasil bumi yang diperebutkan oleh para warga masyarakat maupun para pengunjung.
Konon, mereka yang bisa mendapatkan udik-udik ini akan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hasil pertanian yang melimpah.
61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN