1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah dengan menggunakan sistem desentralisasi, yaitu penyerahan wewenang yang
lebih besar dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelola daerahnya secara mandiri. Dalam melaksanakan berbagai
macam pembangunan sarana dan prasarana serta pelaksanaan fungsi pemerintahan yang semuanya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat daerahnya,
pemerintah daerah memerlukan dana yang cukup untuk melaksanakan semua kebijakan. Tanpa dana yang mencukupi, akan sangat sulit bagi suatu daerah
untuk mengembangkan daerahnya sendiri karena pemerintah daerah tidak dapat melaksanakan sepenuhnya kebijakan yang sudah dibuat. Masalah seperti ini
akan berdampak pada rencana yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan. Jika keadaan ini terjadi, masyarakat akan menjadi
kecewa terhadap kinerja pemerintah daerah karena kurangnya kesejahteraan yang dirasakan.
Potensi daerah yang ada pada suatu daerah tidak dapat dipisahkan dengan pendapatan daerah tersebut. Potensi daerah yang ada dapat berwujud sebuah
daerah rekreasi, pusat berbagai macam kuliner, daerah kerajinan, hasil tambang baik berupa minyak, batu bara, logam mulia, dan berbagai jenis hasil tambang
lainnya; dan berbagai macam potensi daerah lainnya. Semakin beragam potensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang ada pada daerah tersebut, maka semakin tinggi pula seharusnya pendapatan yang dimiliki daerah tersebut. Pendapatan yang tinggi ini akan
menjadi penunjang yang penting bagi daerah untuk semakin mengembangkan potensi daerah yang belum terlaksana secara optimal, meningkatkan
pendapatan daerah, dan melaksanakan pembangunan daerah bagi kesejahteraan masyarakat.
Dalam menggali potensi yang ada dalam sebuah daerah, pemerintah daerah harus bekerjasama dengan masyarakat agar potensi tersebut dapat digali secara
optimal dan masyarakatpun juga akan merasa ikut terlibat dalam pengembangan potensi dalam daerah yang mereka tinggali. Peran masyarakat
juga sangat berpengaruh terhadap kinerja pemerintah dalam menggali potensi daerah, berperan dalam menyetujui dan membantu melaksanakan kebijakan
pemerintah. Dengan adanya bantuan dari masyarakat, pemerintah akan dapat melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat dengan lebih mudah dan sesuai
dengan yang diinginkan oleh masyarakat. Penggalian potensi yang optimal yang dilakukan bersama oleh pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan
dapat menunjang pendapatan yang berguna untuk mengembangkan daerah tersebut.
Salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh suatu daerah adalah pendapatan asli daerah. Pendapatan asli daerah bersumber dari berbagai macam
pendapatan yang dimiliki oleh daerah tersebut, diantaranya: pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan-kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan pendapatan asli daerah lain-lain yang sah. Pendapatan asli daerah ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didapat dari daerah itu sendiri dan diharapkan dapat menunjang segala pembiayaan yang akan digunakan untuk merealisasikan segala kebijakan yang
sudah dibuat oleh pemerintah daerah. Penerimaan retribusi daerah merupakan salah satu pendapatan asli daerah
yang layak untuk dikembangkan. Salah satu jenis retribusi yang mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan daerah adalah retribusi
tempat rekreasi dan olahraga. Bagi daerah yang memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang rekreasi dan olahraga, retribusi ini sangat penting, karena
akan menjadi salah satu pemasukkan yang luar biasa pada pendapatan daerah. Daerah rekreasi sendiri tidak hanya berupa daerah rekreasi alam saja, namun
banyak daerah rekreasi yang berupa daerah rekreasi non-alam. Salah satu contoh daerah rekreasi non-alam adalah daerah rekreasi kerajinan batik. Di
beberapa daerah, kerajinan batik merupakan sebuah ciri khas tersendiri bagi daerahnya. Banyak sekali daerah yang sudah memproduksi batik, namun setiap
daerah memiliki corak batik yang berbeda-beda. Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Selain Kulon Progo, ada beberapa kabupaten lain yang juga termasuk di dalam wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di
antaranya adalah Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Kulon Progo sedang banyak disorot oleh
masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, hal dikarenakan Kulon Progo sedang dalam proses pembangunan secara besar-besaran. Pembangunan yang
dilaksanakan diharapkan dapat mendongkrak pendapatan bagi Yogyakarta dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagi Kulon Progo sendiri. Pembangunan yang rencananya akan menjadi pembangunan besar adalah pembangunan bandara yang rencananya akan
menggantikan peran dari bandara Adi Sucipto sebagai bandara bagi masyarakat umum. Jika pembangunan ini dapat terwujud, maka Kulon Progo akan menjadi
daerah yang semakin berkembang. Tidak hanya pembangunan bandara saja yang terkenal di Kulon Progo, tapi
juga terdapat makanan tradisional yang terkenal. Ada dua makanan tradisional yang terkenal di Kulon Progo, yaitu geblek dan growol. Bahkan pemerintah
memantapkan keterkenalan makanan geblek ini menjadi sebuah corak pakaian batik yang terkenal juga di Kulon Progo. Corak batik yang asli berasal dari
Kulon Progo ini dinamakan corak batik “Geblek Renteng”. Tidak hanya makanan tradisional dan kerajinan batik, Kulon Progo memiliki potensi lain
yang tidak kalah saingnya, yaitu tempat rekreasi. Kulon Progo menjadi salah satu kabupaten yang terkenal akhir-akhir ini
terutama di kalangan pelajar, baik siswa maupun mahasiswa. Tidak hanya di Kota Yogyakarta saja, banyak pelajar yang datang dari berbagai macam kota
untuk menikmati tempat rekreasi yang ada di Kulon Progo. Beberapa tempat rekreasi unggulan Kulon Progo yang sedang ramai didatangi oleh masyarakat
adalah tempat rekreasi alam Waduk Sermo, Kalibiru, Kedung Pedut dan Pantai Glagah. Tempat rekreasi ini sangat ramai didatangi oleh masyarakat dari
berbagai macam kota karena keindahan pemandangannya. Bahkan ketika musim liburan tiba, tempat rekreasi alam di Kulon Progo sangat ramai
pengunjung. Keadaan ramai yang terjadi pada tempat rekreasi alam di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kabupaten Kulon Progo memaksa pengunjung rela macet untuk sampai ke tempat rekreasi di Kulon Progo.
Sudah menjadi tugas pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjaga dan semakin mengembangkan tempat rekreasi yang ada di Kulon Progo agar tetap
asri dan semakin menarik minat masyarakat untuk mengunjungi tempat rekreasi di Kulon Progo. Semakin banyaknya masyarakat yang berkunjung ke tempat di
Kulon Progo saat ini diharapkan dapat meningkatkan retribusi dari tempat rekreasi di daerah Kulon Progo. Retribusi yang berasal dari tempat rekreasi
yang didapatkan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Kulon Progo. Pendapatan asli daerah yang meningkat akan mampu meningkatkan
kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan dan pengembangan potensi lain yang belum ditemukan. Pembangunan yang tercapai secara
maksimal akan membuat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut semakin terjamin.
Kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga terhadap pendapatan asli daerah di Kulon Progo perlu diteliti karena semakin ramainya pengunjung yang
datang untuk berkunjung ke Kulon Progo saat ini akan membuat pendapatan asli daerah juga seharusnya semakin meningkat. Kontribusi yang berasal dari
retribusi tempat rekreasi dan olahraga akan ditinjau apakah menjadi salah satu kontributor yang tinggi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Jika
memang retribusi tempat rekreasi dan olahraga memang menjadi salah satu kontributor yang berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah, maka
diharapkan pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo membuat kebijakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
agar tempat rekreasi dan olahraga di Kulon Progo semakin berkembang dan tentunya menggunakan cara yang tepat dalam mengembangkannya. Salah satu
komponen retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang paling berkontribusi dalam retribusi tempat rekreasi dan olahraga juga perlu diteliti agar pemerintah
daerah Kabupaten Kulon Progo dapat melakukan pengembangan pada tempat rekreasi dan olahraga secara lebih intensif ke komponen retribusi tempat
rekreasi dan olahraga yang paling berkontribusi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah
daerah Kabupaten Kulon Progo untuk merencanakan kebijakan yang akan dilaksanakan di masa mendatang terutama dalam masalah pengembangan
tempat rekreasi dan olahraga yang ada di Kulon Progo.
B. Rumusan Masalah