6. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 4 Tahun
2016 tentang retribusi tempat rekreasi dan olahraga, obyek retribusi adalah pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang
disediakan, dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah. F.
Kontribusi, Efektivitas dan Pengukuran Kinerja Berbasis Analisis Anggaran
1. Kontribusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kontribusi adalah sumbangan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
kontribusi adalah sumbangan yang diberikan dari penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga pada pendapatan asli daerah Kabupaten
Kulon Progo dan sumbangan yang diberikan dari pendapatan per komponen retribusi tempat rekreasi dan olahraga pada penerimaan
retribusi tempat rekreasi dan olahraga secara total. “Sedangkan
pengertian kontribusi sektor adalah sumbangan atau peranan yang diberikan oleh masing-masing sektor terhadap PAD
” Widodo, 1990: 20-21. Indikator kontribusi sektor ini dipergunakan untuk menganalisis
sektor mana yang paling besar menyumbang atau berperanan terhadap PAD.
2. Efektivitas
a. “Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan
atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
efektif apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
spending wisely
” Mahsun, 2006: 182. b.
“Efektivitas adalah
hubungan antara
output
pusat pertanggungjawaban dan tujuannya. Makin besar kontribusi
output
terhadap tujuan maka makin efektiflah suatu unit tersebut” Halim,
Tjahjono Husein, 2000: 72. c.
“Efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah PAD yang direncanakan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah.
Kemampuan daerah
dalam melaksanakan
tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1
satu atau 100 persen, sehingga apabila rasio efektivitasnya semakin tinggi, menggambarkan kemamp
uan daerah semakin baik” Halim, 2004: 135.
3. Pengukuran Kinerja Berbasis Analisis Anggaran
“Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan yang pada umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan dinyatakan
dalam satuan moneter ” Mahsun, 2006: 145. Analisis selisih anggaran
adalah teknik pengukuran kinerja tradisional yang membandingkan antara anggaran dengan realisasi tanpa melihat keberhasilan program.
Pengukuran kinerja ditekankan pada input, yaitu terjadinya
overspending
atau
underspending
. Pengukuran kinerja berbasis anggaran dilakukan dengan menilai selisih antara anggaran dengan
realisasinya. Teknik tersebut lebih dikenal dengan istilah analisis selisih anggaran. Analisis selisih anggaran adalah teknik pengukuran kinerja
organisasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat diketahui apakah terjadi
selisih
underspending
atau
overspending
. Selisih
underspending
adalah selisih yang terjadi jika pengeluaran aktual lebih kecil daripada jumlah
pengeluaran yang ditetapkan dalam anggaran. Sebaliknya, selisih
overspending
adalah selisih yang terjadi jika pengeluaran aktual lebih besar daripada jumlah pengeluaran yang ditetapkan dalam anggaran.
Salah satu formulasi yang akan digunakan dalam analisis anggaran dalam penelitian ini adalah persentase tingkat ketercapaian pengeluaran
anggaran.
G. Penelitian Terdahulu