2. Retribusi Jasa Usaha
a. Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi
Jasa Umum atau Retribusi Perizinan Tertentu; dan b.
Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai atau
terdapatnya harta yang dimilikidikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh Pemerintah Daerah.
3. Retribusi Perizinan Tertentu
a. Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yang diserahkan
kepada Daerah dalam rangka asas desentralisasi; b.
Perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum;
c. Biaya yang menjadi beban Daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut
dan biaya untuk menanggulangi dampak negatif dari pemberian izin tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan.
D. Pariwisata dan Kepariwisataan
1. Pengertian Pariwisata
dan Kepariwisataan
a. Pengertian pariwisata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancongan, turisme.
b. Pengertian pariwisata dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2014
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
c. Pengertian pariwisata dalam Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009
tentang kepariwisataan adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata
adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
d. Pengertian Kepariwisataan dalam Undang Undang Nomor 10 Tahun
2009 tentang kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha. e.
Menurut Spillane 1987: 21 , “Definisi pariwisata secara luas adalah
perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. ”
f. Menurut Lundberg, Stavenga, Krishnamoorthy 1997: 6
, “Pariwisata adalah suatu kegiatan melakukan perjalanan dari rumah terutama untuk
maksud usaha atau bersantai. Pariwisata adalah suatu bisnis dalam penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkut setiap
pengeluaran oleh
atau untuk
wisatawanpengunjung dalam
perjalanannya. ”
g. Menurut I Gede Ardika dalam I Wayan Ardika 2003: 5,
“Pariwisata adalah suatu bentuk kegiatan manusia, yaitu yang berkaitan dengan
penggunaan waktu luang secara tepat dan benar. ”
h. Menurut para ahli bahasa dalam Kodhyat 1996: 9
, “Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan penuh, yaitu berangkat dari suatu tempat,
menuju dan singgah di suatu atau di beberapa tempat, dan kembali ke tempat asal semula.
”
2. Jenis Pariwisata