4. Tempat Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  SD  N  Selomulyo  yang  terletak  di  Jalan  Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. Jadwal
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan yaitu pada bulan oktober 2013 –
Juni 2014. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel  3.1 menunjukkan  jadwal  penelitian ini dimulai dari bulan September 2013  sampai  dengan  bulan  Juli  2014.  Persiapan  penelitian  dilakukan  pada  bulan
September  sampai  dengan  Oktober  2013,  Penelitian  dilakukan  pada  bulan November,  penyusunan  laporan  dilakukan  pada  bulan  Desember  2013  sampai
dengan Mei 2014, ujian skripsi dilakukan pada bulan Juni 2014, dan penyusunan jurnal pada bulan Juli 2014.
D. Rencana Tindakan
Penelitian  ini  dilaksanakan  dalam  2  siklus.  Peneliti  menetapkan  2  siklus dikarenakan  apabila  hasil  penelitian  pada  siklus  I  belum  dapat  meningkatkan
minat dan prestasi belajar maka penelitian ini akan berlanjut ke siklus II. Siklus I
No.  Kegiatan 2013
2014 Sep  Okt
Nov Des
Jan Feb
Mar Apr
Mei Juni
Juli
1. Persiapan
2. Penelitian
3. Penyusunan
Laporan 4.
Ujian Skripsi 5.
Revisi 6.
Penyusunan Jurnal
terdiri  dari  3  pertemuan.  Siklus  2  terdiri  dari  2  kali  pertemuan.  Setiap pertemuannya dilakukan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran pada siklus I
adalah perubahan wujud benda dan materi pembelajaran pada siklus II adalah sifat dan  bahan  penyusun  benda.  Peneiti  menggunakan  pendekatan  SCL  dan  model
PBL  dengan  menerapkan  7  langkah  model  PBL  dalam  setiap  pertemuannya. Berikut  ini  merupakan  langkah-langkah  yang  ditempuh  dalam  melaksanakan
penelitian:
1. Persiapan
Persiapan  yang  dilakukan  peneliti  untuk  melakukan  penelitian  ini  dimulai dengan memilih sekolah yang digunakan untuk penelitian yaitu SD N Selomulyo.
Selanjutnya,  peneliti  memohon    ijin  kepada  kepala  sekolah  SD  N  Selomulyo untuk  melakukan  penelitian.  Setelah  mendapatkan  ijin  dari  pihak  sekolah,
selanjutnya  peneliti  melakukan  kegiatan  wawancara,  observasi,  penyebaran kuesioner,  dan  dokumentasi  data  kelas.  Peneliti  selanjutnya  mengidentifikasi
masalah yang dialami oleh siswa serta merumuskan masalah yang ada di kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran 20132014.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Kegiatan  observasi  yang  dilakukan  pada  tahap  persiapan  memberikan gambaran  mengenai  situasi  kelas  ketika  kegiatan  pembelajaran  IPA,  langkah-
langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Siklus I Siklus  I  ini  dilaksanakan  selama  3  kali  pertemuan,  di  mana  setiap
pertemuannya dialokasikan 2 jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus I
menggunakan  pendekatan  SCL  dan  menerapkan  7  langkah  model  pembelajaran PBL dengan melakukan percobaan yang dilakukan secara berkelompok.
1 Rencana Tindakan
Pada  tahap  pelaksanaan  ini  peneliti  terlebih  dahulu  mengkaji  Standar Kompetensi  SK  dan  Kompetensi  Dasar  KD    mengenai  perubahan  wujud
benda.  Peneliti  kemudian  menyusun  instrumen  pembelajaran  yang  terdiri  dari silabus, RPP,  LKS, dan materi ajar. Penyusunan instrumen pembelajaran dengan
menggunakan 7 langkah model pembelajaran PBL. Peneliti selanjutnya menyusun instrumen  pengumpul  data  yaitu  rubrik  pengamatan  minat,  kuesioner,  pedoman
wawancara,  dan  soal  evaluasi.  Peneliti  kemudian  mengujikan  instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data tersebut.
2 Pelaksanaan
Siklus  ini  dilaksanakan  dalam  3  kali  pertemuan,  setiap  pertemuannya dialokasikan  2  jam  pelajaran  2  x  35  menit.  Kurikulum  yang  digunakan  adalah
KTSP sehingga pada setiap pertemuannya memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan  Konfirmasi  EEK.  Setiap  kegiatan  dalam  EEK  tersebut  memuat  7  langkah
model  pembelajaran  PBL.  Pada  pertemuan  pertama  siswa  mendapatkan penjelasan  mengenai  materi  pelajaran  yang  akan  dipelajari  yaitu  mengenai
perubahan  wujud  benda.  Selanjutnya  siswa  diberikan  sebuah  permasalahan mengenai  peristiwa  perubahan  wujud  benda  cair  menjadi  padat  dan  sebaliknya.
Siswa  dibagi  menjadi  5  kelompok  yang  setiap  kelompoknya  terdiri  dari  6  orang siswa.  Setelah  itu,  siswa  bekerja  secara  berkelompok  untuk  mengerjakan  LKS.
LKS  tersebut  berisi  petunjuk  bagi  siswa  untuk  melaksanakan  kegiatan
pembelajaran  berupa  percobaan  mencairkan  coklat  dan  membekukan  coklat. Pertemuan  kedua  juga  dilakukan  dengan  memberikan  permasalahan  mengenai
peristiwa  perubahan  wujud  benda  cair  menjadi  gas  dan  sebaliknya.  Siswa selanjutnya  juga  diminta  untuk  mengerjakan  LKS  yang  berisi  petunjuk  untuk
melakukan percobaan memasukkan es ke dalam gelas dan peristiwa perebusan air. Pada  pertemuan  ketiga  siswa  juga  diminta  mengerjakan  LKS  yang  berisi
petunjuk  siswa  untuk  melaksanakan  percobaan  perubahan  wujud  benda  padat menjadi  gas  dengan  memanaskan  kapur  barus.  Selanjutnya  siswa  mengerjakan
soal evaluasi  yang telah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Pada akhir kegiatan dari  setiap  pertemuan  siswa  mengisi  lembar  kuesioner  dan  lembar  refleksi.
Pelaksanaan  tindakan  dalam  penelitian  ini  adalah  mahasiswa.  Guru  memberikan wewenang kepada mahasiswa dengan  alasan bahwa mahasiswa lebih memahami
tentang  Pendekatan  SCL,  Model  Pembelajaran  PBL,  percobaan,  dan  RPP  yang telah disusun.
3 Observasi
Peneliti  dibantu  dengan  rekan  peneliti  melakukan  observasi  untuk mengetahui minat belajar siswa pada saat  mengikuti kegiatan pembelajaran yang
menggunakan  model  PBL  dengan  mengisi  lembar  pengamatan  minat.  Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3. Selain
itu,  peneliti  juga  mendapatkan  data  minat  yang  diperoleh  dari  kuesioner  yang telah  dibagikan  kepada  siswa  setiap  akhir  pertemuan.  Hasil  observasi  digunakan
peneliti  sebagai  pelengkap  perhitungan  kuesioner  dan  digunakan  pada pembahasan pada bab IV. Pada pertemuan terakhir peneliti memberikan evaluasi
kepada  siswa  dengan  meminta  siswa  untuk  mengerjakan  soal  pilihan  ganda. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
4 Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama guru dengan mengkaji proses pembelajaran yang telah berlangsung selama siklus I dengan menggunakan
pendekatan  SCL  dan  7  langkah  model  pembelajaran  PBL.  Peneliti  menghitung hasil  kuesioner  pada  pertemuan  1,  pertemuan  2,  dan  pertemuan  3  untuk
mengetahui peningkatan minat siswa dalam pembelajaran IPA. Hasil perhitungan kuesioner tersebut  juga  didukung oleh hasil observasi  yang telah dilakukan pada
siklus  I.  Peneliti  juga  menghitung  hasil  evaluasi  belajar  siswa  untuk  mengetahui peningkatan prestasi belajar. Peneliti kemudian membandingkan hasil perhitungan
minat dan prestasi belajar siswa dengan kondisi awal sebelum diberikan tindakan. Hasil  perbandingan  tersebut  dijadikan  pertimbangan  bagi  peneliti  untuk
melanjutkan  ke  siklus  II  apabila  target  capaian  yang  telah  ditentukan  belum tercapai.  Apabila  target  capaian  sudah  tercapai  maka  siklus  II  akan  dilanjutkan
untuk  kegiatan  pemantapan.  Peneliti  juga  membuat  target  capaian  yang  akan digunakan  untuk  siklus  II.  Selain  itu,  peneliti  juga  mengidentifikasi  kesulitan,
hambatan,  dan  kejadian-kejadian  penting  yang  ada  di  dalam  kegiatan pembelajaran.
b. Siklus II
Siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan yang setiap pertemuannya terdiri dari  2  jam  pelajaran  dengan  menggunakan  pendekatan  SCL  dengan  7  langkah
model pembelajaran PBL. Berikut rencana tindakan pada siklus II.
1 Rencana Tindakan
Perencanaan tindakan dalam siklus II ini dimulai dengan menyusun silabus, RPP,  LKS,  materi  ajar,  instrumen  penilaian,  dan  instrumen  pengumpulan  data.
Penyusunan  perangkat  pembelajaran  berdasarkan  refleksi  yang  dilakukan  pada siklus  I.  Penyusunan  perangkat  pembelajaran  menggunakan  7  langkah  model
pembelajaran PBL. 2
Pelaksanaan Siklus  II  ini  dilaksanakan  dalam  2  kali  pertemuan  yang  masing-masing
terdiri dari 2 jam pelajaran. Materi yang dipelajari pada siklus II adalah sifat dan bahan penyusun benda. Materi yang dipelajari lebih sedikit dibandingkan dengan
materi  yang  dipelajari  pada  siklus  I.  Kurikulum  yang  digunakan  sama  dengan siklus I yaitu KTSP yang memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi,
yang memuat langkah-langkah PBL. Pada pertemuan pertama siswa mendapatkan penjelasan  tentang  materi  yang  akan  dipelajari  mengenai  bahan-bahan  penyusun
benda.  Selanjutnya  siswa  mendapatkan  LKS  yang  berisi  sebuah  permasalahan yang  harus  dipecahkan  oleh  siswa  secara  berkelompok.  Setiap  kelompoknya
terdiri  dari  5  orang  siswa.  Untuk  menyelesaikan  LKS  tersebut,  siswa  diminta untuk melakukan pengamatan benda-benda yang ada di lingkungan sekolah. Pada
pertemuan  kedua,  siswa  melakukan  percobaan  mengenai  sifat  dan  manfaat penyusun  benda.  Kegiatan  pembelajaran  dilanjutkan  dengan  mengerjakan  soal
evaluasi.  Pelaksanaan tindakan  pada siklus  II ini  juga dilakukan oleh mahasiswa dengan alasan yang sama dengan siklus I.
3 Observasi
Peneliti  dibantu  dengan  rekan  peneliti  melakukan  observasi  untuk mengetahui minat belajar siswa yang belum tercapai pada siklus I dengan mengisi
lembar pengamatan yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Selain itu, peneliti juga
mendapatkan  data  minat  siklus  II  yang  diperoleh  dari  kuesioner  yang  telah dibagikan  kepada  siswa  setiap  akhir  pertemuan.  Hasil  observasi  digunakan
peneliti  untuk  melengkapi  hasil  perhitungan  kuesioner.  Pada  pertemuan  kedua, siswa juga mengerjakan soal evaluasi dan hasil evaluasi digunakan peneliti untuk
mengetahui prestasi belajar siswa. 4
Refleksi Kegiatan  refleksi  ini  dilakukan  oleh  peneliti  dengan  guru  dengan  mengkaji
proses  pembelajaran  yang  telah  berlangsung  selama  siklus  II  dengan menggunakan  pendekatan  SCL  dan  model  pembelajaran  PBL.  Peneliti
menghitung hasil kuesioner  yang telah diisi oleh siswa yang didukung oleh hasil observasi  pada  pertemuan  1  dan  pertemuan  2.  Hasil  perhitungan  ini  digunakan
untuk  mengetahui  adanya  peningkatan  minat  dari  siklus  I  ke  siklus  II.  Peneliti selanjutnya  menghitung  hasil  evaluasi  yang  telah  dikerjakan  siswa.  Hasil  ini
digunakan  untuk  mengetahui  hasil  prestasi  belajar  siswa  pada  siklus  II.  Peneliti selanjutnya  membandingkan  hasil  peningkatan  minat  dan  prestasi  belajar  siswa
pada siklus II dengan target capaian yang dibuat pada siklus I.  Peneliti berharap target  capaian  yang  dibuat  pada  siklus  I  dapat  tercapai.  Apabila  target  belum
tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus III.
E. Indikator dan Pengukurannya