4.
Student Centered Learning SCL
a. Pengertian SCL
Student Centered Learning
menurut Dello Lacovo dalam Dan Wang 2011: 157  adalah
“Student  Centered  Learning  methods,  such  us  small  group  work,
discovery  methods,  and  project-
based  inquiries”.  Pernyataan  Dello  Lacovo tersebut  berarti  SCL  merupakan  sebuah  pendekatan  pembelajaran  dengan
menggunakan kelompok-kelompok
kecil untuk
menemukan sendiri
pengetahuannya  serta  akan  menghasilkan  produk  tertentu.  Silberman  dalam Widharyanto,  2002:  63  menjelaskan  bahwa
Student  Centered  Learning
merupakan  suatu  pembelajaran  yang  menekankan  siswa  agar  aktif  melakukan aktifitas untuk menggali ide-ide, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang
telah  dipelajari.  Chickering  dan  Gamson  dalam  Widharyanto,  2002:  63 menyatakan bahwa SCL memberikan kesempatan kepada siswa untuk tidak hanya
duduk  di  kelas,  melainkan  mendiskusikan  apa  yang  siswa  pelajari, menuliskannya,  menghubungkannya  dengan  pengalaman  yang  dimiliki,  dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengertian SCL dari para tokoh di atas, dijelaskan bahwa para
tokoh  menyetujui  pembelajaran  yang  berpusat  pada  siswa.  Aktifitas  siswa didasarkan  pada  pengalaman  belajarnya  yang  diperoleh  dari  berbagai
keterlibatannya  baik  di  kelas  maupun  di  dalam  kegiatan  kelompok.  Menurut pandangan  tokoh-tokoh  di  atas,  dapat  ditarik  kesimpulan  yaitu  SCL  merupakan
sebuah  pendekatan  pembelajaran  yang  memberikan  kesempatan  seluas-luasnya
kepada  siswa  untuk  aktif  menggali  informasi-informasi  yang  digunakan  untuk memecahkan berbagai permasalahan.
b. Karakteristik SCL
Karakteristik pendekatan SCL menurut Jacobsen 2009: 228 adalah sebagai berikut: 1 siswa merupakan subjek utama atau pusat pembelajaran karena semua
aktifitas pembelajaran dilakukan oleh siswa itu sendiri; 2 guru berperan sebagai pendamping  yang  bertugas  untuk  menumbuhkan  sikap  tanggung  jawab  siswa
terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh siswa itu sendiri; 3 guru memberikan penekanan  pada  proses  pembelajaran  yang  dilakukan  agar  siswa  memperoleh
pemahaman  yang  mendalam.  Pendapat  dari  Jacobsen  tersebut  diperkuat  oleh pendapat  pendapat  Priyatmojo  2010:  7  yang  menjelaskan  bahwa  SCL
memberikan  kebebasan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  potensi  yang dimiliki  oleh  siswa,  mengekplorasi  bidang  ilmu  yang  diminati  oleh  siswa  secara
bertanggung  jawab,  dan  membangun  pengetahuan  siswa  melalui  proses pembelajaran  aktif,  interaktif,  kolaboratif,  kooperatif,  kontekstual  dan  mandiri.
Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  karakteristik  SCL  yang paling  utama  adalah  siswa  sebagai  pusat  pembelajaran  yang  melakukan
aktifitasnya sendiri untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
c. Model-model Pendekatan SCL