Rumusan Masalah Hipotesis PENDAHULUAN

di daerah kampung Sereh daerah perbukitan sebanyak 16 kasus 30,1, di daerah desa Hinekombe dan desa Yobeh daerah rawa sebanyak 4 kasus 7,5 dan didaerah pesisir danau Sentani sebanyak 5 kasus 9,4. Ini menggambarkan bahwa di daerah dataran yang memiliki karakteristik wilayah yang sangat baik mulai dari suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan ketinggian wilayah sangat mendukung sekali untuk penyebaran penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Andreas, 2012 Sistem Informasi Geografis SIG dapat digunakan untuk mempermudah deskripsi data penderita TB Paru BTA Positif. Penderita dapat digambarkan menurut jenis kelamin, waktu terdiagnosa, pekerjaan yang dilakukan, riwayat pergi keluar kota dalam beberapa bulan terakhir, jenis lantai rumah, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit TB. Amalia, 2014.

1.2. Rumusan Masalah

Tingginya kasus TB paru BTA positif di Wilayah Kabupaten Batubara, maka perlu dilakukan analisa terhadap kelembaban udara, suhu udara dengan kasus TB paru BTA positif dan perlu dilakukan pendekatan spasial di Kabupaten Batubara tahun 2010-201 faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya TB paru BTA positif. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kelembaban udara, suhu udara, curah hujan terhadap kasus TB paru BTA positif dan untuk mengetahui wilayah mana yang terdapat kasus TB paru BTA positif yang rendah sampai kasus Universitas Sumatera Utara TB paru BTA positif yang paling tinggi di Wilayah Kabupaten Batubara tahun 2010-2012 dengan menggunakan Geographic Information System GIS, perangkat lunak ArcGIS Ver.10 untuk menganalisis suatu masalah kesehatan, dengan menggunakan data sekunder. Data diolah secara statistik dengan uji korelasi Pearson Moment, dengan studi ekologi dan pendekatan spasial, data disajikan dalam bentuk data spasial peta wilayah dengan tehnik Overlay.

1.4. Hipotesis

a. Ada korelasi antara kelembaban udara dengan jumlah kasus TB paru BTA positif di Kabupaten Batubara c. Ada korelasi antara suhu udara dengan jumlah kasus TB paru BTA positif di Kabupaten Batubara d. Ada korelasi antara curah hujan dengan jumlah kasus TB paru BTA positif di Kabupaten Batubara 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara sebagai bahan masukan bagi pengambilan kebijakan dalam penganggulangan penyakit TB paru BTA positif di Kabupaten Batubara, sehingga dapat membantu perencanaan program yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan wilayah setempat. 2. Penelitian ini bertujuan menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dan uraian tentang data penyakit secara geografi berkenaan kelembaban udara, suhu udara, curah hujan, dan hubungan antar variabel tersebut. Universitas Sumatera Utara Dapat dijadikan sebagai tambahan pustaka untuk memperkaya kajian ilmu kesehatan lingkungan, khususnya mengenai kajian spasial. Analisis spasial sebagai bagian dari manajemen penyakit berbasis wilayah. 2. Bagi Ilmu pengetahuan : hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam bidang kesehatan lingkungan 3. Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman baru dalam menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan perangkat ArcGIS ver.10 Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA