warna yang diberikan untuk membedakan keadaan iklim pada tiap kecamatan yang diteliti di Kabupaten Batubara berdasarkan nilai rata-rata pertriwulan.
4.6.1 Overlay Kelembaban Udara Dengan Kejadian TB Paru BTA positif di
Kabupaten Batubara Tahun 2010-2012 Analisis spasial pada gambar 4.4 merupakan overlay korelasi rata-rata
kelembaban udara dengan kejadian TB Paru BTA positif di Kabupaten Batubara tahun 2010-2012. Degrasi warna diberikan menurut rendah dan tingginya rata-rata
kelembaban udara. Jumlah kasus TB Paru BTA positif terbanyak pertriwulannya yaitu sebanyak
105 kasus terjadi pada tahun 2010 dengan rata-rata kelembaban udara 81.350 di Kecamatan Lima Puluh dan 126 kasus pada tahun 2011 dengan rata-rata kelembaban
udara 82.675 di Kecamatan Lima Puluh. 136 kasus dengan rata-rata kelembaban 81.200 di Kecamatan Air Putih. Hubungan kelembaban rata-rata dan kasus TB
paru BTA positif p=0,005 memiliki hubungan yang sedang dan arah yang positif r=0.428, yang berarti jika suhu rata-rata naik maka kasus TB paru BTA positif juga
naik dan sebaliknya. Kemudian dilakukan analisis spasial terhadap rata-rata kelambaban udara tahun 2010-2012 81,700
dengan rata-rata kasus TB paru BTA positif 134,175 kasus dalam bentuk peta.
Analisis spasial antara rata-rata kelembaban udara dan kasus TB paru BTA positif di Kabupaten Batubara selama tahun 2010-2012 memperlihatkan pola yang
yang cukup konsisten, fluktuasi kenaikan kelembaban udara diikuti dengan kenaikan jumlah kasus TB paru BTA positif. Dari hasil pemetaan, wilayah dengan kasus
Universitas Sumatera Utara
tertinggi tahun 2010-2011 adalah Kecamatan Lima puluh 136 kasus. Dengan nilai beta 0.428 yang artinya kelembaban udara memiliki korelasi sebesar 4,28 dengan
kejadian TB paru BTA positif tahun 2010-2012.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. 4 Overlay Rata-rata Kelembaban Udara dengan Jumlah Kasus TB Paru BTA Positif Kabupaten Batubara Tahun 2010-2012
Universitas Sumatera Utara
4.6.2 Overlay Suhu Udara Dengan Kejadian TB Paru di Kabupaten
Batubara Tahun 2010-2012
Analisis spasial pada gambar 4.5 merupakan overlay korelasi rata-rata suhu udara dengan kejadian TB Paru di Kabupaten Batubara tahun 2010-2012.
Degrasi warna diberikan menurut rendah dan tingginya rata-rata suhu udara. Jumlah kasus TB Paru terbanyak pertahun yaitu sebanyak 105 kasus
terjadi pada tahun 2010 dengan rata-rata suhu udara 27,7 C di Kecamatan Lima
Puluh dan terjadi penurunan 126 kasus pada tahun 2011 dengan rata-rata suhu 27,5
C di Kecamatan Lima Puluh, penurunan kasus sebanyak 136 kasus pada tahun 2012 dengan rata-rata suhu 27,52
C di Kecamatan Lima puluh. Terjadinya fluktuasi terhadap suhu udara juga mempengaruhi terhadap
peningkatan maupun penurunan kasus TB Paru di setiap tahunnya. Kemudian dilakukan analis spasial terhadap rata-rata suhu udara tahun
2010-2012 27,575
o
C dengan rata-rata kasus TB paru BTA positif 134,175
kasus dalam bentuk peta. Analisis spasial antara suhu rata-rata dan kasus TB paru BTA positif di
Kabupaten Batubara selama tahun 2010-2012 memperlihatkan pola yang cukup konsisten, kenaikan suhu udara diikuti dengan kenaikan jumlah kasus TB paru
BTA positif. Dari hasil pemetaan, wilayah dengan kasus tertinggi tahun 2010- 2011 adalah Kecamatan Lima puluh 136 Kasus dengan nilai beta 0,271 yang
artinya suhu udara memiliki korelasi sebesar 2,71 dengan kejadian TB paru BTA positif di Kabupaten Batubara Tahun 2010-2012.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Overlay Rata-rata Suhu Udara dengan Jumlah Kasus TB Paru BTA Positif Kabupaten Batubara Tahun 2010-2012
Universitas Sumatera Utara
4.6.3 Overlay Curah Hujan Dengan Kejadian TB Paru BTA Positif di