Suhu Udara Kelembaban Udara Intensitas Cahaya

terjadinya penularan penyakit terutama penyakit menular secara droplet infection misalnya penyakit tuberkulosis paru. Semakin padat, maka perpindahan penyakit, khususnya penyakit menular melalui udara akan semakin mudah dan cepat Acmadi 2012.

2.7.6. Ketinggian Wilayah

Ketinggian secara umum mempengaruhi kelembaban dan suhu lingkungan. Setiap kenaikan 100 meter, selisih suhu udara dengan permukaan laut sebesar 0,5 o C. ketinggian berkaitan dengan kelembaban juga dengan kerapatan oksigen. Kuman mycobacterium tuberculosis sangat aerob, sehingga diperkirakan kerapatan oksigen di pegunungan akan mempengaruhi viabilitas kuman tuberkulosis, Olander. 2003

2.8. Iklim

2.8.1. Suhu Udara

Suhu udara dan kelembaban udara sangat mempengaruhi siklus hidup Mycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab dari penyakit TB paru BTA positif Olander, 2003. Siklus reproduksi suatu agen hidup dipengaruhi oleh lingkungan, seperti halnya mikroorganisme yang mempunyai syarat bagi kehidupan yang optimum, baik temperatur, kelembaban, zat hara dan lain-lain. Mycobacterium tuberculosis akan mati jika terkena sinar ultraviolet secara langsung dalam waktu 5 menit Crofton, 2002. Suhu udara dan kelembaban udara sangat mempengaruhi siklus hidup Mycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab dari penyakit TB paru BTA Universitas Sumatera Utara positif Olender, 2003. Mycobacterium tuberculosis memiliki rentang suhu yang disukai, merupakan bakteri mesofilik yang tumbuh subur dalam rentang suhu 25 o C – 40 o C, tetapi secara optimal pada suhu 31-37 o C Bambang 2010

2.8.2. Kelembaban Udara

Iklim dan kejadian penyakit memiliki hubungan yang amat erat, terutama terjadinya berbagai penyakit menular. Iklim dapat dijadikan predictor kejadian berbagai penyakit menular yang seyogyanya dapat dijadikan petunjuk untuk melakukan manajemen kesehatan, khususnya manajemen penyakit berbasis wilayah Achmadi, 2012. Bakteri Mycobacterium tuberculosis seperti halnya bakteri lain, akan tumbuh dengan subur pada lingkungan dengan kelembaban tinggi karena air membentuk 80 volume sel bakteri dan merupakan hal yang essensial untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel bakteri. Selain itu kelembaban udara yang meningkat merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen termasuk bakteri tuberkulosis. Penelitian Mulyadi 2003 di kota Bogor, penghuni rumah yang mempunyai kelembaban ruang keluarga lebih besar dari 70 beresiko terkena penyakit tuberkulosis 10,7 kali dibandingkan penduduk yang tinggal pada perumahan yang memilki kelembaban lebih kecil atau sama dengan 70 Bambang 2010

2.8.3. Intensitas Cahaya

Bakteri TB akan mati jika terpapar cahaya matahari secara langsung memerlukan waktu sekitar 6-8 jam dan cahaya ruangan yang kurang sekitar 2-7 hari. Universitas Sumatera Utara Sputum yang mengandung bakteri TB didalam ruangan yang gelap dapat hidup berminggu-minggu atau berbulan-bulan Default dalam Crofton 2002. Cahaya alamiah yakni matahari. Cahaya yang ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya kuman TB, oleh karena itu, rumah yang cukup sehat seharusnya mempunyai jalan masuk udara yang cukup jendela, luasnya sekurang-kurangya 15 - 20 Bambang 2010. Syarat rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, karena dengan kurangnya cahaya matahari, akan menjadi media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Cahaya matahari minimal masuk kurang lebih 60 lux dan tidak menyilaukan, sehingga cahaya matahari mampu membunuh kuman- kuman patogen seperti kuman Mycobacterium tuberculosis Achmadi 2012.

2.8.4. Curah Hujan