28
2.2.4. Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Muhammad 2004,159-160 mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau
pemeriksaan dan wawancara. a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik,
anggota keluarga, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi
pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian,
minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi
dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya
untuk mengetahui kebenarannya. d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di
mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk
mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
29
2.2.5. Proses Komunikasi Interpersonal
Menurut Sunarto terdapat tiga tipe unsur penting dalam proses komunikasi yang dilakukan dalam komunikasi antar pribadi yaitu Sunarto,2003:16-17.
1. Sumber source, disini sumber atau komunikator adalah guru 2. Pesan message dapat berupa ucapan, pesan-pesan atau lambang-
lambang. 3. Sasaran destination adalah murid PAUD
Selain tiga unsur tersebut proses komunikasi khususnya komunikasi antar pribadi tampaknya membuktikan dua tindakan yakni memberi dan menerima,
sehingga dalam proses komunikasi tersebuut terjadi penggunaan bersama yang berarti suatu hal yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
serta terciptanya proses yang saling berbagi atau menggunakan informasi secara bersama-sama diharapkan mendapatkan tanggapan yang lebih dari komunikator
dan komunikannya. Setiap definisi komunikasi interpersonal diatas menunjukan adanya suatu
proses dalam komunikasi. Adapun proses komunikasi merupakan tahapan-tahapan penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesa.
Berdasarkan definisi De Vito LA proses komunikasi interpersonal bahwa komponen-komponen Komunikasi Antar Pribadi adalah sebagai berikut:
1 Pengirim – Penerima Komunikator antar pribaadi paling tidak melibatkan dua orang, setiap
orang terlibat dalam komunikasi antar pribadi paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi antar pribadi
30
memfokuskan dan mengirim pesan dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan . Istilah pengirim – penerima menekankan bahwa
fungsi pengirim – penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antar pribadi, Contoh : Komunikasi anara
guru dengan siswa, orang tua dengan anak dan sebagainya. 2 Encoding – Decoding
Encoding disebut juga penyandian yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang atau juga bisa diartikan sebagai tindakan
menghasilkan pesan artinya pesan-pesan yang akan disampaikan di kode arau diformulasikan terlebih dahulu menggunakan kata-kata
simbol dan sebagainya. Decoding disebut juga pengawasa sandian yaitu proses dimana
komunikan menetapkan makna pada lambang yag disampaikan oleh komunikator kepadanya, dengan kata lain dapat diartikan sebagai
tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima. Dalam komunikasi antar pribadi, karena pengirim bertindak
sekaligue sebagai penerima maka fungsi encoding – decoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi
interpersonal. Contoh ; penggunaan bahasa daerah. 3 Pesan-pesan
Pesan-pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Dalam komunikasi antar pribaadi,
pesan-pesan ini berbentuk verbal seperti kata-kata atau non verbal
31
gerak tubuh, simbol atau gabungan antara bentuk verbal dan non verbal. Contoh: mata pelajaran
4 Saluran Saluran ini berfungsi sebagai media dimana dpat menghubungkan
antara pengirim dan penerima pesan atau informasi. Saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung kepada
khalayak yang dituju, bersifat pribadi dan manusiawi.Kedua, penyampaian melalui komunikasi interpersonal dapat dilakukan secara
rinci dan lebih fleksibel dengan kondisi yang nyata khalayak. Ketiga, keterlibatan khalayak dalam komunikasi cukup tinggi. Keempat, pihak
komunikator atau sumber dapat langsung mengetahui reaksi, umpan balik dan tanggapan dari pihak khalayak atas iisi pesan yang
disampaikannya. Kelima pihak komunikator atau sumber dapat dengan sgera memberipenjelasan apabila terdapat kesalahpahaman
atau kesalah persepsian dari khalayak atas pesan yan disampaikan. Contoh : dalam komunikasi anatar pribadi kita berbicara dan
mendengarkan saluran tentang indera pendengar melalui suara. Isyarat visual atau sesuatu yang tampak seperti gerak tubuh, ekspresi
wajah dan lain-lain 5 Gangguan Noise
Sering kali pesan-pesan jadi karena gangguan saat berlangsungnya komunikasi dikirim berbeda dengan pesan yang diterima. Hal ini
32
dapat terjadi karena gangguan saat berlangsungnya komunikasi. Terdapat beberapa gangguan yaitu :
a. Gangguan Fisik Gangguan ini biasanya berasal dari luar dan mengganggu
transmisi fisik pesan, seperti kgaduhan. Interupsi, jarak dan sebagainya
b. Gangguan Psikologis Gangguan ini timbul karena adanya perbedaan gagasan dan
penilaian subjektif diantara orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi , nilai-nilai, sikap dan sebagainya
c. Gangguan Semantik Gangguan ini terjadi karena kata-kata atau simbol yang diginakan
dalam komunikasi sering kali memiliki arti ganda, sehingga menyebabkan penerima gagal dalam menangkap mekasud-
maksud pesan yang disampaikan. Contoh : Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi.
6 Umpan Balik Umpan balik ini memainkan peranan yang sangat penting dalam
proses komunikasi interpersonal karena pengirim dan penerima secara terus-menerus dan bergantian memberikan respon dalam berbagai cara
baik verbal dan non verval. Umpan balik ini bersifat positif apabila dirasa saling menguntungkan, bersifat positif bila tidak menimbulkan
efek dan bersifat negative apabila merugikan
33
7 Konteks Komunikasi selalu terjadi dalam sebuah konteks yang mempengaruhi
ini dan bentuk pesan yang disampaikan. Ada dua dimensi konteks dalam komunikasi interpersonal yaitu :
a Dimensi Fisik Mencangkup tempat dimana komunikasi berlangsung. Misalnya:
Komuniksi antara guru dengan siswa didalam kelas. Disini kelas menjadi dimensi fisik.
b Dimensi Sosial Psikologi Mencangkup hubungan yang memperhatikan masalah status,
peranan yang dimainkan, norma-norma kelompok masyarakat, keakraban, formalitas dan sebagainya.
8 Bidang Pengalaman Field of Experience Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam
komunikasi interpersonal. Komunikasi ini akan terjadi apabila para pelaku yanag terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang
pengalaman yang sama. 9 Efek
Dibandingkan dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antar pribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, prilaku,
kepercayaan dan opini. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan dengan tatap muka. Devito, 2007:10
34
Komunikasi interpersonal berperan dalam mentransferkan pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain berupa ide, fakta, pemikiran serta
perasaan. Oleh karena itu komunikasi interpersonal merupakan suatu jembatanbagi setiap individu, dimana mereka dapat berbagi rasa, pengetahuan,
serta mempererat hubngan antara sesama individu pada masyarakat dilingkkungannya. Komunikasi interpersonal selalu menimbulkan saling
pengertian dan saling mempengaruhi dengan orang lain . Dengan adanya kesembilan unsur komunikasi diatas, diharapkan adanya
suatu peningkatan hubungan interpersonal yang baik antara guru dan murid yang dapat terjalin melalui sebuah pembicaraa
2.2.6 Tujuan Komunikasi Interpersonal