pusat perbelanjaan dan bila membuka gerai resto mandiri perlu mengurus izin bangunan SWA Magazine, 2011.
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk meneliti strategi
komunikasi merek yang sudah dan akan dilakukan D’cost. D’cost merupakan restoran seafood lokal yang terus memperkenalkan merek serta
produknya pada masyarakat. Strategi komunikasi merek perlu dilakukan agar tertanam lebih dalam kesadaran akan merek D’cost pada
konsumennya. D’cost dapat menumbuhkan kesadaran merek yang tinggi
dari konsumen dengan komunikasi merek yang kreatif dan inovatif. Peneliti pun akan melakukan penelitian pada salah satu gerai mandiri
D’cost di daerah Kayun dan outlet Royal Plaza, dengan alasan banyak tempat makan yang berada di sana yang menawarkan berbagai varian
masakan. Sehingga persaingan semakin ketat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti akan menganalisa 1.
Bagaimana strategi komunikasi merek D’cost dalam membangun kesadaran merek pada pelanggan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan peneliti adalah untuk mengetahui
1. Komunikasi merek D’cost dalam membangun secara internal dan
eksternal kesadaran merek pada pelanggan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1.4 Manfaat Penelitian
Ada pun kegunaan dari penelitian ini adalah
1. Untuk perusahaan
Penulis berharap penelitian ini berguna pada perusahaan sebagai pedoman untuk strategi komunikasi merek berikutnya dalam
meningkatkan kesadaran merek pada konsumen. 2.
Untuk referensi Penilitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai merek,
terutama kesadaran akan merek dan komunikasi merek. Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian-penilitian berikutnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti mengambil gambaran dari penelitian Universitas Petra pada tahun 2007
yang berjudul “ ANALISA HUBUNGAN BRAND STRATEGY YANG DILAKUKAN GOOTA JAPANESE CHARCOAL GRILL AND CAFE
DAN BRAND EQUITY YANG SUDAH DITERIMA KONSUMEN ” . Dalam
penelitian ini, dosen Petra yang bernama Febri Kusno meneliti mengenai hubungan antara strategi merek dengan brand equity atau equitas merek yang
telah diterima oleh konsumen. Goota adalah rumah makan baru yang berada di daerah Supermal Pakuwon. Pada penelitian ini akan ditemukan beberapa
deskriptif mengenai strategi merek atau brand strategy yang sudah dilakukan oleh Goota dan diterima oleh konsumen. Dalam stategi merek terdapat strategi
komunikasi merek yang peneliti gunakan sebagai bahan penelitian. Persamaan antara penelitian Dosen Universitas Petra dengan peneliti
adalah menggunakan restoran sebagai objek penelitian. Dosen Universitas Petra menggunakan Goota dan peneliti menggunakan
D’cost seafood restoran. Penelitian ini juga menggunakan merek atau brand sebagai variabel penelitian
yaitu Brand Strategy. Peneliti menggunakan sub-strategi merek yaitu Brand Communication.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perbedaan dalam penelitian ini, peneliti berkonsentrasi pada komunikasi merek D’cost untuk membangun kesadaran merek konsumennya. Berbeda
dengan penilitian terdahulu yang meneliti hubungan strategi merek dengan brand equity yang telah diterima pelanggan Goota restoran. Merek harus
dikomunikasikan agar konsumen sadar akan keberadaan merek tersebut. Dalam hal ini, peneliti
ingin mengetahui bagaimana D’cost mengkomunikasikan merek mereka pada konsumennya. Perbedaan yang lain, peneliti hanya menggunakan
metode kualitatif, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan metode kuantitatif-kualitatif.
Peneliti juga mengambil gambaran dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Binus Business School Jakarta. Penelitian tersebut meneliti
ANALISA dan
PERUMUSAN STRATEGI
MARKETING UNTUK
MENINGKATKAN BRAND AWARENESS PRODUK ICE CREAM NEW ZEALAND NATURAL. Penelitian ini menggambarkan bahwa dalam
menghadapi persaingan di industri ice cream perlu strategi marketing untuk meningkatkan brand awareness, seperti analisa competitive forces, marketing
mix, dan STP. Penelitian ini menggunakan ice cream yang berada di kalangan kelas premium atau kelas atas.
Persamaan antara penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif
kualitatif dan menggunakan industri makanan, dalam hal ini ice cream dan restoran, sebagai objek penelitian. Penelitian ini menghasilkan bahwa sales
promosi lebih digunakan untuk meningkatkan brand awareness. Peneliti juga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menggunakan objek dan metode yang sama seperti penelitian sebelumnya. Peneliti pun meneliti komunikasi merek yang menggunakan promosi sebagai
alat berkomunikasi. Perbedaan antara penelitian ini merujuk kepada strategi komunikasi
pemasaran dan perumusannya, sedangkan peneliti merujuk kepada komunikasi merek atau brand communication dalam membangun kesadaran merek atau
brand awereness.
2.2 Komunikasi