Data Permintaan Dan Produksi Data Defect

51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Data Permintaan Dan Produksi

Data permintaan dalam produksi minyak goreng bisa dilihat dalam Tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Data Permintaan Dan Produksi Tahun 2013 Bulan Produksi ton Jumlah Permintaan Distributor A Dalam Negeri ton Jumlah Permintaan Distributor B Luar Negeri ton Januari 590 240 330 Februari 600 240 340 Maret 600 250 340 April 590 230 340 Mei 610 240 350 Juni 610 240 340 Juli 600 250 340 Agustus 610 240 350 September 600 240 340 Oktober 590 220 350 Rata-rata 600 239 342 sumber : PT. Tunas Baru Lampung Pada tabel di atas kondisi permintaan pada bulan Januari sampai Oktober 2013 dengan produksi rata-rata 600 ton, dan jumlah permintaan pada bulan Januari sampai Oktober 2013 dengan rata-rata permintaan 58l ton, jadi jumlah produksi lebih tinggi dari permintaan.

4.1.2 Data Defect

PT. Tunas Baru Lampung mengunakan bahan baku utama crude palm oil CPO sebagai bahan baku utama serta menngunakan bahan baku penunjang yaitu : bleaching eart BE dan phosporic acid PA. Untuk menghasilkan pruduk minyak goreng, dalam 2 minggu mampu 36 kali proses produksi, dan untuk sehari produksi minyak goreng membutuhkan + 30 ton CPO Dimana 1 liter CPO menghasilkan 0,84 liter minyak goreng, sedangkan produk sampingan FAfacid acid dalam 1 liter CPO menghasilkan 0,09 liter FA, stearin dalam 1 liter CPO menghasilkan 0,03 liter dan untuk kandungan air dalam 1 liter CPO terkandung 0,01 liter. Kecacatan yang sering terjadi pada produk minyak goreng disebabakan karena produk tersebut memiliki kandungan FFA free faty acid lebih dari 0,3 pada proses Deodorizing. Jadi untuk mengurangi kecacatan pada produk minyak goreng ini harus dilakukan proses produksi ulang untuk mengukur kadar FFA, dan bisa dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Defect Tahun 2013 susumber : PT. Tunas Baru Lampung Keterangan : - Standarisasi Kadar FFA = 0,3 - Dalam 1 Bulan = 72 kali proses produksi -Produksi 1 = + 10 ton = FFA 0,3 produk keadaan baik Senin : -Produksi 2 = + 10 ton = FFA0,3 produk di katakan cacat defect Bulan Kategori Kadar FFA 0,3 Jumlah Produksi Defect Yang Terjadi Per Bulan Presentase Defect Per Bulan Januari 3 4,2 Februari 2 2,8 Maret 2 2,8 April 3 4,2 Mei 1 1,4 Juni 1 1,4 Juli 2 2,8 Agustus 1 1,4 September 2 2,8 Oktober 3 4,2 Rata-rata 2 2,8 -Produksi 3 = + 10 ton = FFA = 0,3 produk keadaan baik Januari = Intesitas terjadinya defetct = 2 , 4 100 72 3 = x 72 kali produksi Pada tabel 4.2 bisa dilihat untuk bulan Januari sampai Oktober 2013 rata- rata prosentase defect sebesar 2,8 dengan jumlah proses produksi dalam sebulan sebesar 72 kali, dan rata-rata itensitas terjadi defect produksi di bulan Januari sampai Oktober 2013 terjadi 2 kali proses perbaikan yang dikatakan kadar FFA Masih di atas 0,3. Bisa diliat pada lampiran A2.

4.1.3 Data Waktu Menunggu Proses