tertinggi akan menjadi ranking pertama dan seterusnya hingga ranking ketujuh. Dari hasil perankingan, diperoleh urutan tools yang paling relevan untuk
digunakansebagai acuan untuk mereduksi pemborosan yang ada pada proses pembuatan minyak goreng sesuai dengan Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Penentuan Tools Dan Rangking VALSAT
NO VALSAT
BOBOT RANKING 1
Process Acivity Mapping PAM 75,3
1 2
Supply Chain Respone Matrix SCRM 46,3
2 3
Demand Amplification Mapping DAM 31,2
3 4
Decision Point Analysis DPA 20,1
4 5
Quality Filter Mapping QFM 15,0
5 6
Production Variety Funnel PVF 10,1
6 7
Physical Structure PS 4,1
7
sumber informasi hasil pengolahan data terdapat pada lampiran E
Berdasarkan tabel 4.7 didapat ranking teratas terdapat pada tool PAM Process Ativity Mapping sehingga tools yang akan digunakan dalam perhitungan
ini adalah PAM.
4.2.3 Process Activity Mapping PAM
Process Activity Mapping merupakan tools yang digunakan untuk me- record seluruh aktivitas dari suatu proses dan berusaha untuk mengurangi aktivitas
yang kurang penting, menyederhanakannya, sehingga dapat mengurangi waste, dalam tool ini, aktivitas akan dikategorikan dalam beberapa tipe, yaitu operasi,
transportasi, inspeksi, storage, dan delay. pemetaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang proses produksi minyak goreng,
mengelompokkan aktivitas tersebut apakah menambah nilai tambah atau waste, dan mengidentifikasi kemungkinan redesign metode kerja dengan mengubah urutan
kerja, mengurangi beberapa aktivitas, dan menyederhanakannya, Process Activity Mapping dibuat dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya adalah
tipe aktivitas, jumlah operator yang terlibat. Tabel 4.8 Process Activity Mapping
sumber informasi terdapat pada lampiran F Aktivitas
Mesin Alat Bantu
Jarak m
Waktu menit
Tenaga orang
O T
I S
D Pengangkutan bahan baku dari
gudang menuju tempat produksi berdekatan dengan mesin
Forklift 150
5 2
Inventories material -
- 5
- Pemindahan bahan baku ke tanki
CPO Forklift
- 5
2 Pengangkutan bahan campuran
menuju ke tanki campuran Bucket elevator,
conveyer 35
10 1
Menimbang masing – masing bahan baku sesuai komposisi
yang dibutuhkan Weight Bins
Avery Scale -
5 1
Area persiapan -
- 10
1 Pemasukan bahan baku ke PHE
Plate heat exchanger
- 5
1 Proses Deguming
Pompa sentri fugal, tanki
deguming -
30 2
Proses Mixing Mesin Mixer
- 50
2 Waiting tanki bahan campur dan
tanki CPO Terisi Penuh -
- 20
- Proses Bleaching
Tanki bleacher, niagara filter
- 65
3 Proses Deodorizing
Tanki deodorizer,
polishing filter -
85 4
Proses Fraksinasi Plate frame
filter press -
50 2
Proses Packing Filling
manchine -
5 1
Iventory Penumpukan minyak goreng
- -
10 -
Pengangkutan minyak goreng menuju gudang barang jadi
Forklift 300
10 3
Total 485
370 22
8 4
1 1
2
Dari tabel 4.8 di atas dapat di ketahui bahwa di aktivitas non value adding mampu di tekan atau di kurangi waktu yang ada, sehingga dari data identifikasi
aktfitas waktu non value adding mampu di perkecil, dan value adding dapat di tambah untuk waktu prosesnya.
Semua aktivitas di dalam tool PAM ini akan di kelompokan dalam 5 katagori yaitu :
1. Operasi meliputi beberapa aktivitas yaitu :
a Area persiapan
b Pemasukan bahan baku ke PHE
c Proses Deguming
d Proses Mixing
e Proses Bleaching
f Proses Deodorizing
g Proses Fraksinasi
h Proses packing
2. Transportation meliputi beberapa aktivitas yaitu :
a Pengangkutan bahan baku dari gudang menuju tempat produksi berdekatan
dengan mesin b
Pemindahan bahan baku ke tanki CPO c
Pengangkutan bahan campuran menuju ke tanki campuran d
Pengangkutan minyak goreng menuju gudang barang jadi 3.
Inspection meliputi beberapa aktivitas yaitu : a
Menimbang masing – masing bahan baku sesuai komposisi yang dibutuhkan
4. Storage meliputi beberapa aktivitas yaitu :
a Inventories material
5. Delay meliputi beberapa aktivitas yaitu :
a Waiting tanki bahan campur dan tanki CPO Terisi Penuh
b Iventory Penumpukan minyak goreng
Tabel 4.9 Prosentase Jumlah Aktivitas
NO. Aktivitas
Jumlah Aktivitas 1
Operation 8
50 2
Transportation 4
25 3
Inspection 1
6,25 4
Storage 1
6,25 5
Delay 2
12,50 Jumlah
16 100
sumber informasi terdapat pada lampiran F
Gambar 4.5 Prosentase Jumlah Aktivitas Dari Tabel 4.9 dan Grafik pada gambar 4.5 terlihat bahwa pada proses
produksi minyak goreng aktivitas yang paling sering dilakukan adalah operation sebesar 8 aktivitas 50, kemudian aktivitas kedua yang sering dilakukan adalah
transportation sebesar 4 aktivitas 25 dari total 16 aktivitas yang ada. Dan di ikuti aktivitas inspeksi, stronge dan delay. Masing – masing sebesar 1 aktivitas
6,25, 6,25 dan 2 aktivitas 12,50. Selain dari proporsi aktivitas, identifikasi Process Activity Mapping juga
dilakukan dengan melihat proporsi penggunaan waktu terhadap cycle time produksi minyak goreng. Dari identifikasi tersebut, hasil proporsi waktu untuk setiap
aktivitas dapat dilihat secara lebih jelas pada Tabel 4.10 dan Grafik pada gambar 4.6. dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 4.10 Prosentase Kebutuhan Waktu
No. Aktivitas
Waktu menit 1
Operation 300
81,08 2
Inspection 5
1,35 3
Delay 30
8,10 4
Storage 5
1,35 5
Transportation 30
8,10 Jumlah
370 100
sumber informasi terdapat pada lampiran F
Gambar 4.6 Prosentase Kebutuhan Waktu Berdasarkan dari Tabel 4.10 dan Grafik pada gambar 4.6 diketahui bahwa
pada proses produksi minyak goreng, untuk waktu yang paling besar adalah operation sebesar 300 menit 81,08, diikuti dengan waktu untuk tipe dengan
delay jumlah waktu sebanyak 30 menit 8,10 dari total 370 menit waktu yang ada. Kemudian untuk aktivitas, inspection, transport dan storage masing-masing
sebesar 5 menit 1,35, 30 menit 8,10, 5 menit 1,35.
4.3 Hasil Dan Pembahasan