4.3.1.1.6 “Polisi Sebut Kiai Ujang Dalang Rusuh Ahmadiyah” Jumat,18 Februari 2011
Obyektifitas Berita
“Polisi Sebut Kiai Ujang Dalang Rusuh Ahmadiyah “ Jumat,18 Februari 2011
Kesesuaian Judul Berita Dengan Isi Berita Sesuai V
Tidak Sesuai Pencantuman Waktu Terjadinya Peristiwa
Dicantumkan Waktu V
Tidak Dicantumkan Waktu Penggunaan Data Pendukung, Kelengkapan Informasi Berita
Ada Data Pendukung Tidak Ada Data Pendukung
V Faktualitas Berita
Ada Pencampuran Fakta dan Opini 01.
Akurasi Pemberitaan Berita
Ahmadiyah di Halaman Depan
Jawa Pos
Tidak Ada Pencampuran Fakta dan Opini V
Keseimbangan Sumber Berita Seimbang
Tidak Seimbang Sumber hanya dari
Polisi, tidak ada dari kelompok yang
diduga sebagai pelaku
Keseimbangan Luas Kolom yang Diberitakan Seimbang
02. Fairness
Pemberitaan Berita Ahmadiyah
di Halaman Depan Jawa Pos
Tidak Seimbang Seluruhnya dari sisi
kepolisian Kejelasan Atribut Sumber Berita
Jelas Kolom ke 3 Baris ke
18 Tidak Jelas
Kompetensi Sumber Berita Wartawan
Pelaku Langsung 03.
Validitas Pemberitaan Berita
Ahmadiyah di Halaman Depan
Jawa Pos Bukan Pelaku Langsung
Kepolisian
Sumber: Data Primer
Dari hasil penelitian dalam unit berita ini sudah menggunakan pola yang harus menerapkan adanya kesesuaian antara judul berita dengan isi berita dimana relevansi yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tinggi diantara keduanya telah dirasa penting oleh jurnalis dalam menyusun berita Ahmadiyah ini. Dalam menyajikan berita ini juga, wartawan Jawa Pos telah menyadari
akan adanya nilai kejujuran para jurnalis yang tidak hanya mengejar sebuah judul yang bombastis yang hanya bertujuan untuk menarik atensi khalayak pembacanya.
Pada pencantuman waktu terjadinya peristiwa berita ini telah mengikuti teori obyektivitas dengan mensyaratkan penting adanya pencatatan waktu kejadian pada berita
Ahmadiyah. Pada penyajian berita Ahmadiyah ini, menggunakan format penunjuk waktu kejadian dengan menggunakan angka “ 182 “.
Keakuratan pemberitaan yang dapat diperkuat melalui penguatan fakta kejadian, peristiwa, adanya wawancara yang dilakukan kepada sumber berita yang digunakan
dengan menyertakan foto peristiwa atau foto TKP, belum ditemukan dalam unit berita ini. Dalam akurasi berita, dimensi faktualitas berita menyangkut ada atau tidaknya
pencampuran antara fakta dan opini sang penulis berita didalam isi berita yang disajikan. Berita harus murni menyajikan fakta, dan dalam menyajikan berita Ahmadiyah dan dalam
berita ini belum ditemukan adanya pencampuran antara fakta dan opini. Fairness atau ketidakberpihakan dalam menyajikan sebuah berita yang seimbang
seharusnya dilakukan dalam sisi seimbang penggunaaan sumber berita dalam menyajikan sebuah berita dan seimbang pula dalam bentuk luas kolom yang digunakan pada masing-
masing sumber berita, dalam unit berita ini belum menyajikan sumber berita yang berimbang, karena hanya menyajikan sumber berita dari pihak Kepolisian saja.
Untuk unit berita ini, Jawa Pos belum mampu menyajikannya dalam bentuk jumlah luas kolom yang digunakan saat menurunkan berita secara fair atau berimbang karena
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hanya menggunakan satu sisi sumber berita saja dan secara pasti luas kolom hanya digunakan untuk memberitakan pemberitaan satu sisi tersebut.
Untuk mengetahui validitas keabsahan, dapat diukur dari atribusi sumber berita, yaitu pencantuman secara jelas. Jawa Pos dalam menurunkan berita Ahmadiyah di halaman
depan selama bulan Februari sudah menyajikan berita secara obyektiv dalam dimensi validitas berita dimana telah menyertakan atribusi sumber berita yang digunakan secara
lengkap di kolom ke 3, baris yang ke 18 sehingga mudah dilakukan konfirmasi bilamana dibutuhkan.
Pemberitaah Ahmadiyah di Jawa Pos dalam unit berita ini, belum menerapkan prinsip Obyektivitas dengan menyajikan sumber berita yang berkompeten karena menggunakan
kompetensi sumber berita yang bukan pelaku langsung. Sumber berita yang digunakan dalam unit berita ini adalah pihak kepolisian RI, yakni Kabid Penerangan Umum Polri,
Boy Raffli Amar. Sumber ini menjadi sumber sebuah berita hanya karena wewewnang dan jabatannya sebagai humas Polri, namun bukan sebagai pelaku langsung yang menjadi saksi
mata langsung di lapangan saat kejadian penyerangan Ahmadiyah terjadi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.1.1.7 “ Istana Ditarget 10 Hari untuk Bubarkan Ahmadiyah “ Sabtu, 19 Februari 2011