“Ahmadiyah Diserang, Tiga Tewas” Senin, 7 Februari 2011

4.3.1.1.1 “Ahmadiyah Diserang, Tiga Tewas” Senin, 7 Februari 2011

Obyektifitas Berita “Ahmadiyah Diserang, Tiga Tewas” Senin, 7 Februari 2011 Kesesuaian Judul Berita Dengan Isi Berita Sesuai V Tidak Sesuai Pencantuman Waktu Terjadinya Peristiwa Dicantumkan Waktu V Tidak Dicantumkan Waktu Penggunaan Data Pendukung, Kelengkapan Informasi Berita Ada Data Pendukung Foto dan Ilustrasi Tidak Ada Data Pendukung Faktualitas Berita Ada Pencampuran Fakta dan Opini 01. Akurasi Pemberitaan Berita Ahmadiyah di Halaman Depan Jawa Pos Tidak Ada Pencampuran Fakta dan Opini V Keseimbangan Sumber Berita Seimbang Sumber dari warga setempat dan pihak korban Ahmadiyah Tidak Seimbang Keseimbangan Luas Kolom yang Diberitakan Seimbang Ahmadiyah 118,8cm 2 , Warga setempat 86cm 2 02. Fairness Pemberitaan Berita Ahmadiyah di Halaman Depan Jawa Pos Tidak Seimbang Kejelasan Atribut Sumber Berita Jelas Kolom1 baris ke 22, kolom 2 baris ke 24, kolom 3 baris ke 23, kolom 4 baris ke 24 dan 52 Tidak Jelas Kompetensi Sumber Berita Wartawan Pelaku Langsung Saksi Mata Warga Cikeusik anggota Ahmaydiyah 03. Validitas Pemberitaan Berita Ahmadiyah di Halaman Depan Jawa Pos Bukan Pelaku Langsung Sumber: Data Primer Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Akurasi pemberitaan yang ditampilkan di halaman depan Harian Jawa Pos dari berita ini sudah menunjukkan adanya penyajian berita yang akurat. Hal ini disimpulkan dari hasil penelitian bahwa dalam unit berita ini sudah menggunakan pola yang harus menerapkan adanya kesesuaian antara judul berita dengan isi berita dimana relevansi yang tinggi diantara keduanya telah dirasa penting oleh jurnalis dalam menyusun berita Ahmadiyah ini. Dalam menyajikan berita ini, wartawan jawa Pos telah menyadari akan adanya nilai kejujuran para jurnalis yang tidak hanya mengejar sebuah judul yang bombastis yang hanya bertujuan untuk menarik atensi khalayak pembacanya. Pada pencantuman waktu terjadinya peristiwa berita ini telah mengikuti teori obyektivitas dengan mensyaratkan penting adanya pencatatan waktu kejadian pada berita Ahmadiyah. Pada penyajian berita Ahmadiyah ini, menggunakan format penunjuk waktu kejadian dengan menggunakan angka “ 62 “. Keakuratan pemberitaan juga dapat diperkuat melalui penguatan fakta kejadian, peristiwa, adanya wawancara yang dilakukan kepada sumber berita yang digunakan dengan menyertakan foto sumber berita maupun foto peristiwa atau foto TKP. Foto mampu memperkuat fakta, hal ini serupa juga bilamana ditemukan penyajian berita yang disertai dengan bagan dan ilustrasi. Bagan dalam penyajian berita, baik yang menjelaskan kronoligis suatu kejadian, ataupun menyajikan fakta tambahan lain yang berkaitan dengan isi pemberitaan, memiliki fungsi menguatkan fakta dalam pemberitaan, mempermudah pembaca untuk lebih memahami isi berita serta menjelaskan secara lebih fisual akan dampak sebuah peristiwa, kejadian yang diberitakan dan dalam berita ini, dtemukan data pendukung berupa foto dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ilustrasi yang menggambarkan kronologis kejadian penyerangan 6 februari terhadap Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten. Dalam akurasi berita, dimensi faktualitas berita tidak dapat dipisahkan arti pentingnya dalam menyajikan berita. Faktualitas berita ini menyangkut ada atau tidaknya pencampuran antara fakta dan opini sang penulis berita didalam isi berita yang disajikan. Berita yang seharusnya murni menyajikan fakta, sangatlah tabu untuk memuat opini dari si penulis berita. Opini hanya akan mengaburkan fakta yang disajikan. Karena nantinya, kesimpulan akan masing-masing pihak yang diberitakan adalah sepenuhnya hak pembaca yang akan menyimpulkan sendiri tanpa adanya campur tangan penulis berita yang mengarahkan kesimpulan itu. Dalam menyajikan berita Ahmadiyah, indicator akan adanya pencampuran fakta dan opini yaitu apabila dalam artikel berita itu terdapat kata-kata opinionative seperti: tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, maneuver, sayangnya serta kata-kata yang mengandung unsure opinionative lainnya dan dalam unit berita ini, belum ditemukan adanya pencampuran antara fakta dan opini. Fairness atau ketidakberpihakan dalam menyajikan sebuah pemberitaan adalah dimensi yang dianggap paling penting dari sebuah berita yang obyektiv. Fairness disini adalah menyajikan sebuah berita yang seimbang baik dalam sisi seimbang penggunaaan sumber berita dalam menyajikan sebuah berita dan seimbang pula dalam bentuk luas kolom yang digunakan pada masing-masing sumber berita. Penggunaan sumber berita seharusnya mencakup kedua belah pihak berimbang. Bilamana terdapat data sumber berita dari pihak korban, sebuah berita yang berimbang juga harus menyertakan data sumber berita dari pihak yang diduga sebagai pelaku. Bilamana terdapat data sumber berita pihak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang pro terhadap sebuah kejadian atau fenomena, sebuah berita yang berimbang harus pula menyertakan data sumber berita dari yang kontra. Permintaan untuk selalu cover both side seharusnya menjadi rujukan yang pakem bagi para pelaku jurnalistik. Jawa Pos dalam unity berita ini sebagai media massa nasional telah lebih berhati- hati dalam penggunaan nara sumber ini agar telah menjaga kredibilitasnnya di mata khalayak pembacanya dengan menyajikan 2 sumber berita yakni sumber dari warga setempat dan pihak korban Ahmadiyah. Namun meskipun telah menggunakan 2 sumber berita yang berimbang, Jawa Pos masih belum bisa menyajikannya dalam bentuk jumlah luas kolom yang digunakan saat menurunkan berita secara fair atau berimbang. Dengan menggunakan luas kolom bagi pemberitaan dari sumber warga setempat sebanyak 86cm 2 , dan sumber dari pihak korban Ahmadiyah sebanyak 118,8cm 2 . Dilihat dari ukuran fisik luas kolom, cara untuk mengukur luas adalah Panjang dikalikan lebar kolom. Tiap 1 kolom di harian Jawa Pos adalah 4,3cm. Penggunaan sisi luas kolom kolom tidak seimbang karena panjang dan lebar kolom yang terdapat dalam pemberitaan tidak memiliki jumlah kesamaan, Untuk mengetahui validitas keabsahan, dapat diukur dari atribusi sumber berita, yaitu pencantuman secara jelas baik identitas, jabatan, dan keterangn lain seputar sumber dalam upaya dilakukannnya konfirmasi untuk chek dan re chek apabila dalam berita Ahmadiyah di halaman depan Jawa Pos dan Kompas terdapat sumber berita yang dipakai dalam pemberitaan ini terdapat kejelasan dicantumkannya identitas seperti nama, pekerjaan, jabatan, kedudukan dalam pemerintahan atau sesuatu yang memungkinkan untuk dilakukan konfirmasi. Validitas pemberitaan juga menyangkut kompetensi dari sumber berita itu sendiri apakah sumber berita pihak yang terkait langsung dengan sebuah kejadian atau mengetahui Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. langsung sebuah fakta atau fenomena. Sebuah berita juga berdasarkan kompetensi hasil liputan wartawan yang merangkum sejumlah fakta, data langsung dari penelusurannnya namun berita juga bisa berasal dari pihak yang tidak terkait langsung. Pihak yang terkait langsung bisa berupa sumber dari berita korban, kelompok yang diduga, polisi yang berwenang atas kejadian atau pejabat yang mengeluarkan sebuah kebijakan itu sendiri, serta saksi mata disebuah tempat kejadian. Bukan pelaku langsung bilamana data sumber berita merupakan data dari orang yang tidak mengetahui secara langsung sebuah kejadian namun tetap digunakan sebagai sumber berita, pengacara sebuah pihak yang sedang bertikai dan sejenisnya. Jawa Pos dalam menurunkan berita Ahmadiyah di halaman depan selama bulan Februari keduanya sudah menyajikan berita secara obyektiv dalam dimensi validitas berita dimana telah menyertakan atribusi sumber berita yang digunakan secara lengkap pada kolom 1 baris yang ke 22, kolom 2 baris yang ke 24, kolom 3 baris yang ke 23 dan kolom ke 4 pada baris yang ke 24 dan 52, sehingga mudah dilakukan konfirmasi bilamana dibutuhkan.Karena melalui penyajian berita yag obyektiv serta valid ini membantu pembaca untuk menyimpulkan sendiri atas fakta yang disajikannya dalam berita tersebut. Apakah seorang narasumber berasal dari apa yang dilihat atau hanya sekedar kedekatan dengan media bersangkutan atau karena jabatannya yang membuat sumber tersebut berwenang terhadap sebuah kejadian atau peristiwa Kategori kompetensi wartawan dan pelaku langsung digolongkan sebagai dimensi yang memiliki tingka validitas yang tinggi dibandingkan dengan sumber berita yang berasal dari bukan pelaku langsung. Kompetensi yang valid dari sisi wartawan, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil pengamatan wartawan secara langsung, yaitu mengungkap informasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, diketahui oleh wartawan itu sendiri serta kompetensi dari sisi pelaku langsung merupakan hasil wawancara dari sumber yang mengalami peristiwa pelaku langsung interaksi social Bukan pelaku langsung digolongkan sebagai sumber berita yang kurang valid karena dilihat dari peristiwa yang diberitakan merupakan hasil wawancara yang tidak mmengalami langsung hanya karena jabatan atau memiliki akses informasi lalu pihak tersebut dijadikan sumber berita. Dalam berita Ahmadiyah ini adalah pihak kepolisian , pejabat yang berwenang yang bukan pengambil keputusan langsung. Pemberitaah Ahmadiyah di Jawa Pos dalam unit berita ini, sudah menerapkan prinsip Obyektivitas dengan menyajikan sumber berita yang berkompeten dengan menggunakan pelaku langsung sebagai dasar sumber beritanya yakni pemeluk Ahmadiyah dan warga Cikeusik sebagai saksi mata langsung. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1.1.2 “SBY Minta Ahmadiyah Berhenti” Rabu, 9 Februari 2011

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI BERITA KONFLIK AHMADIYAH DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Pemberitaan Surat Kabar Jawa Pos Edisi 7-11 Februari 2011)

1 39 52

Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan SKH Kedaulatan Rakyat Mengenai Kasus Ahmadiyah Periode Februari-Maret 2011 JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jama

0 3 16

PENDAHULUAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 5 30

KESIMPULAN DAN SARAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 4 49

PENDAHULUAN KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 6

OBJEKTIVITAS BERITA TENTANG KEKACAUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMA 2013 (Analisis Isi Obyektivitas Berita Tentang Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional SMA 2013 di Jawa Post Periode 16 – 19 April 2013).

0 0 106

OBYEKTIVITAS BERITA PRAKTIK ABORSI dr EDWARD ARMANDO DI MEDIA JAWA POS (Analisis Isi Obyektivitas Berita Praktik Aborsi dr Edward Armando di Media Jawa Pos Edisi 4 Februari – 9 Februari 2011).

0 0 88

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN WARGA DENGAN JAMAAH AHMADIYAH DI PANDEGLANG, BANTEN (Studi Analisis Framing Kerusuhan Warga Dengan Jamaah Ahmadiyah Pada Situs Berita Vivanews.com dan Okezone.com Periode 06 Februari s.d 09 Februari 2011).

0 1 102

OBYEKTIVITAS BERITA TENTANG AHMADIYAH (Analisis Isi Tentang Obyektivitas Berita Ahmadiyah di halaman Depan, Jawa Pos dan Kompas, Periode 7 Februari - 28 Februari 2011)

0 0 10

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN WARGA DENGAN JAMAAH AHMADIYAH DI PANDEGLANG, BANTEN (Studi Analisis Framing Kerusuhan Warga Dengan Jamaah Ahmadiyah Pada Situs Berita Vivanews.com dan Okezone.com Periode 06 Februari s.d 09 Februari 2011)

0 0 20