Unit Analisis Kategorisasi Obyektivitas Pers

mampu memunculkan opini publik yang cukup signifikan. Kompas, dengan kantor pusat penerbitan yang bertempat di kota Jakarta. Harian Kompas hingga kini memiliki tiras mencapai 400.000 eksemplar. Dengan pertimbangan teras sebesar ini, serta area edar yang terluas di Indonesia, secara nasional, Kompas sangat mampu memunculkan opini publik yang luas di masyarakat. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah seluruh berita mengenai Ahmadiyah yang terdapat di Halaman 1 di Harian Kompas dan Jawa Pos selama dalam kurun waktu 7 Februari-28 Februari 2011. Batasan ini berdasarkan pertimbangan aktualitas dari fenomena yang termassa bagi masyarakat Indonesia, yakni insiden yang terjadi terhadap jemaat Ahmadiyah yang diangkat ke Halaman 1 oleh 2 suratkabar terbesar di Indonesia. Mengingat persoalan ini bersifat sensitif karena bertemakan perbedaan dalam hal keyakinan dan pandangan terhadap agama, belum lagi akibat dari penyerangan yang terjadi pada penganut Ahmadiyah yang terjadi dalam kurun waktu diatas, telah menelan setidaknya 3 korban jiwa bagi penganut Ahmadiyah Cikeusik, Pandeglang, Banten sehingga membuat pemberitaan terhadap penyerangan jemaat Ahmadiyah ini memiliki arti penting bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, mampu memiliki daya tarik pembaca yang besar, memiliki nilai proksimitas yang tinggi dan sesuai dengan khalayak harian Jawa Pos dan Kompas.

3.2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini menggunakan unit referen, yaitu rangkaian kata, kalimat atau paragraf yang menunjukkan sesuatu yang mempunyai arti sesuai dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kategori yang digunakan. Unit Referen ini digunakan untuk menganalisis akurasi fakta ataupun opini, penggunaan data pendukung, faktualitas berita, ketidakberpihakan pemberitaan serta validitas keabsahan pemberitaan.dengan menganalisis itu semua, maka baru dapat diketahui obyektivitas berita yang diteliti.

3.3. Kategorisasi Obyektivitas Pers

Dari berita Ahmadiyah di halaman 1 Harian Kompas dan Jawa Pos yang dianalisa, kemudian penulis mengklasifikasikannya berdasarkan kategori yang telah dibuat dan disesuaikan agar diperoleh hasil akurat, karena validitas metode dan hasil-hasilnya sangat bergantung dari kategori-kategorinya. Dengan demikian penelitian menggunakan kategorisasi yang digunakan oleh Rachmah Ida, PhD untuk menganalisis obyektivitas berita politik dengan skala nasional dari sebuah surat kabar harian nasional dengan tiras minimal 100.000 eksemplar. a. Kategori akurasi pemberitaan, yaitu menyangkut kejujuran dalam pemberitaan yang meliputi: 1 Kesesuaian judul berita dengan isi berita. Ini menyangkut aspek relevansi, yakni apakah kalimat judul merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita. Selain itu dalam judul atau isi berita itu, apakah terdapat penggunaan kata atau kalimat denotatif serta penggunaan tanda baca yang mengesankan makna ganda. Ketepatan mengacu pada judul utama headline, bukan sub judul. Dengan demikian, konsep ini dibagi dalam dua kategorisasi: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a Sesuai, yaitu apabila judul merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita atau kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita. b Tidak sesuai, yaitu apabila judul bukan merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isis berita, atau bukan merupakan kutipan yang jelas- jelas ada. 2 Pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa. Konsep ini untuk melihat akurasi fakta atau opini, yaitu apakah mencantumkan tanggal atau adanya kata0kata yang menunjukkan waktu terjadinya peristiwa atau wawancara. Terdapat dua kategori dalam dua konsep ini, yaitu: a Dicantumkan waktu, yaitu apabila dalam tulisan mencantumkan tanggal, pencantuman kata-kata atau pernyataan tentang waktu atau keduanya, yaitu mencantumkan tanggal dan kata-kata. b Tidak dicantumkan waktu, yaitu jika dalam tulisan itu tidak mencantumkan baik tanggal ataupun kata-kata yang menunjukkan waktu. 3 Penggunaan data pendukung atau kelengkapan informasi atas kejadian yang ditampilkan. Kelengkapan data pendukung antara lain menggunakan: tabel, statistik, foto, ilustrasi gambar dan lain-lain. Konsep ini dibagi dua, yaitu: a Ada data pendukung, yaitu apabila tulisan itu dilengkapi dengan salah satu data pendukung, seperti foto peristiwa, tabel, statistik angka- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. angka dan data referensi buku, UU, Peraturan Pemerintah dan lain- lain. b Tidak ada data pendukung, yaitu apabila tulisan itu sama sekali tidak dilengkapi dengan data pendukung, seperti foto peristiwa, tabel, statistik angka-angka dan dat referensi buku, UU, Peraturan Pemerintah dan lain-lain. 4 Faktualitas berita, yaitu menyangkut ada tidaknya pencampuran fakta dengan opini wartawan yang menulis berita. Konsep ini dibagi atas dua kategori, yaitu: a Ada pencampuran fakta dan opini, yaitu apabila dalam artikel berita itu terdapat kata-kata opinionative, seperti: tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, manuver, sayangnya, dan kata- kata opinionative lainnya. b Tidak mencampur fakta dan opini, yaitu apabila dalam artikel berita itu tidak terdapat kata-kata opinionative, seperti: tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, manuver, sayangnya, dan kata- kata opinionative lainnya. b. Fairness atau ketidakberpihakan pemberitaan, yaitu yang menyangkut keseimbangan penulisan berita yang meliputi: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1 Ketidakberpihakan, dilihat dari sumber berita yang digunakan, yaitu: a Seimbang, yaitu apabila masing-masing pihak yang diberitakan diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya. b Tidak seimbang, yaitu jika masing-masing pihak yang diberitakan tidak diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya. 2 Ketidakberpihakan dilihat dari ukuran fisik luas kolom centimeters kolom yangdipakai, yaitu: a Seimbang, yaitu jika luas kolom yang dipakai antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemberitaan memiliki jumlah kesamaan. b Tidak seimbang, yaitu jika luas kolom yang dipakai antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemberitaan tidak memiliki jumlah kesamaan. c. Untuk mengetahui bagaimana validitas keabsahan pemberitaan, diukur dari: 1 Atribusi, yaitu pencantuman sumber berita secara jelas baik identitas maupun dalam upaya konfirmasi atau chek dan re chek. Konsep ini dibagi menjadi: a Sumber berita jelas, apabila dalam berita itu sumber berita yang dipakai dicantumkan identitasnya seperti nama, pekerjaan, atau sesuatu yang memungkinkan untuk dilakukan konfirmasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b Sumber berita tidak jelas, apabila dalam berita itu tidak dicantumkan identitas sumber berita seperti nama, pekerjaan, atau sesuatu yang memungkinkan untuk dilakukan konfirmasi. 2 Kompetensi pihak yang dijadikan sumber berita yang mendapatkan informasi yang digunakan untuk mengetahui validitas suatu kronologi peristiwa berita yang menyangkut peristiwa dengan kronologi kejadiannya, apakah berasal dari apa yang dilihat, atau hanya sekedar kedekattannya dengan media yang bersangkuttan atau karena jabatannya. Kategori ini dibagi dalam: a Wartawan, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil pengamatan wartawan secara langsung, yaitu mengungkap informasi sesuai dengan apa yang dilihat, didengar dan diketahui oleh wartawan itu sendiri. b Pelaku langsung, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil wartawan dengan sumber berita yang mengalami peristiwa tersebut pelaku langsung interaksi sosial. Misalnya: saksi mata, saksi korban, atau orang yang memang langsung terlibat dengan peristiwa itu sendiri atau memang ada dilokasi ketika peristiwa itu terjadi. c Bukan pelaku langsung, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil wawancara dengan sumber berita yang tidak mengalami langsung peristiwa tersebut. Hanya karena jabatan atau memiliki akses informasi lalu menjadi sumber berita. Misalnya petugas humas, juru bicara, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kapuspen, atau juga pejabat yang berwenang tetapi tidak berada dilokasi ketika peristiwa itu terjadi. 3.4. Populasi, Sample dan Teknik Penarikan Sample 3.4.1. Populasi

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI BERITA KONFLIK AHMADIYAH DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Pemberitaan Surat Kabar Jawa Pos Edisi 7-11 Februari 2011)

1 39 52

Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan SKH Kedaulatan Rakyat Mengenai Kasus Ahmadiyah Periode Februari-Maret 2011 JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jama

0 3 16

PENDAHULUAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 5 30

KESIMPULAN DAN SARAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 4 49

PENDAHULUAN KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 6

OBJEKTIVITAS BERITA TENTANG KEKACAUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMA 2013 (Analisis Isi Obyektivitas Berita Tentang Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional SMA 2013 di Jawa Post Periode 16 – 19 April 2013).

0 0 106

OBYEKTIVITAS BERITA PRAKTIK ABORSI dr EDWARD ARMANDO DI MEDIA JAWA POS (Analisis Isi Obyektivitas Berita Praktik Aborsi dr Edward Armando di Media Jawa Pos Edisi 4 Februari – 9 Februari 2011).

0 0 88

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN WARGA DENGAN JAMAAH AHMADIYAH DI PANDEGLANG, BANTEN (Studi Analisis Framing Kerusuhan Warga Dengan Jamaah Ahmadiyah Pada Situs Berita Vivanews.com dan Okezone.com Periode 06 Februari s.d 09 Februari 2011).

0 1 102

OBYEKTIVITAS BERITA TENTANG AHMADIYAH (Analisis Isi Tentang Obyektivitas Berita Ahmadiyah di halaman Depan, Jawa Pos dan Kompas, Periode 7 Februari - 28 Februari 2011)

0 0 10

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN WARGA DENGAN JAMAAH AHMADIYAH DI PANDEGLANG, BANTEN (Studi Analisis Framing Kerusuhan Warga Dengan Jamaah Ahmadiyah Pada Situs Berita Vivanews.com dan Okezone.com Periode 06 Februari s.d 09 Februari 2011)

0 0 20