Kesimpulan : 1.
Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa akuntansi
adalah adanya persepsi bahwa karier di akuntan publik memberikan keamanan kerja lebih terjamin tidak mudah kena
PHK. 2.
Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan
publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali. 3.
Terdapat perbedaan faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan
publik antara mahasiswa dengan mahasiswi S1 Akuntansi. 4.
Terdapat perbedaan faktor dominan yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik antara
mahasiswa reguler dan mahasiswa ekstensi. 5.
Terdapat perbedaan faktor dominan yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik antara
mahasiswa PTN dan mahasiswa PTS.
2.2. Kajian Teori
2.2.1. Persepsi
Dalam kehidupan sehari – hari manusia sering mengadakan persepsi terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasa oleh
panca indera yang dimiliki. Persepsi ini bukan hanya pada benda, tetapi dapat pula berupa peristiwa atau kejadian di lingkungan atau nilai – nilai
yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Menurut Ikhsan dan Ishak 2005: 57 persepsi adalah bagaimana
orang – orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Definisi persepsi yang formal adalah proses dengan mana
seseorang memilih, berusaha, dan menginterprestasikan rangsangan ke dalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti.
Pengertian persepsi menurut Thoha 2004: 141 adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi
tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia 2002: 863, mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan penerima
langsung dari suatu serapan atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Sedangkan dalam
lingkup yang lebih luas, persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan – pengetahuan yang sebelumnya, dalam
memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukkan dengan dan oleh panca indera, dengan kata lain, persepsi merupakan kombinasi
antara faktor utama dunia luar stimulus visual dan diri manusia itu sendiri pengetahuan – pengetahuan.
2.2.2. Pengertian Profesi
Sebagaimana disebut oleh J.L. Carey, profesi mensyaratkan adanya keahlian yang dimiliki seseorang yang diperoleh melalui proses
pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan sertifikat yang diperoleh dari lembaga yang diakui yang memberikan kewenangan untuk melayani
masyarakat dalam bidang tersebut. Suatu profesi akan dijaga oleh sebuah asosiasi profesi dalam kode etik, dan selalu mengasah diri atas
kemampuannya untuk kepentingan umum. Regar, 2003: 4 Dr. Hadibroto, 1997 dalam Harahap, 1991: 23 menjelaskan
pengertian profesi sebagai kumpulan orang – orang yang terlibat dalam aktifitas serupa yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus.
2. Diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk memperoleh
pengetahuan itu. 3.
Harus ada standar – standar kualifikasi yang mengatur jika ingin memasukinya dan harus ada pengakuan formal mengenai statusnya.
4. Harus ada norma perilaku yang mengatur hubungan antara profesi
dengan langganan, teman sejawat dan publik maupun penerimaan tanggung jawab yang tercakup dalam suatu pekerjaan yang melayani
kepentingan umum. 5.
Harus ada suatu organisasi yang mengabdikan diri untuk memajukan kewajiban – kewajibannya terhadap masyarakat, disamping untuk
kepentingan kelompok itu.
Adapun ciri profesi menurut Harahap 1991: 23 adalah sebagai berikut : 1.
Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku
anggotanya dalam profesi itu. 3.
Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat atau pemerintah.
4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada
fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.
2.2.3. Profesi Akuntan