jumlah lapangan kerja yang tersedia, keamanan kerja, flerksibilitas karir, dan kesempatan promosi merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan
yaitu kebutuhan akan keamanan. Seseorang akan memilih satu diantara berbagai jenis pekerjaan jika orang tersebut telah merasa akan mendapat
kepastian ekonomi dari pekerjaan yang dipilihnya, karena seseorang akan menghindari ketidakpastian yang berkaitan dengan dimana orang merasa
terancam oleh situasi yang tidak jelas atau tidak aman. Semakin banyak dan luasnya jenis pekerjaan yang ditawarkan
maka semakin besar pula peluang kepastian seseorang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, maka hal tersebut dapat menciptakan
suasana atau rasa aman dalam diri seseorang, sehingga pertimbangan pasar kerja yang ditawarkan, dan keamanan kerja menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih suatu profesi.
2.2.4.7. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesi Akuntan Publik
Wheeler 1983 dalam Andriati 2004 menemukan bahwa profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipandang menjanjikan prospek
yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai. Akuntan publik juga merupakan
penasehat bisnis yang terpercaya dan profesi akuntan publik banyak yang menjadi manajer, hal ini membentuk persepsi positif terhadap profesi
akuntan pulik. Akuntan publik juga menghadapi banyak masalah dan tantangan
berat, seperti peningkatan risiko dan tanggung jawab, adanya batasan
waktu, standard overload, persaingan sesama KAP, teknologi yang semakin canggih yang harus selalu diikuti Collins, 1993 dalam Andriati,
2004, skandal – skandal akuntansi yang melibatkan profesi akuntan publik, dan peraturan yang semakin ketat. Keadaan ini membentuk
persepsi negatif terhadap profesi akuntan publik. Wheeler 1983 dalam andriati 2004 menyimpulkan bahwa
persepsi individu terhadap kelebihan suatu profesi merupakan faktor yang sangat menentukan pilihan profesi.
2.2.4.8. Teori Yang Melandasi Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi
Tentang Profesi Akuntan Publik Terhadap Pemilihan Profesi.
Teori Persepsi Diri menganggap bahwa orang – orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan
menginterprestasikan perilaku mereka sendiri. Dengan kata lain, teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku tetapi sikap
itu dibentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku. Menurut teori ini, sikap hanya akan berubah
setelah perilaku berubah, dalam rangka mengubah sikap, manusia harus menemukan rangsangan terhadap apa yang akan dikembangkan
berdasarkan pada kebutuhannya. Ikhsan dan Ishak, 2005: 48 Oleh karena itu kita harus mengetahui unsur – unsur yang
merangsang atau mempengaruhi bentuk persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik, agar pemilihan profesi bagi mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik dapat meningkat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik adalah
salah satu faktor penting dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik.
2.3. Kerangka pemikiran
Berdasarkan teori serta penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil premis – premis yang
kemudian dari premis tersebut akan disimpulkan, sehingga menjadi dasar dalam mengemukakan hipotesis, premis – premis tersebut adalah :
Premis 1
: Jenis pekerjaan yang dapat memberi kesempatan untuk
menggunakan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki sehingga memperoleh kepuasan akan mempengaruhi
mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi. Andriati, 2004 Premis 2 : Terdapat hubungan antara gaji atau penghasilan dengan
pemilihan profesi. Karena input utama dalam bekerja adalah tingkat ekuitas yang diterima gaji harus sebanding atau lebih
besar dari hasil output hasil kerja. Teori ekuitas yang dikemukakan oleh J. Stacy Adams, 1963 dalam Luthans
2006: 290 Premis 3 : Pertimbangan pasar kerja meliputi faktor jangka pendek seperti
jumlah lapangan yang tersedia dan faktor jangka panjang seperti keamanan kerja. Kunartinah, 2003