Pengertian Struktur Modal Komponen Struktur Modal

2.2.5.2. Pengertian Struktur Modal

Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri Riyanto, 1995: 22. Struktur modal juga dapat diartikan sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham Weston dan Copeland, 1992: 3. Menurut Margaretha 2005: 119 struktur modal capital structure menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas hutang jangka panjang dan modal sendiri. Jika realisasi hutang dibawah target maka pinjaman perlu ditambah. Namun apabila rasio hutang melampaui target, maka yang harus dilakukan manajemen untuk mendapatkan dana adalah melalui penjualan saham.

2.2.5.3. Komponen Struktur Modal

Menurut Riyanto 1995: 22 komponen struktur modal terdiri dari : 1. Hutang Jangka Panjang Long Term Debt Jumlah hutang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang http:jurnal-sdm.blogspot.com. Menurut Riyanto 1995: 238 hutang jangka panjang adalah hutang yang memiliki jangka waktu jatuh tempo yang panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Hutang jangka panjang pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan ekspansi atau modernisasi dari perusahaan karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari hutang jangka panjang antara lain Riyanto, 1995: 238 : a Pinjaman obligasi bonds payable Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang. Dalam obligasi, debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. b Pinjaman hipotik mortgage Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dengan hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak sebagai jaminan yang diberikan oleh debitur kepada kreditur. Apabila debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka jaminan tersebut dapat dijual dan hasil penjualannya digunakan untuk menutup tagihan. 2. Modal Sendiri Menurut Riyanto 1995: 240 modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal yang berasal dari pemilik perusahaan memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan bentuk hukum masing- masing perusahaan yang bersangkutan. Modal perusahaan yang berbentuk PT Perseroan Terbatas adalah modal saham, sedangkan dalam Firma dan CV adalah modal yang berasal dari anggota dan modal dari perusahaan perorangan adalah modal yang disetor dari pemiliknya. Selain itu, retained earning laba ditahan juga merupakan modal sendiri perusahaan. Terdapat 2 jenis modal saham menurut Riyanto 1995: 240, yaitu : a Saham Biasa Common Stock Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Investor yang memiliki saham biasa suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan. b Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser http:organisasi.org.

2.2.5.4. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Automotive Yang Go-Public Di Bursa Efek Indonesia

2 29 114

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages Di Bursa Efek indonesia)

0 2 55

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 70

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 65

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 65

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 5 127

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO MODAL SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 118

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC INDUSTRI FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 32

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17