Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Komponen Inflasi Penggolongan Inflasi

dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan. b Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser http:organisasi.org.

2.2.5.4. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Riyanto 1995: 297 faktor-faktor utama yang mempengaruhi struktur modal adalah : 1. Tingkat Bunga 2. Stabilitas Earning 3. Susunan dari Aktiva 4. Kadar Resiko dari Aktiva 5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan 6. Keadaan Pasar Modal 7. Sifat Manajemen 8. Besarnya Suatu Perusahaan Menurut Weston dan Brigham 1998: 174 variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal menurut Weston dan Copeland 1999: 35, adalah : 1. Tingkat Pertumbuhan Penjualan 2. Stabilitas Arus Kas 3. Karakteristik Industri 4. Struktur Aktiva 5. Sikap Manajemen 6. Sikap Pemberi Pinjaman.

2.2.5.5. Teori Struktur Modal

Pecking Order Theory Secara ringkas, Myers 1984 menyatakan pecking order theory sebagai berikut : a Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal. b Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian deviden dengan kesempatan investasi yang dihadapi dan berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran deviden yang terlalu besar. c Pembayaran deviden yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang diperoleh mengakibatkan dana internal kadang-kadang berlebih ataupun kurang untuk saham investasi. d Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Penerbitan sekuritas akan dimulai dari penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang dapat dikonversikan menjadi modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan saham baru. Sesuai dengan teori ini, tidak ada rasio hutang karena ada dua jenis modal sendiri yang preferensinya berbeda, yaitu laba ditahan yang dipilih lebih dulu dan penerbitan saham baru yang dipilih paling akhir Husnan dan Pudjiastuti, 2004: 263. 2.2.6. Inflasi 2.2.6.1. Pengertian Inflasi Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. Beberapa pengertian mengenai inflasi menurut para pakar http:jurnal- sdm.blogspot.com : 1. Menurut Nopirin 1987:25 Proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama peride tertentu. 2. Menurut Samuelson dan Nordhaus 1998: 578-603 Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga secara umum.

2.2.6.2. Komponen Inflasi

Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi http:jurnal-sdm.blogspot.com : 1. Kenaikan harga Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya. 2. Bersifat umum Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik. 3. Berlangsung terus menerus Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.

2.2.6.3. Penggolongan Inflasi

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi yang berasal dari dalam negeri diakibatkan oleh terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang mengakibatkan harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai karena naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang id.wikipedia.org. Berdasarkan tingkat keparahannya terdapat empat jenis inflasi, yaitu id.wikipedia.org : 1. Inflasi ringan kurang dari 10 per tahun 2. Inflasi sedang antara 10 sampai 30 per tahun 3. Inflasi berat antara 30 sampai 100 per tahun 4. Hiperinflasi lebih dari 100 per tahun.

2.2.6.4. Dampak Inflasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Automotive Yang Go-Public Di Bursa Efek Indonesia

2 29 114

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages Di Bursa Efek indonesia)

0 2 55

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 70

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 65

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 65

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 5 127

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO MODAL SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 118

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC INDUSTRI FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 32

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17