Menurut Chen, Lensink dan Sterken 1998: 16 the pecking order theory
menyatakan adanya hubungan negatif antara struktur modal dan profitabilitas. Jika sebuah perusahaan memiliki lebih banyak retained
earning , maka akan lebih baik bagi perusahaan tersebut untuk menggunakan
retained earning daripada hutang.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat diambil premis yang menjadi dasar dalam mengemukakan hipotesis. Premis-premis tersebut
adalah sebagai berikut : Premis 1 : Menurut Mills 1996: 7 lonjakan inflasi yang terus meningkat
dapat diimbangi dengan meningkatkan hutang dalam struktur modal dan mengurangi biaya modal tertimbang.
Premis 2 : Rasio leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang. Semakin besar
tingkat leverage perusahaan menunjukkan semakin besar jumlah hutang yang digunakan Sutrisno, 2001: 248-249.
Premis 3 : Meningkatnya rasio hutang berarti bahwa kegiatan operasional perusahaan lebih banyak diperoleh dari hutang. Kenaikan
atau penurunan rasio hutang akan berpengaruh pada komposisi struktur modal Kesuma, 2006.
Premis 4 : Menurut Chen, Lensink dan Sterken 1998: 16 the pecking order theory
menyatakan adanya hubungan negatif antara struktur modal dan profitabilitas. Jika sebuah perusahaan
memiliki lebih banyak retained earning, maka akan lebih baik bagi perusahaan tersebut untuk menggunakan retained
earning daripada hutang.
Premis 5 : Perusahaan yang mendapatkan keuntungan lebih profitable akan mempunyai struktur modal yang rendah daripada
perusahaan yang kurang menghasilkan keuntungan less profitable
, karena perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih mampu mendanai investasinya dengan
laba ditahan Kahlee dan Shastri, 2002: 7. Berdasarkan premis-premis di atas, maka dapat disusun dalam
kerangka pikir sebagai berikut:
Rasio Leverage
X
2
Rasio Profitabilitas
X
3
Inflasi X
1
Struktur Modal Y
Analisis Regresi Linier Berganda
Gambar 2.6. Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis
Hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bahwa inflasi, rasio leverage dan rasio profitabilitas
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan food and beverages yang go public
di Bursa Efek Indonesia.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut Nasir, 1999: 152. Dalam
penelitian ini, variabel yang digunakan sehubungan dengan hipotesis dan permasalahan adalah :
1. Variabel Terikat Y
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah struktur modal. Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan
perimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri Riyanto, 1995: 22. Cara pengukurannya adalah
dengan membandingkan antara hutang jangka panjang dengan ekuitas modal sendiri dan dinyatakan dalam persen .
Riyanto, 1995:
22 Struktur Modal
=
Hutang Jangka Panjang
x 100 Ekuitas
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan
ukuran berupa prosentase.
63