11
4. Pengawasan Kerja
Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai realisasi kegiatan-kegiatan perusahaan. Dengan membandingkan
antara apa yang tertuang pada anggaran dengan apa yang telah terealisasi, dapat dilakukan penilaian apakah perusahaan berhasil atau
tidak berhasil.
2.2.2. Kejelasan Sasaran Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang rinci, yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, yang
menunjukkan sumber daya dan penggunaannya dari suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahhun Darma dan Halim,
2005: 7. Kejelasan sasaran anggaran menggambarkan luasnya anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik serta dimengerti oleh pihak-
pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya. Menurut Suhartono dan Solichin 2006: 9 mengatakan bahwa
kejelasan sasaran anggaran menggambarkan luasnya anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik, serta dimengerti oleh pihak-pihak
yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya. Menurut Rosyiardani 2006: 12 bahwa sasaran anggaran yang dirumuskan haruslah jelas dan
spesifik tidak hanya berhubungan dengan kesepakatan tujuan yang telah dirumuskan tetapi juga berhubungan dengan pencapaian tujuan dan
kepuasan kerja.
12
Salah satu karakteristik sistem penganggaran menurut Suhartono dan Solichin 2006: 3 adalah kejelasan sasaran anggaran. Dengan adanya
sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan individu untuk menyusun target-target anggaran. Oleh sebab itu, sasaran anggaran harus dinyatakan
secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung-
jawab untuk menyusun dan melaksanakannya. 2.2.3.
Sistem Pengendalian Akuntansi 2.2.3.1.Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah proses untuk mengarahkan seperangkat variabel misalnya mesin, manusia, ekuipmen ke arah tercapainya sasaran atau
tujuan Widjayanto, 2005: 30. Pemilihan pengendalian yang tepat akan sangat menentukan
efektivitas pengendalian tersebut. Penggunaan pengendalian yang tidak tepat akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan oleh perusahaan
seperti meningkatnya perpindahan tenaga kerja, timbulnya ketegangan kerja, menurunkan kepuasan kerja dan pada akhirnya akan menurunkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Widjayanto, 2005: 3
2.2.3.2.Pengertian Sistem Pengendalian Akuntansi
Menurut Faisal dan Indra 2002: 10. Pengendalian akuntansi didefinisikan sebagai pengendalian yang berdasarkan pada angka-angka
akuntansi seperti anggaran, standard costing, flexible budgeting.
13
Menurut Widjayanto 2005: 31 bahwa secara tradisional, sistem pengendalian akuntansi menekankan pada tingkatan pencegahan tidak
sengaja dan ketidakberesan sengaja. Untuk memastikan bahwa kekeliruan dan ketidakberesan dapat dikurangi, pengendalian akuntansi
meliputi: 1.
Alat untuk memastikan bahwa transaksi hanya dilaksanakan atas izin mamnajemen
2. Alat untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat untuk
memungkinkan, paling sedikit, penyusunan laporan keuangan yang layak dan untuk menjaga pertanggungjawaban sumber daya
3. Alat untuk memastikan, dengan pemeriksaan fisik berkala dan
perhitungan sumber daya organisasi, bahwa laporan yang mencatat pertanggungjawaban untuk sumber daya organisasi adalah benar
4. Cara untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya persediaan
dan barang dagang atau peralatan dan mesin hanya dilakukan dengan izin tertulis manajemen.
Sistem pengendalian akuntansi bertugas terutama untuk mengamankan asset dan memeriksa ketepatan dan reabilitas dari data
akuntansi yang dipakai pada laporan keuangan. Biasanya pengendalian akuntansi menggunakan ukuran-ukuran keuangan.
14
Pengendalian akuntansi bertujuan untuk menjamin bahwa hasil tertentu akan dicapai dan biasanya berorientasi keuangan. Standard
costing dan flexible budgeting adalah contoh dari pengendalian akuntansi. Widjayanto, 2005: 3
2.2.3.3.Lingkungan Pengendalian Control Environment
Lingkungan pengendalian menggambarkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian
intern. Efektivitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan dalam lingkungan pengendalian. Mulyadi 2001:
178 Lingkungan pengendalian harus diberi tekanan perhatian, karena
berdasarkan kenyataan, justru lingkungan pengendalian ini yang mempunyai dampak yang besar terhadap keseriusan pengendalian intern
yang diterapkan di dalam perusahaan. Lingkungan pengendalian memiliki empat unsur, antara lain Mulyadi 2001: 178 :
1. Filosofi dan Gaya Operasi
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar basic belief yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Philosophy
merupakan apa yang seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya tidak dikerjakan oleh perusahaan. Gaya operasi mencerminkan ide
manajer tentang bagaimana operasi suatu kesatuan usaha harus dilaksanakan.
15
2. Berfungsinya Dewan Komisaris dan Komite Pemeriksaan
Untuk menciptakan independensi akuntan publik, perusahaan- perusahaan yang go public sebaiknya mengalihkan wewenang
penunjukan akuntan publik dari tangan manajemen puncak ke tangan dewan komisaris atau komite pemeriksaan audit committee.
3. Metode Pengendalian Manajemen
Metode pengendalian manajemen merupakan metode perencanaan dan pengendalian alokasi sumber daya perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. 4.
Kesadaran Pengendalian Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi yang ditunjukkan
oleh manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan pengendalian yang ditunjuk oleh akuntan intern atau akuntan publik.
2.2.4. Kinerja Manajerial