20
2. Ukuran Kriteria Beragam
Kriteria beragam merupakan cara untuk mengatasi kelemahan kriteria tunggal dalam pengukuran kinerja. Berbagai aspek kinerja manajer dicari
ukuran kriterianya sehingga manajer diukur kinerjanya dengan beragam kriteria. Tujuan kriteria ini adalah agar manajer yang diukur kinerja
mengarahkan usahanya kepada berbagai kinerja. 3.
Ukuran Kriteria Campuran Beberapa tujuan lebih penting bagi perusahaan secara keseluruhan
dibandingkan dengan tujuan yang lain, beberapa perusahaan memberikan bobot angka tertentu kepada beragam kriteria kinerja untuk mendapatkan
ukuran tunggal kinerja manajer, setelah memperhitungkan bobot beragam kriteria kinerja masing-masing.
2.2.5. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Anggaran merupakan suatu rencana yang rinci, yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, yang
menunjukkan sumber daya dan penggunaannya dari suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahhun Darma dan Halim, 2005: 7.
Kejelasan sasaran anggaran menggambarkan luasnya anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik, serta dimengerti oleh pihak-pihak yang
bertanggung jawab terhadap pencapaiannya. Menurut Supriyono 2004: 283 kinerja manajerial adalah kemampuan manajer dalam melaksanakan
tanggung jawabnya kepada perusahaan. Dengan adanya sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan kinerja manajer untuk menyusun target-terget
21
anggaran. Oleh sebab itu sasaran anggaran harus dinyatakan secara jelas , spesifik dan dapat dimengerti oleh para manajer sehingga para menajer
dapat bertanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakanya. Berdasarkan deskripsi yang telah dikemukakan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kejelasan anggaran memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan adanya sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan
individu untuk menyusun target-target anggaran yang akan berdampak pada meningkatnya kinerja manajer dalam perusahaan. Maka dari itu, sasaran
anggaran harus dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung-jawab untuk menyusun dan melaksanakannya.
2.2.6. Pengaruh Sistem Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja
Manajerial
Untuk mengatasi lingkungan yang tidak terduga dan kompleksitas administratif, maka diperlukan desentralisasi ke sub-sub unit organisasi
sebagai suatu respon struktural. Pilihan struktur organisasi memiliki implikasi yang signifikan bagi sistem informasi meningkat setelah
desentralisasi pengambilan keputusan operasi, organisasi harus mengadopsi pengendalian-pengendalian yang diperlukan. Darma dan
Halim, 2005: 8 Hal tersebut diatas meningkatkan kebutuhan penggunaan sistem
pengendalian akuntansi. Sistem pengendalian yang menggunakan informasi akuntansi disebut sebagai sistem pengendalian berbasis
22
akuntansi atau sistem pengendalian akuntansi. Sistem pengendalian akuntansi adalah sistem pengendalian formal berbasis akuntansi yang
digunakan oleh organisasi tersebut untuk melakukan aktivitas dalam rangka pencapaian kinerja organisasi.
Dengan diberlakukannya otonomi perusahaan berikut desentralisasinya, maka meningkat pula kebutuhan sistem pengendalian
akuntansi. Tujuan informasi akuntansi untuk pemakaiannya adalah
meningkatkan penilaian dan keputusan dengan lebih baik. Sistem akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam spektrum
mekanisme pengendalian keseluruhan yang digunakan untuk memotivasi, mengukur dan memberi sanksi tindakan-tindakan manajer dan karyawan
dari suatu organisasi. Sistem akuntansi yang efektif merupakan prasyarat bagi kinerja yang lebih baik. Hal tersebut menggambarkan bahwa semakin
banyak penggunaan sistem pengendalian akuntansi akan menyebabkan peningkatan kinerja organisasi dengan mendorong pengambilan keputusan
dan pengendalian aktifitas keuangan oleh para manajer secara lebih baik. Darma dan Halim, 2005: 8
Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pengendalian akuntansi yang baik akan berdampak
pada besarnya pendapatan yang merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kinerja manajerialnya.
23
2.2.7. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Sistem Pengendalian