4.3.3. Model Regresi Linier Berganda
Dalam analisis
ini menggunakan
model analisis regresi linier berganda yang berguna untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh diantara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini adalah ringkasan hasil analisis regresi linier berganda :
Tabel 4.18 : Model Y = a + b
X
1
+ b
2
X
2
+ e Model Koefisien
Regresi r
partial
r
2 partial
Konstanta Kejelasan Sasaran Anggaran X
1
Sistem Pengendalian Akuntansi X
2
36,682 -0,458
-0,096 -0,611
-0,092 0,373
0,008 F
hitung
= 4,121 Sig-F
= 0,041 R
2
= 0,388
R =
0,623 Sumber : Lampiran 7
Model regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y
= 36,682 - 0,458 X
1
- 0,096 X
2
Adapun penjelasan dari tabel 4.18 diatas adalah : 1.
Konstanta yang dihasilkan adalah 36,682 yang artinya terjadi peningkatan kinerja manajerial sebesar 36,682 apabila variabel Kejelasan
Sasaran Anggaran X
1
dan Sistem Pengendalian Akuntansi X
2
adalah konstan.
2. Koefisien regresi X
1
sebesar -0,458 berarti variabel Kejelasan Sasaran Anggaran X
1
memiliki pola hubungan yang negatif dengan kinerja manajerial yaitu setiap kenaikan satu satuan Kejelasan Sasaran Anggaran
X
1
maka kinerja manajerial akan mengalami penurunan sebesar 0,458 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
3. Koefisien regresi X
2
sebesar -0,096 berarti variabel Sistem Pengendalian Akuntansi X
2
memiliki pola hubungan yang negatif dengan kinerja manajerial yaitu setiap kenaikan satu satuan Sistem Pengendalian
Akuntansi X
2
maka kinerja manajerial akan mengalami penurunan sebesar 0,096 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Model regresi
linier berganda
di atas adalah cocok atau sesuai untuk
menerangkan pengaruh variabel Kejelasan Sasaran Anggaran X
1
dan Sistem Pengendalian Akuntansi X
2
terhadap kinerja manajerial Y, hal ini dapat dilihat dari nilai F
hitung
yang dihasilkan yaitu sebesar 4,121 dengan tingkat signifikan dibawah 5 sig = 0,041.
Berdasarkan nilai koefisien determinasi R
2
yaitu sebesar 0,388 berarti besarnya pengaruh variabel Kejelasan Sasaran Anggaran X
1
dan Sistem Pengendalian Akuntansi X
2
terhadap kinerja manajerial Y sebesar 38,8 sedangkan sisanya sebesar 61,2 dijelaskan oleh variabel
lain diluar model. Nilai
korelasi ganda
R yang dihasilkan sebesar 0,623 artinya
variabel Kejelasan Sasaran Anggaran X
1
dan Sistem Pengendalian Akuntansi X
2
memiliki korelasi ganda yang cukup kuat dengan kinerja manajerial Y yaitu sebesar 62,3.
Berdasarkan nilai
r
2 parsial
menunjukkan bahwa variabel kejelasan sasaran anggaran memiliki pengaruh relatif lebih besar terhadap kinerja
manajerial dibandingkan dengan variabel sistem pengendalian akuntansi