Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

Se p te m b e r -813,664.96 229,484.64 2,554,625.50 977,964.00 286,249.00 646,931.64 O kto b e r 278,684.07 2,282,749.79 - 1,637,745.32 -833,328.00 -279,665.00 -37,860.89 No ve m b e r -588,369.65 -657,476.95 403,684.23 60,526.00 - 1,046,772.00 -365,681.67 De se m b e r - 1,434,534.04 - 2,590,850.98 - 3,619,960.60 - 9,282,257.00 -349,806.00 - 3,455,481.72 Ra ta -ra ta 125,868.84 624,148.84 555,302.80 869,302.76 282,150.50 491,354.75 Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.6 nampak bahwa kinerja keuangan perusahaan daerah pasar surya mengalami peningkatan yang dilihat dari besarnya rata-rata laba bersih dari tahun 2004-2008 sebesar Rp 365.485,91 dalam ribuan rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi perusahaan yang timbul dari kegiatan perusahaan semakin meningkat, sehingga kinerja keuangan perusahaan juga akan semakin baik.

4.3. Uji Normalitas

Tujuan dari normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normalitas ataukah tidak Sumarsono, 2004: 40. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov, dimana: ● Jika nilai signifikan nilai Profitabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal. ● Jika nilai signifikasi nilai profitabilitasnya lebih besar dari nilai 5 maka distribusi adalah normal. Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil untuk uji normalitas pada tabel 4.7: Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas menggunakan Uji Kolmogrow Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 60 .0000000 .59214571 .127 .113 -.127 .984 .287 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber: Lampiran 7 Ta b e l 4.7 ha sil uji No rm a lita s d e ng a n Ko lm o g o ro v- Sm irno v te rha d a p va ria b e l p e ne litia n p a d a re g re si b e rg a nd a nilai residual m e nunjukka n nila i sig nifika nsi 0,287 0,05; se hing g a dapat disimpulkan bahwa d a ta ya ng d ig una ka n d a la m p e ne litia n ini te la h b e rd istrib usi no rm a l d a n m o d e l re g re si b e rg a nd a la ya k d ig una ka n.

4.4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah persamaan regresi telah bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka persamaan regresi harus diuji dengan ketiga asumsi klasik.

4.4.1. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefiniskan sebagai “Korelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan wakt data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu.” Gujarati, 1999: 201. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson DW-Test. Suatu data observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du Ghozali, 2002: 61. Tabel 4.6 adalah nilai Durbin Watson yang dihasilkan dari model regresi. Tabel 4.13. Hasil Uji Autokorelasi . Model Summary b .966 a .933 .927 .61895305 1.596 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Size X5, ROA X3, DER X2, ROE X4, CR X1 a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Y b. Sumber: Lampiran 8 Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai DW sebesar 1,596. Berdasarkan tabel DW dengan jumlah sample n = 60 dan variabel independen k = 5 dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh nilai d L = 1,408 dan d U = 1,767. Nilai DW 1,596 terletak antara d L = 1,214 dan d U = 1,767, terletak di daerah keragu-raguan dan hasilnya tidak dapat disimpulkan; sehingga dapat DIANGGAP bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi dapat dipenuhi. dw 1,214 1,596 1,767 Gambar 4.2. : Kurva Uji Autokorelasi - d Durbin Watson

4.4.2. Uji Multikolinieritas

Ada autokorelasi positif Daerah Keragu- raguan Tidak ada autokerlasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif Daerah Keragu- raguan Ada autokorelasi negatif dL dU 4-dU 4-dL 4 Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas Gujarati, 1999: 339. Identifikasi secara statistic ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Tabel 4.14. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a -.323 .243 -1.328 .190 .025 .017 .056 1.516 .135 .202 .894 1.119 .002 .007 .010 .280 .780 .038 .976 1.025 36.354 1.352 .960 26.879 .000 .965 .972 1.028 .002 .004 .024 .638 .526 .087 .912 1.096 .003 .006 .019 .523 .603 .071 .927 1.079 Constant CR X1 DER X2 ROA X3 ROE X4 Size X5 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correla tions Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kinerja Keuangan Y a. Sumber: Lampiran 8 Hasil uji Multikolinieritas menunjukkan nilai VIF X 1 =1,119; X 2 =1,025; X 3 =1,028; X 4 =1,096; dan X 5 =1,079 kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas dapat dipenuhi.

4.4.3. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Gujarati, 1999: 339. Model regresi yang baik tidak mengandung heteroskedastisitas. Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Rank Spearman antara residual dengan seluruh variable bebas. Hasil perhitungan tampak pada tabel 4.15: Tabel 4.15. Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations 1.000 .016 -.099 -.153 -.065 -.025 . .453 .225 .121 .310 .424 60 60 60 60 60 60 .016 1.000 -.789 .030 -.474 -.329 .453 . .000 .409 .000 .005 60 60 60 60 60 60 -.099 -.789 1.000 .040 .501 .471 .225 .000 . .381 .000 .000 60 60 60 60 60 60 -.153 .030 .040 1.00 .692 -.072 .121 .409 .381 . .000 .292 60 60 60 60 60 60 -.065 -.474 .501 .692 1.000 .321 .310 .000 .000 .000 . .006 60 60 60 60 60 60 -.025 -.329 .471 -.072 .321 1.00 .424 .005 .000 .292 .006 . 60 60 60 60 60 60 Correlation Coefficient Sig. 1-tailed N Correlation Coefficient Sig. 1-tailed N Correlation Coefficient Sig. 1-tailed N Correlation Coefficient Sig. 1-tailed N Correlation Coefficient Sig. 1-tailed N Correlation Coefficient Sig. 1-tailed N Unstandardized Residual CR X1 DER X2 ROA X3 ROE X4 Size X5 Spearmans rho Unstandardiz ed Residual CR X1 DER X2 ROA X3 ROE X4 Size X5 Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. . Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan tabel 4.11 hasil Uji Heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian menunjukkan nilai signifikansi semua variabel 0,05; berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi.

4.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Early Warning Systeam (EWS) Pada PT.Asuransi Ramayana, Tbk Jakarta

8 75 112

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 48 92

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEI Periode 2008-2012)

1 23 78

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Periode 2007-2008) PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Periode 2007-2008).

0 0 11

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tedaftar di BEI).

0 1 15

PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (Studi empiris di BEI periode 2006-2008).

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (Studi empiris di BEI periode 2006-2008).

0 1 4

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI

0 0 18

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA DI SURABAYA PERIODE (2005-2008)

0 0 27