Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah, sering mengalami fluktuasi harga dan unsur
aktiva lancar ini sering menimbulkan kerugian jika terjadi likuidasi. Jika quick rasio lebih baik dalam mengukur kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka quick rasio yang dianggap baik adalah 1 satu.
3. Rasio Kas Cash Ratio
Sawir, 2001: 10 Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang
lancarnya dengan kas atau yang setara dengan kas.
b. Leverage Solvabilitas
Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai atau difinansir oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage
menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan Fakhruddin, 2001: 61.
Adapun rasio-rasio leverage yang digunakan adalah: 1.
Rasio Utang Debt RatioDebt to Total Assets Ratio
Fakhruddin, 2001: 61
Total Utang Rasio Utang =
Total Aktiva Kas + Sekuritas yang dapat dipasarkan
Rasio Kas = Utang Lancar
Rasio ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasl dari kreditur. Semakin besar rasio
maka semakin besar pula risiko yang dihadapi. 2.
Rasio Utang terhadap Ekuitas Debt to Equity RatioDER
Fakhruddin, 2001: 61 Rasio utang yang diukur dari perbandingan utang dengan ekuitas
modal sendiri. Tingkat debt to equity ratio DER yang aman biasanya kurang dari 50 persen. Semakin kecil DER semakin baik
bagi perusahaan. 3.
Rasio Laba terhadap Beban Bunga Time Interest Earned TIE
Fakhruddin, 2001: 61 Rasio ini menunjukkan hubungan antara laba sebelum bunga dan
pajak laba operasi dengan bunga utang jangka panjang. Rasio ini menggambarkan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar
bunga utang jangka panjang, atau dengan kata lain rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya
berupa bunga.
Total Utang DER =
Total Modal Sendiri
Laba Operasi TIE =
Beban Bunga per tahun
c. Rentabilitas Profitabilitas
Rasio rentabilitas atau disebut juga dengan profitabilitas menggambarakan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio
profitabilitas yang umum digunakan adalah: 1.
Marjin Laba Profit Margin
Harahap, 1999: 304 Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih
yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup tinggi. 2.
Daya Laba Dasar Basic Earning PowerRentabilitas Ekonomi
Harahap, 1999: 305 Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba
diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin
baik.
Laba Sebelum Bunga dan Pajak Daya Laba Dasar =
Total Aktiva Pendapatan Bersih
Marjin Laba = Penjualan
3. Hasil Pengembalian atas Total Aktiva Return On InvesmentROI
Munawir, 2007: 89 Rasio ini dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
4. Hasil Pengembalian atas Ekuitas Return On EquityROE
Harahap, 1999: 305 Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila
diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus. 5.
Return on Assets ROA
Fahmi, 2006: 59 Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola
aktiva secara efektif. Semakin besar angka rasio ini maka akan semakin baik, karena hal tersebut menunjukkan bahwa aktiva
perusahaan dimanfaatkan secara efektif dalam menghasilkan laba.
Laba Bersih ROE =
Rata-rata Ekuitas Laba Bersih
ROI = Total Aktiva
Laba Bersih ROA =
Total Aktiva
d. Analisis Aktivitas Perusahaan