Tabel 4.14. Uji Kausalitas Antar Faktor
Faktor Faktor
Ustd Estimate
Std Estimate
Prob
Kinerja Karyawan Y Kepuasan Kerja X
1
2.293 0.939 0.062
Kinerja Karyawan Y Motivasi X
2
2.275 0.893 0.062 Batas Signifikansi
0,10
Sumber : Lampiran 3
Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
1. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada
pada PG. Watoetoelis Krian Sidoarjo, dapat diterima, dengan probabilitas
kausalnya 0,062 0,10 signifikan dan positif 2.
Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PG. Watoetoelis Krian
Sidoarjo, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,062 0,10 signifikan dan positif
4.4. Pembahasan
4.4.1. Pengujian Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi PG. Watoetoelis
Krian Sidoarjo. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ”Kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada pada PG. Watoetoelis Krian
Sidoarjo”, dapat diterima.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hal ini dapat diartikan bahwa apabila kepuasan kerja yang dirasakan karyawan bagian produksi pada pada PG. Watoetoelis Krian
Sidoarjo yang meliputi: pengupahan, hubungan dengan pihak lain, supervisi atau pengawasan,
iklim organisasi, penghargaan dari pimpinan dan rasa kekeluargaan semakin tinggi, maka kinerja karyawan bagian produksi pada pada PG. Watoetoelis Krian
Sidoarjo akan semakin tinggi pula. Sebaliknya jika kepuasan kerja yang dirasakan karyawan bagian produksi pada pada PG. Watoetoelis Krian
Sidoarjo semakin rendah, maka kinerja karyawan bagian produksi pada pada PG. Watoetoelis Krian
Sidoarjo akan semakin rendah pula. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Puspita 2007 yang
menunjukkan bahwa kepuasan kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan Instalasi farmasi RSUD Dr. Soebandi Jember. Hal ini didukung oleh
Robbins 1998:24 yang menyatakan bahwa disadari atau tidak seseorang dalam bekerja akan selalu dipengaruhi oleh perasaannya, yang perasaan ini dapat
mempengaruhi sikap maupun tingkah lakunya dalam bekerja. Dengan sendirinya ia akan dapat bekerja dengan lebih bergairah dan lebih bersemangat, serta dapat
mencurahkan segenap kemampuan atau perhatiannya pada pekerjaan, sehingga secara tidak langsung kinerjanya juga akan meningkat.
Jadi apabila suatu perusahaan ingin meningkatkan efisiensi kerja atau kinerja para karyawannya, maka sudah selayaknya bila perusahaan memberikan
perhatian yang serius pada masalah kepuasan kerja karyawan ini. Sebab
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bagaimanapun juga seseorang tidak akan dapat bekerja dengan baik bila apa yang dirasakan dalam bekerja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
4.4.2. Pengujian Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan