Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

2.2.3.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Mangkunegara 2000:120 menyebutkan dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : a. Faktor pegawai, yaitu kecerdasan IQ, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja. b. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja Menurut Robbins 1996:152 mengindikasikan faktor-faktor penting kepuasan kerja meliputi : a. Pekerjaan Yang Menantang mentally challenging work Karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang memberi mereka kesempatan menggunakan keterampilan dan kemampuan dan menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mengerjakan pekerjaan mereka. Karakteristik seperti ini membuat kerja secara mental menantang. b. Pemberian Upah Yang Adil equitable rewards Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan adil, tidak membingungkan dan sesuai dengan harapan. c. Kondisi Kerja Yang Mendukung supportive working conditions Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk keamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas – tugasnya dengan baik. Karyawan lebih menyukai kondisi fisik organisasi yang tidak berbahaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Rekan Kerja Yang Mendukung supportive colleagues Rekan kerja yang ramah dan mendukung dapat meningkatkan kepuasan dalam bekerja. Jika kondisi tantangan pekerjaan sedang, pemberian imbalan dan promosi dipersepsikan adil, kondisi fisik organisasi tidak berbahaya dan nyaman, serta adanya rekan kerja yang ramah dan mendukung, maka akan tercipta kepuasan kerja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingginya kepuasan kerja akan menimbulkan kesehatan mental dan fisik yang baik, memudahkan karyawan untuk belajar tentang pekerjaan yang baru, dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, rendahnya tingkat kecelakaan dan rendahnya catatan yang berkenaan dengan keluhan-keluhan tentang organisasi. Blum dalam As’ad, 2002:114 mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut : a. Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan. b. Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berekreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan. c. Faktor utama dalam pekerjaaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju. Selain itu juga penghargaan terhadap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan, ketepatan di dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Puspita 2007: 218 bahwa kepuasan kerja diukur dengan menggunakan 6 indikator, antara lain: 1. Pengupahan 2. Hubungan dengan pihak lain 3. Supervisi pengawasan 4. Iklim organisasi 5. Penghargaan dari pimpinan 6. Rasa kekeluargaan

2.2.3.2. Akibat Tidak Terpenuhinya Kepuasan Kerja