Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal cronbach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dalam tabel berikut :. Tabel 4.9. Construct Reliability dan Variance Extrated Konstruk Indikator Std Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 -0.515 0.265 0.735 X12 -0.454 0.206 0.794 X13 -0.462 0.213 0.787 X14 -0.696 0.484 0.516 X15 -0.591 0.349 0.651 Kepuasan Kerja X 1 X16 -0.949 0.901 0.099 0.790 0.403 X21 0.492 0.242 0.758 X22 0.544 0.296 0.704 X23 0.471 0.222 0.778 X24 0.499 0.249 0.751 Motivasi X 2 X25 0.597 0.356 0.644 0.651 0.273 Y1 0.542 0.294 0.706 Y2 0.996 0.992 0.008 Y3 -0.030 0.001 0.999 Kinerja Karyawan Y Y4 -0.057 0.003 0.997 0.437 0.322 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi, dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.10. Assessment Of Normality Variable min max kurtosis c.r. X11 4 7 -0.273 -0.581 X12 4 7 -0.626 -1.334 X13 4 7 -0.196 -0.417 X14 4 7 -0.248 -0.529 X15 4 7 -0.231 -0.493 X16 4 7 -0.491 -1.047 X21 4 7 -0.234 -0.499 X22 4 7 -0.371 -0.791 X23 4 7 -0.872 -1.858 X24 4 7 -0.487 -1.038 X25 4 7 -0.214 -0.457 Y1 4 7 -0.254 -0.541 Y2 4 7 -0.421 -0.898 Y3 4 7 -0.332 -0.707 Y4 4 7 -0.477 -1.017 Multivariate 2.279 0.527 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di dalam± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM