12
perhitungan yang cermat. Karena itu untuk menghindari diri dari kerugian yang cukup besar, investor seperti ini disarankan senantiasa
berusaha memperoleh informasi yang menguntungkan.
2.2.3. Strategi Investasi
Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai 3 tujuan utama, yaitu:
a. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan
prinsipal sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non spekulatif lainnya.
b. Untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi
jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham penghasilan untuk mendapat
dividen. Sebagai sumber penghasilan penghasilan, berarti investor mengandalkan
pada penerimaan dividen, sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.
2.2.4. Risiko Investasi Saham
Secara umum hampir semua investasi termasuk investasi saham mengandung unsur ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti berapa
hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukan dan yang dapat dilakukan hanya memperkirakan besarnya hasil yang diharapkan dari
13
investasi tersebut. Sering terjadi keuntungan yang diharapkan berbeda dengan yang sesungguhnya terjadi dan ini dikatakan sebagai risiko. Dalam
keadaan seperti ini berarti para investor menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Semakin besar penyimpangan antara hasil sesungguhnya
dengan hasil yang diharapkan, berarti akan semakin besar risiko yang ditanggung. Dengan demikian risiko berbanding lurus dengan keuntungan
yang diharapkan. Besarnya keuntungan yang diharapkan dari setiap sekuritas tidak sama karena besarnya risiko yang akan mereka tanggung juga tidak
sama. Levy dan Sarnat 1992:222 mengatakan “The term risk or
equivalently uncertainty will be used to describe an option whose profit is not known in advance with absolute certainty, but for which an array of
alternative outcomes and their probabilities are known”. Risiko menunjukkan keadaan dimana profit yang akan terjadi tidak diketahui
sebelumnya secara pasti, tetapi dapat disusun suatu alternatif kemungkinan kejadian yang dapat diketahui.
Ada beberapa jenis risiko investasi dilihat dari sumber penyebabnya yang dapat digolongkan menjadi sembilan jenis faktor risiko menurut Francis
1996:210, yaitu: a.
Default risk risiko kegagalan adalah risiko yang timbul bila perusahaan pailit. Beberapa faktor risiko kegagalan ini secara sistematis bersumber
dari kegagalan usaha, sedangkan risiko kegagalan lainnya disebabkan oleh perubahan yang unik bagi perusahaan yang dipengaruhi.
14
b. Interest rate risk risiko tingkat bunga adalah risiko yang timbul akibat
dari perubahan tingkat bunga pasar. Risiko tingkat bunga merupakan risiko yang tidak dapat didiversifikasikan karena tingkat bunga
cenderung untuk naik dan turun secara bersamaan dan mempengaruhi nilai dari aktiva secara umum.
c. Market risk risiko pasar, yang timbul akibat terjadinya kondisi pasar
yang bull dan bear yang cenderung mempengaruhi semua surat berharga secara bersamaan.
d. Management risk risiko manajemen timbul ketika orang yang
mengelola aktiva investasi membuat kesalahan yang mengakibatkan turunnya nilai aktiva. Jadi risiko manajemen ini merupakan bagian dari
risiko total yang disebabkan oleh pengambilan keputusan yang salah. e.
Purchasing power risk risiko daya beli, risiko ini disebabkan oleh tingkat inflasi yang mempengaruhi daya beli dari mata uang.
f. Marketability risk risiko kemampuan jual, merupakan bagian dari total
risiko aktiva yang disebabkan oleh potongan dan komisi penjualan, yang harus diberikan dalam rangka menjual aktiva yang tidak likuid.
g. Political risk risiko politik, merupakan bagian dari variabilitas
pendapatan total aktiva yang disebabkan oleh perubahan lingkungan politik yang mempengaruhi nilai pasar aktiva.
h. Callability risk risiko paksaan, merupakan variabilitas pendapatan
yang disebabkan oleh kenyataan bahwa surat berharga itu dapat secara hukum dipaksakan penjualannya.
15
i. Convertability risk risiko dipertukarkan, merupakan variabilitas
pendapatan yang timbul karena surat berharga pasar seperti obligasi dapat ditukarkan dengan surat berharga lain seperti saham biasa.
Usman 1990:5 mengatakan bahwa investor dihadapkan pada beberapa risiko, antara lain :
a. Risiko financial, yaitu risiko yang diderita oleh investor sebagai akibat
dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran dividen atau bunga serta pokok investasi.
b. Risiko pasar merupakan risiko menurunnya harga pasar secara
substansial baik keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat tingkat inflasi, ekonomi keuangan negara, perubahan manajemen
perusahaan atau kebijakan pemerintah. c.
Risiko psikologis, yaitu risiko bagi investor atau pemodal yang bertindak secara emosional dalam menanggapi perubahan-perubahan
pasar. Para investor menanggapi perubahan harus berdasarkan optimisme atau pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau
penurunan harga saham. Risiko ini erat kaitannya dengan risiko pasar dan risiko financial. Investor sebenarnya tidak membutuhkan dana
sehingga tidak perlu menjual sahamnya, namun demikian mereka tetap menjual sahamnya, karena secara psikologis terpengaruh oleh investor
lain.
16
2.2.5. Teori Asimetri Informasi