Pengertian Akuntansi Keuangan Tujuan Akuntansi Keuangan Tujuan laporan Keuangan

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Akuntansi Keuangan

2.2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai eksternal. Informasi Akuntansi keuangan dikomunikasikan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan dan dibatasi oleh beberapa ketentuan Standar Akuntansi Keuangan Hanafi, 2003:29. Menurut Kieso 2002:3, akuntansi keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal. Pemakai laporan keuangan ini meliputi investor, kreditor, manajer, serikat kerja, dan badan-badan pemerintahan. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal.

2.2.1.2 Tujuan Akuntansi Keuangan

Tujuan akuntansi keuangan adalah memberikan informasi kualitatif tentang suatu perusahaan yang berguna bagi pemakai khususnya pemilik dan kreditor dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan ini termasuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas manjemen dalam memenuhi tanggung jawab manajemen dan kepengurusannya Harahap, 2002:139.

2.2.1.3 Manfaat Akuntansi Keuangan

Laporan keuangan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan akan bermanfaat bagi pihak internal perusahaan khususnya untuk dapat menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan dimasa mendatang. Selain itu juga bermanfaat untuk pihak eksternal khususnya investor dan kreditor untuk pembuatan keputusan ekonomi Hanafi, 2003:30. 2.2.2 Informasi 2.2.2.1 Pengertian Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:3 informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan. Wilkinson 1993:3 mengemukakan bahwa informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran. Informasi terdiri dari data yang telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah yang berguna dan bernilai sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi tertentu yang mencapai sasaran.

2.2.2.2 Sifat Informasi

Menurut Wilkinson 1993:120-121 sifat-sifat informasi yang penting meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Relevansi, hubungan antara informasi dan situasi keputusan, serta dengan sasaran perusahaan. 2. Kuantifibilitas, sejauh mana informasi dapat dikuantifikasikan dinyatakan dalam bentuk munerik . 3. Akurasi, keandalan dan kepresisian informasi. 4. Kepadatan, sejauh mana informasi diringkaskan atau didapatkan. 5. Ketepatan waktu, kekinian informasi. 6. Cakupan, rentang yang dicakup oleh informasi. 2.2.3 Laporan Keuangan 2.2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi laporan keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Definisi dari laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan Baridwan, 2004:17. Laporan keuangan yang telah disusun dan disajikan kepada semua pihak yang berkepentingan pada hakekatnya merupakan alat komunikasi. Artinya laporan keuangan digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari perusahaan dan kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga manajemen mendapat informasi yang bermanfaat untuk: Munawir, 2000:3 1 Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan. 2 Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap bagian, proses atau produksi, serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai. 3 Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggungjawab. 4 Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan guna mencapai hasil yang baik. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasikan dalam nilai moneter Kieso, 2002:3. Menurut Standar Akutansi Keuangan 2007:1-2, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan informasi keuangan dari suatu perusahaan yang meringkas, mencatat secara tepat yang dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.2.3.2 Tujuan laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2009:3, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manjemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut PSAK No. 1 2002, par 07 Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan- keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan mereka. Menurut Accounting Principles Board statement No.4 Belkaoui, 2000:126-127 mengklasifikasikan tujuan secara khusus, umum dan kualitatif, menempatkannya dibawah serangkaian batasan. Tujuan-tujuan tersebut diiktisarkan sebagai berikut : 1. Tujaun Khusus Laporan keuangan adalah penyajian secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi berterima umum, posisi keuangan, hasil oprasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.

2. Tujuan Umum laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumberdaya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan untuk : 1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. 2. Menunjukan pandangan dan investasi. 3. Mengevaluasi kemampuan perusahaan memenuhi komitmen.Menunjukan basis sumber daya untuk pertumbuhan. b. Meyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktivitas perusahaan yang menghasilkan profit dengan tujuan untuk : 1. Menunjukan tingkat kembalian dividen harapan bagi investor. 2. Menunjukkan kemampuan operasi untuk membayar kreditor dan pemasok, menyediakan pekerjaan bagi karyawan, membayar pajak, dan menghasilkan untuk ekspensi. 3. Menyediakan informasi bagi manajemen untuk perencanaan dan pengendalian. 4. Menunjukkan profitabilitas jangka panjang. c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi earnings potensial perusahaan. d. Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya ekonomi dan kewajiban. e. Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai.

3. Tujuan kuantitatif akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:

a. Relevan, memilih informasi yang paling mungkin untuk membantu pemakai dalam pembuatan keputusan ekonomi. b. Dapat dipahami, selain harus jelas informasi yang harus dipilih, juga harus dapat dipahami pemakai. c. Dapat diuji kebenarannya, hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran-ukuran yang independen, menggunakan metode pengukuran yang sama. d. Netral, informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus pemakai tertentu. e. Tepat waktu, berarti mengkomunikasikan informasi seawal mungkin untuk menghindari keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi. Dapat dipertimbangkan, perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan yang berbeda. f. Kelengkapan, semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan- tujuan kualitatif lain harus dilaporkan.

2.2.3.3 Keterbatasan Laporan Keuangan