Deskripsi Hasil Penelitian METODE PENELITIAN

meliputi bidang usaha industri accu lengkap untuk segala keperluan dan usaha-usaha lainya yang berhubungan dengan ini.

4.1.10 Sejarah Singkat PT Selamat Sempurna, Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. “Perusahaan” didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1976 berdasarkan akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 207. Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri alat-alat perlengkapan suku cadang dari berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat di Wisma ADR, Jalan Pluit Raya I No. 1, Jakarta Utara, sedangkan pabriknya berlokasi di Jakarta dan Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 1980.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Ukuran Perusahaan

Merupakan indikator signifikan dari ketepatan waktu pelaporan keuangan yang lebih disebabkan operasi ketersediaan informasi yang terpublikasi. Berikut adalah data ukuran perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2007 : Tabel 4.1 : Data Ukuran Perusahaan Rp Million Tahun No Nama Perusahaan 2004 2005 2006 2007 1 PT Astra Internasional, Tbk 38.864.211 41.393.24 63.559.178 110.520.100 2 PT Asta Otoparts, Tbk 1.478.358 2.159.240 2.255.635 2.564.098 3 PT Goodyear Indonesia,Tbk 352.600 328.000 270.600 533.000 4 PT Gajah Tunggal, Tbk 2.059.200 1.774.080 1.837.440 1.552.320 5 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk 896.852 1.026.398 697.552 1.165.908 6 PT Indospring, Tbk 22.500 18.750 18.750 54.375 7 PT Sugi Samapersada, Tbk 222.400 101.134 48.545 60.681 8 PT Branta Mulia, Tbk 360.000 423.000 855.000 855.000 9 PT Nipress, Tbk 24,000 26.000 27.200 37.000 10 PT Selamat Sempurna, Tbk 376,614 396.094 454.534 61.058 Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tertinggi tahun 2004 adalah PT Astra Internasional, Tbk yaitu sebesar 38.864.211 sedangkan ukuran perusahaan terendah adalah PT Indospring, Tbk yaitu sebesar 22.500. Dan tahun 2005 ukuran perusahaan tertinggi adalah PT Astra Internasional, Tbk yaitu sebesar 41.393.224 sedangkan ukuran perusahaan terendah adalah PT Indospring, Tbk yaitu sebesar 18.750. Tahun 2006 ukuran perusahaan tertinggi adalah PT Astra Internasional, Tbk yaitu sebesar 63.559.178 sedangkan ukuran perusahaan terendah adalah PT Indospring, Tbk yaitu sebesar 18.750. Dan tahun 2007 ukuran perusahaan tertinggi adalah PT Astra Internasional, Tbk yaitu sebesar 110.520.100 sedangkan ukuran perusahaan terendah adalah PT Nipress, Tbk yaitu sebesar 37.000. Perusahaan yang memiliki Market Capitalization yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan besar yang diharapkan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan yang memiliki Market Capitalization yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan kecil yang kadang kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya.

4.2.2 Profitabilitas X

2 Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Berikut adalah data profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2007. Tabel 4.2 : Data Profitabilitas Tahun No Nama Perusahaan 2004 2005 2006 2007 1 PT Astra Internasional, Tbk 12.19 8.92 6.69 9.92 2 PT Asta Otoparts, Tbk 7.63 7.24 8.36 10.82 3 PT Goodyear Indonesia,Tbk 3.25 -0.83 2.59 3.89 4 PT Gajah Tunggal, Tbk 7.02 7.17 2.16 1.36 5 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk -1.32 0.85 0.04 0.24 6 PT Indospring, Tbk -6.23 -1.35 0.56 1.75 7 PT Sugi Samapersada, Tbk 2.58 -19.87 9.38 6.74 8 PT Branta Mulia, Tbk 2.88 6.77 1.22 1.35 9 PT Nipress, Tbk -1.71 1.40 3.09 1.58 10 PT Selamat Sempurna, Tbk 7.85 6.98 7.51 7.55 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa profitabilitas tertinggi tahun 2004 adalah PT Astra Internasional, Tbk yaitu sebesar 12.19 sedangkan yang terendah adalah PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. Sebesar -32. Tahun 2005 profitabilitas tertinggi adalah PT Astra Internasional, Tbk yaitu sebesar 8.92 sedangkan yang terendah adalah PT Goodyear Indonesia, Tbk - 0.83. Tahun 2006 profitabilitas tertinggi adalah PT Sugi Samapersada, Tbk yaitu sebesar 9.38 sedangkan yang terendah adalah PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. yaitu sebesar 0.04. Dan tahun 2007 profitabilitas tertinggi adalah PT Astra Otoparts, Tbk yaitu sebesar 10.82 sedangkan yang terendah adalah PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk, yaitu sebesar 0.24. Perusahaan yang memiliki Net Profit Margin yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki profitabilitas yang baik sehingga diharapkan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan yang memiliki Net Profit Margin yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki profitabilitas yang buruk sehingga kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya.

4.2.3 Likuiditas X

3 Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan. Berikut adalah data likuiditas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2007 : Tabel 4.3: Data Likuiditas Tahun No Nama Perusahaan 2004 2005 2006 2007 1 PT Astra Internasional, Tbk 102.58 110.74 78.38 91.24 2 PT Asta Otoparts, Tbk 142.64 170.92 174.76 216.04 3 PT Goodyear Indonesia,Tbk 230.62 221.07 222.07 135.24 4 PT Gajah Tunggal, Tbk 142.50 231.07 194.29 220.85 5 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk 132.36 107.11 95.39 78.96 6 PT Indospring, Tbk 175.42 124.00 98.45 107.05 7 PT Sugi Samapersada, Tbk 241.28 324.20 301.88 293.02 8 PT Branta Mulia, Tbk 270.07 285.88 393.43 424.88 9 PT Nipress, Tbk 100.71 100.48 107.99 110.50 10 PT Selamat Sempurna, Tbk 183.24 196.13 19.93 188.39 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tahun 2004 likuiditas tertinggi adalah PT Branta Mulia, Tbk yaitu sebesar 270.07. sedangkan likuiditas terendah adalah PT Nipress, Tbk yaitu sebesar 100.71. Tahun 2005 likuiditas tertinggi adalah PT Sugi Samapersada, Tbk yaitu sebesar 324.20. Sedangkan likuiditas terendah adalah PT Nipress, Tbk yaitu sebesar 100.48. Tahun 2006 likuiditas tertinggi adalah PT Branta Mulia, Tbk yaitu sebesar 393.43. Sedangkan likuiditas terendah adalah PT Selamat Sempurna, Tbk yaitu sebesar 19.93. Tahun 2007 likuiditas tertinggi adalah PT Branta Mulia, Tbk yaitu sebesar 424.88. Sedangkan likuiditas terendah adalah PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk yaitu sebesar 78.96. Perusahaan yang memiliki Current ratio yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang lancar sehingga diharapkan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan yang memiliki Current ratio yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang kurang lancar sehingga kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya.

4.2.4 Umur Perusahaan X

4 Perusahaan pada dasarnya didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas panjang, tidak didirikan hanya untuk beberapa tahun saja Kieso Weygandt, 2002:50. Siklus hidup perusahaan yang mempunyai tujuan jangka panjang yaitu dapat menghasilkan keuntungan finansial dan meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan yang telah memiliki banyak pengalaman mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan pengolahan informasi dan cara mengatasinya, serta telah merasakan perubahan-perubahan yang terjadi selama kegiatan operasinya, maka akan mampu menyajikan laporan keuangan lebih tepat waktu. Jadi, perusahaan yang berumur tua lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan yang berumur muda kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Berikut adalah data umur perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2007 : Tabel 4.4 : Data Umur Perusahaan Tahun No. Nama Perusahaan 2004 2005 2006 2007 1 PT Astra Internasional, Tbk 14 15 16 17 2 PT Asta Otoparts, Tbk 7 8 9 10 3 PT Goodyear Indonesia,Tbk 24 25 26 27 4 PT Gajah Tunggal, Tbk 14 15 16 17 5 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk 12 13 14 15 6 PT Indospring, Tbk 14 15 16 17 7 PT Sugi Samapersada, Tbk 9 10 11 12 8 PT Branta Mulia, Tbk 14 15 16 17 9 PT Nipress, Tbk 15 16 17 18 10 PT Selamat Sempurna, Tbk 9 10 11 12 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tahun 2004 umur perusahaan tertua adalah PT Goodyear Indonesia, Tbk yaitu 24 tahun sedangkan termuda adalah PT Astra Otoparts, Tbk yaitu 7 tahun. Tahun 2005 umur perusahaan tertua adalah PT Goodyear Indonesia, Tbk yaitu 25 tahun sedangkan termuda adalah PT Astra Otoparts, Tbk yaitu 8 tahun. Tahun 2006 umur perusahaan tertua adalah PT Goodyear Indonesia, Tbk yaitu 26 tahun sedangkan termuda adalah PT Astra Otoparts, Tbk yaitu 9 tahun. Tahun 2007 umur perusahaan tertua adalah PT Goodyear Indonesia, Tbk yaitu 27 tahun sedangkan termuda adalah PT Astra Otoparts, Tbk yaitu 10 tahun.

4.2.5 Rasio Gearing X

5 Rasio gearing merupakan salah satu rasio financial leverage. Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Berikut adalah data Rasio gearing pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004- 2007 : Tabel 4.5 : Data Rasio Gearing Tahun No. Nama Perusahaan 2004 2005 2006 2007 1 PT Astra Internasional, Tbk 1.18 1.11 1.41 1.17 2 PT Asta Otoparts, Tbk 0.62 0.71 0.57 0.48 3 PT Goodyear Indonesia,Tbk 0.54 0.68 0.62 0.94 4 PT Gajah Tunggal, Tbk 2.76 2.68 2.41 2.54 5 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk 18.99 19.56 20.90 23.20 6 PT Indospring, Tbk 3.78 5.89 6.13 6.61 7 PT Sugi Samapersada, Tbk 0.40 0.31 0.29 0.33 8 PT Branta Mulia, Tbk 1.18 0.87 0.61 0.58 9 PT Nipress, Tbk 1.35 1.28 1.41 2.02 10 PT Selamat Sempurna, Tbk 0.71 0.61 0.53 0.57 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tahun 2004 rasio gearing tertinggi terdapat pada PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk yaitu sebesar 18.99. Sedangkan yang terendah adalah PT Sugi Samapersada, Tbk yaitu sebesar 0.40. Tahun 2005 rasio gearing tertinggi terdapat pada PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk yaitu sebesar 19.56. Sedangkan yang terendah adalah PT Sugi Samapersada, Tbk yaitu sebesar 0.31. Tahun 2006 rasio gearing tertinggi terdapat pada PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk yaitu sebesar 20.90. Sedangkan yang terendah adalah PT Sugi Samapersada, Tbk yaitu sebesar 0.29. Tahun 2007 rasio gearing tertinggi terdapat pada PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk yaitu sebesar 23.20. Sedangkan yang terendah adalah PT Sugi Samapersada, Tbk yaitu sebesar 0.33. Perusahaan yang memiliki Rasio Gearing yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki Financial Distress yang tinggi sehingga kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan yang memiliki Rasio Gearing yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki Financial Distress yang rendah sehingga diharapkan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya.

4.2.6 Ketepatan Waktu Y

Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan Hendriksen, 1992:75 dalam Bandi, 2002. Para pemakai informasi akuntansi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusannya, tetapi informasi harus bersifat baru. Ketepatan waktu Y diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana katagori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dalam panyampaian laporan keuangan. Variable Y menggunakan skala nominal. Tabel 4.6 : Data Ketepatan Waktu No. Nama Perusahaan Tahun Tanggal Ketepatan Waktu Y Kode 1 PT Astra Internasional, Tbk 2004 2005 2006 2007 15 Maret 2005 21 Maret 2006 27 Maret 2007 27 Februari 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 2 PT Astra Otoparts, Tbk 2004 2005 2006 2007 10 Maret 2005 28 Maret 2006 28 Maret 2007 22 Maret 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 3 PT Goodyear Indonesia,Tbk 2004 2005 2006 2007 4 Maret 2005 9 Maret 2006 28 Februari 2007 27 Februari 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 4 PT Gajah Tunggal, Tbk 2004 2005 2006 2007 31 Maret 2005 17 April 2006 31 Maret 2007 12 Maret 2008 Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 5 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk 2004 2005 2006 2007 23 Februari 2005 25 Maret 2006 13 Maret 2007 17 Maret 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 6 PT Indospring, Tbk 2004 2005 2006 2007 5 Maret 2005 25 Maret 2006 27 Maret 2007 28 Maret 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 7 PT Sugi Samapersada, Tbk 2004 2005 2006 2007 9 Maret 2005 23 Maret 2006 18 Juni 2007 25 Maret 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 8 PT Branta Mulia, Tbk 2004 2005 2006 2007 28 maret 2005 27 Maret 2006 29 Maret 2007 11 Maret 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 9 PT Nipress, Tbk 2004 2005 2006 2007 10 Maret 2005 10 Maret 2006 17 Maret 2007 3 Maret 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 10 PT Selamat Sempurna, Tbk 2004 2005 2006 2007 6 Maret 2006 27 Maret 2006 3 Maret 2007 28 Maret 2008 Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu 1 1 1 1 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa laporan keuangan tahun 2004 sampai 2007 selalu dilaporkan secara tepat waktu oleh perusahaan. Kecuali pada PT Gajah Tunggal, Tbk yang terlihat bahwa laporan keuangan pada tahun 2006 tidak dilaporkan secara tepat waktu yang dikarenakan melebihi tanggal 31 Maret. Kemudian ada juga PT Sugi Samapersada, Tbk yang terlihat bahwa laporan keuangan pada tahun 2007 tidak dilaporkan secara tepat waktu yang dikarenakan melebihi tanggal 31 Maret.

4.2 Analisis dan Uji Hipotesis