Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2009:5, penyusunan dan penyajian laporan keuangan mendasarkan diri pada dua asumsi dasar, yaitu
dasar akrual dan kelangsungan hidup usaha.
a. Dasar Akrual
Dasar akrual ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar
dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
b. Dasar Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan
usahanya di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara
material skala usahanya.
2.2.3.6 Jenis Laporan Keuangan
Menurut Darsono dan Ashari 2005:18-25, jenis-jenis laporan
keuangan adalah sebagai berikut : a.
Neraca
Neraca adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera dalam neraca. Biasanya neraca dibuat
per 31 Desember, atau tiap akhir bulan. Neraca terdiri atas hak atau sumber daya perusahaan dan kewajiban perusahaan Darsono dan Ashari,
2005:18. Terdapat dua bentuk penyusunan neraca yang umum digunakan,
yakni bentuk rekening account form dan bentuk laporan report from. Dalam bentuk rekening, aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan utang
beserta modal sendiri disebut pasiva ditempatkan di sebelah kanan. Neraca dalam bentuk laporan, aktiva ditempatkan dibagian atas serta
utang beserta modal sendiri ditempatkan di bawah aktiva secara vertikal
Djarwanto,2004:21. b.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktiva yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya
bulanan atau tahunan. Laporan laba rugi memberikan gambaran kinerja oprasional perusahaan Djarwanto dan Ashari 2005:20
Menurut Kieso 2002:150 laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan oprasi perusahaan selama periode waktu tertentu.
Menurut SAK 2009:25.1 laporan laba rugi merupakan laporan utama
untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi digunakan sebagai alat untuk mengetahui kemajuan
yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapa hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam bentuk rekening account form atau dalam bentuk laporan report form. Dalam bentuk rekening,
biaya-biaya dan kerugian ditempatkan di sebelah kiri, penghasilan- penghasilan di tempatkan di sebelah kanan.
Gambar 1 : Neraca Bentuk Rekening
PT. ABC NERACA
Per 31 Desember 20xx AKTIVA
UTANG DAN MODAL SENDIRI
Aktiva Lancar : Utang Jangka Pendek :
Kas xxx
Utang Dagang xxx
Surat-surat berharga xxx
Wesel bayar xxx
Wesel Tagih xxx
Penghasilan yang ditangguhkan xxx Piutang Tagih
xxx Utang deviden
xxx Persediaan Barang Dagang xxx
Utang Pajak xxx
Penghasilan yang masih Kewajiban yang harus dipenuhi xxx
akan diterima xxx
Biaya yang dibayar dimuka xxx Jumlah Aktiva Lancar
xxx Jumlah Utang Lancar xxx
Investasi :
Utang Jangka
Panjang : Saham PT XYZ
xxx Utang Hipotek xxx
Utang Obligasi xxx
Utang Jangka Panjang lainnya xxx Aktiva Tetap :
Tanah xxx
Bangunan xxx
Akumulasi penyusutan Jumlah utang Jangka Panjang xxx
bangunan xxx
xxx Mesin
xxx Modal Sendiri :
Akumulasi penyusutan Modal Saham
xxx mesin
xxx Saham Prioritas
xxx Saham
Biasa xxx
xxx Jumlah Aktiva Tetap
xxx Jumlah Modal Saham xxx
Surplus xxx
Laba yang Ditahan xxx
Aktiva Tak Berwujud : Merek
Dagang xxx
Goodwill xxx
Jumlah Modal Sendiri xxx xxx
Biaya yang ditangguhkan xxx
Aktiva lain-lain xxx
TOTAL AKTIVA xxx TOTAL UTANG MODAL xxx
Sumber: Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan Djarwanto, 2004:29
Gambar 2 : Neraca Bentuk Laporan
PT. ABC NERACA
Per 31 Desember 20xx
AKTIVA
Aktiva Lancar : Kas
xxx Surat-surat berharga
xxx Piutang Tagih
xxx Persediaan Barang Dagang
xxx Biaya yang dibayar dimuka
xxx Jumlah Aktiva Lancar xxx
Investasi : Saham PT XYZ
xxx Aktiva
Tetap : Tanah
xxx Bangunan
xxx Akumulasi
penyusutan bangunan
xxx xxx
Jumlah Aktiva
Tetap xxx
Aktiva Tak Berwujud : Goodwill
xxx biaya yang ditangguhkan
xxx Aktiva
lain-lain xxx
TOTAL AKTIVA xxx
UTANG DAN MODAL SENDIRI Utang Jangka Pendek :
Utang Dagang
xxx Wesel bayar
xxx Jumlah
Utang Lancar
xxx Utang Jangka Panjang :
Utang Hipotek
xxx Utang
Obligasi xxx
Jumlah utang Jangka Panjang xxx
Modal Sendiri : Modal
Saham xxx
Saham Prioritas
xxx Saham
Biasa xxx
Jumlah Modal
Saham xxx
Surplus xxx
Laba yang Ditahan xxx
Jumlah Modal Sendiri xxx
TOTAL UTANG MODAL xxx
Sumber: Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan Djarwanto, 2004:30
Sedangkan saldonya menunjukan adanya laba atau rugi. Dalam bentuk laporan, data penghasilan dan biaya disusun secara vertikal.
Dalam bentuk laporan ini terdapat lagi dua bentuk penyusunan laporan laba rugi yakni langkah tunggal single step dan langkah berganda
multiple step Djarwanto, 2004:47. Menurut Baridwan 2004:33 bentuk multiple step adalah bentuk
laporan laba rugi di mana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapat-pendapat dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan
tertentu sehingga bisa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut :
1. Laba bruto, hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
2. Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih
ditambah dan dikurangi pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya diluar usaha.
3. Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum
pajak dikurangi pajak penghasilan. 4.
Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan atau dikurangi dengan elemen-
elemen yang tidak biasa.
Menurut Baridwan 2004:33 bentuk single step tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok
usaha dan diluar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara :
a. Pendapatan-pendapatan dan laba
b. Biaya-biaya dan kerugian-kerugian
Pada langkah tunggal, semua penghasilan dari manapun sumbernya dijumlahkan menjadi satu, jumlah ini kemudian dikurangi dengan harga
pokok penjualan dan semua biaya yang terjadi selama periode akuntansi. Sedangkan pada langkah berganda, terdapat beberapa tahap yang perlu
diikuti sebelum angka besarnya pendapatan bersih Djarwanto, 2004:47. Gambar 3 : Laporan Laba Rugi all inclusive, single step
PT ABC
Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20xx
Pendapatan :
Penjualan bersih
xxx Pendapatan
sewa xxx
Total pendapatan
xxx Beban
: Harga
pokok penjualan
xxx
Biaya penjualan
xxx Biaya
administrasi xxx
Beban bunga
xxx Total
beban xxx
Laba bersih xxx
Sumber: Pengantar Akuntansi Warren, 2005:304
Gambar 4 : Laporan Laba Rugi all inclusive, multiple step
PT ABC Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20xx
Pendapatan dari penjualan Penjualan
xxx Dikurangi : Return dan potongan penjualan xxx
Discount penjualan xxx xxx
Penjualan bersih
xxx Harga pokok penjualan
xxx Laba kotor
xxx Biaya operasi
Biaya penjualan : Biaya Gaji penjualan
xxx Biaya iklan
xxx Penyusutan peralatan toko
xxx Beban penjualan rupa-rupa
xxx Total beban penjualan
xxx Biaya administrasi :
Beban gaji kantor xxx
Beban sewa xxx
Beban penyusutan peralatan kantor xxx Beban asuransi
xxx Beban perlengkapan kantor
xxx Beban
administrasi rupa-rupa
xxx Total beban administrasi
xxx
Jumlah biaya usaha xxx
Laba dari
operasi xxx
Pendapatan dan beban lain-lain : Pendapatan sewa
xxx Beban bunga
xxx xxx Laba
bersih xxx
Sumber: Pengantar Akuntansi Warren, 2005:301 c.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan keuangan ekuitas menjelaskan perubahan modal yang terjadi selama periode waktu tertentu. Laporan ini menggambarkan saldo
dan perubahan hak pemilik yang melekat pada perusahaan Darsono dan Ashari, 2004:24.
Menurut SAK 2009:1.12, perusahaan harus menyajikan laporan
perubahan ekuitas sebagai komponen utama yang menunjukkan:
1. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian
beserta jumlahnya berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.
3. Pengaruh kumulatif dan perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.
4. Transaksi modal dengan pemilik distribusi kepada pemilik.
5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahanya. 6.
Rekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio, dan cadangan pada awal dan akhir periode yang
mengungkapkan secara terpisah setiap perpisahan.
Gambar 5 : Laporan Perubahan Ekuitas
PT ABC Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2
Modal Agio
Selisih Selisih
Saldo Jumlah
Saham saham
Revaluasi Kurs
laba Saldo per 311220X0
X X
X X
X X
Perubahan kebijakan akuntansi
X X
Saldo yang disajikan kembali X
X X
X X
X Selisih revaluasi aset tetap
X X
Laba rugi belum direalisasi dari pemilikan efek
X X
Selisih kurs X
X Keuntungan kerugian
neto yang tidak diakui
dalam laporan laba rugi
X X X
Laba bersih periode berjalan X
X Dividen
X X
Penempatan modal saham X
Saldo per 311220X1 X
X X
X X
X Selisih revaluasi aset tetap
X X
Laba rugi belum direalisasi dari pemilikan efek
X X
Selisih kurs X
X Keuntungan kerugian
neto yang tidak diakui
dalam laporan laba rugi
X X
X Laba bersih periode berjalan
X X
Dividen X
X Penempatan modal saham
X X
X Saldo per 311220X2
X X
X X
X X
Sumber: SAK 2007:1.16
d. Laporan Arus Kas Metode 2 Contoh