Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

2 Istirahat yang Cukup Istirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot terutama setelah bekerja, sehingga dapat mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran. Istirahat dengan berbaring dapat mengembalikan aliran darah ke otak sehingga dapat mengurangi stress atau tekanan Muhammadun, 2010. 3 Mengatur Pola Makan Mengatur pola makan seperti diet rendah garam, mengurangi konsumsi makanan dengan kolesterol atau lemak jenuh yang tinggi, mengkonsumsi cukup buah-buahan dan sayur, mengurangi asupan garam ke dalam tubuh, tidak mengkonsumsi alkohol, dan perbanyak minum air putih Muhammadun, 2010.

B. Landasan Teori

Hipertensi merupakan penyakit “the silent disease” karena merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana terjadi tekanan yang abnormal tinggi di dalam ateri. Penderita hipertensi tidak dapat mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi apabila tidak melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hipertensi merupakan risiko penyakit kardiovaskuler dengan komplikasi penyakit jantung, penyakit ginjal, pengerasan arteri, kerusakan mata, dan stroke kerusakan otak. Adanya pengontrolan yang dilakukan penderita hipertensi dapat mengurangi angka kejadian penderita hipertensi. Teori The Rule of halves pada dasarnya dapat digunakan dalam penelitian bidang hipertensi. Teori ini menyatakan bahwa setengah dari pasien hipertensi tidak diketahui atau belum terdiagnosis oleh pelayanan kesehatan, dan hanya setengah dari orang-orang terdiagnosis menderita hipertensi menerima terapi pengobatan. Hipertensi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia, jenis kelamin, faktor soiso-enonomi yang meliputi latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Semakin meningkatnya usia seseorang maka semakin tinggi pula risiko terkena hipertensi. Pada usia di atas 50 tahun, wanita memiliki risiko hipertensi lebih tinggi dari pria. Sedangkan pada usia di bawah 50 tahun, pria memiliki risiko lebih tinggi dari wanita. Seseorang yang memiliki pengetahuan atau latar belakang pendidikan yang tinggi memiliki risiko hipertensi yang lebih rendah dibandingkan dengan seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah. Seseorang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi akan cenderung memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hipertensi sehingga dapat melakukan antisipasi maupun terapi hipertensi Grotto, et al. 2008. Seseorang dengan pekerjaan yang berat atau dengan jadwal pekerjaan yang padat akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Pekerjaan dapat menimbulkan stress bagi seseorang, sehingga apabila seseorang memiliki tekanan pekerjaan yang tinggi maka hal tersebut dapat memicu terjadinya hipertensi karena stress yang berkelanjutan. Selain itu seseorang dengan jadwal pekerjaan yang padat akan sulit untuk mengontrol pola makan dan cenderung tidak mempedulikan kesehatan, sehingga tidak melakukan terapi untuk mengontrol tekanan darahnya Muhammadun, 2010. Seseorang yang memiliki penghasilan tinggi cenderung memiliki kesadaran lebih untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai hipertensi, sehingga dapat lebih mengatur pola hidupnya. Tingginya tingkat penghasilan akan mempermudah seseorang melakukan terapi hipertensi secara rutin khususnya terapi farmakologi. Seseorang yang memiliki penghasilan tinggi akan cenderung memiliki tekanan darah yang rendah atau terkontrol Grotto, et al. 2008. Kesadaran masyarakat terkait masalah hipertensi masih rendah. Banyak masyarakat yang menderita hipertensi, namun belum melakukan terapi. Hal ini dikarenakan penderita belum menyadari bahaya hipertensi. Hipertensi dapat dihindari dengan cara memulai gaya hidup sehat, seperti berolahraga, tidak bekerja terlalu berat, istirahat yang cukup, mengatur pola makan dan menjaga asupan nutrisi yang baik. Sebaiknya penderita hipertensi yang sudah mengetahui bahwa dirinya mengalami hipertensi, diharapkan mematuhi untuk mengonsumsi obat antihipertensi dan melakukan kontrol ke pihak pelayanan kesehatan. Dukuh Jragung secara geografis merupakan bagian dari kelurahan Jogotirto, kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Dukuh Jragung dibagi menjadi 2 Rukun Warga RW dan 6 Rukun Tetangga RT. Dukuh Jragung ditempati oleh sekitar 407 kepala keluarga dan terdapat 386 orang dewasa yang berusia ≥40 tahun. Sebagian besar Penduduk di Dukuh Jragung bermata pencaharian sebagai petani, karena secara geografis wilayah ini dikelilingi oleh lahan pertanian. Berdasarkan informasi dari Kepala Dukuh dan dari data pengobatan gratis yang sebelumnya pernah dilakukan di Dukuh Jragung menunjukkan bahwa masyarakat di Dukuh Jragung banyak yang menderita hipertensi. Oleh karena itu peneliti memilih Padukuhan Jragung untuk melakukan penelitian.

C. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82