Analisis Data Penelitian Keterbatasan Penelitian

9. Pengelompokan data

Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian dilakukan interpretasi data. Data akan dikumpulkan didalam CRF kemudian dipindahkan ke file Microsoft Excel. Gambar 4. Tata Cara Penelitian

J. Analisis Data Penelitian

Data yang sudah diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan faktor sosio ekonomi. Setelah data dikelompokkan kemudian diolah dengan program komputer. Pertama adalah menghitung proporsi responden sesuai dengan faktor sosio-ekonomi, prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi responden. Uji normalitas menggunakan Teorema Limit Pusat yang menyatakan bahwa jika ukuran sampel cukup besar n 30, distribusi mean sampling dapat dikatakan terdistribusi normal apapun bentuk asli distribusi populasi tersebut Harinaldi, 2005. Data yang terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji Chi Square. Uji Chi Square digunakan untuk menguji perbedaan proporsi antara 2 atau lebih kelompok. Selanjutnya adalah melakukan uji perbandingan rata-rata jenis kelamin dan faktor sosio ekonomi menggunakan uji t independent. Uji t independent digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel independen dan dependen yang tidak berhubungan. Serta uji One way anova untuk menghitung rata-rata umur. Uji One way anova digunakan untuk menghasilkan analisis variansi satu arah yang membandingkan mean dari dua kelompok sampel independen dan dependent dengan tipe data kuantitatif, dengan jumlah sampel lebih dari 2 kelompok Wahana Komputer, 2009.

K. Analisis Hipotesis

1. Rumusan Hipotesis penelitian

Gambar 5. Rumusan Hipotesis Penelitian Faktor Sosio-Ekonomi Ho : P1 ≤ P2 H1,2,3 : P1P2 ; 0.05 Prevalensi H1 Kesadaran H2 Terapi H3 Sosio-Ekonomi Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan P1 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi taraf pendidikan ≤SMP; penghasilan ≤UMR; bekerja indoor. P2 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi taraf pendidikan SMP; penghasilan UMR; bekerja outdoor.

2. Analisis data

Proses yang dilakukan setelah pengumpulan data adalah pengolahan dan analisis data dengan beberapa tahapan, yaitu coding, editing, entry, dan cleaning. Coding dilakukan dengan memberikan kode terhadap jawaban pada CRF yang bertujuan untuk mempermudah dalam analisis data dan mempercepat proses memasukkan data. Editting yaitu pemeriksaan kelengkapan isi CRF untuk memastikan semua pertanyaan telah dijawab oleh responden. Entry yaitu proses memasukkan data ke dalam program yang digunakan untuk mengolah data menggunakan komputer dan perangkat lunak yang sesuai. Cleanning yaitu pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan ke dalam komputer untuk memastikan tidak terjadi kesalahan dalam memasukkan data yang dapat mengakibatkan data tersebut menjadi ganda dan salah dalam interpretasi.

a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk melihat karakteristik dari masing- masing variabel yang akan diteliti, baik variabel dependen maupun variabel independen. Untuk data kategorik maka akan dilihat distribusi frekuensi dengan ukuran persentase atau proporsi, sedangkan data numerik akan dilihat mean, standart error, minimal maksimal, dan 95 CI. Hasil perhitungan akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan. Variabel dependen adalah prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi. 1 Uji T Independent Uji t independent digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel independen dan dependen yang tidak berhubungan. Keterangan : Variabel Dependen : tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi Variabel Independen : Faktor sosio ekonomi yang meliputi pendidikan, pekerjaan, penghasilan. Pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian didasarkan pada tingkat signifikansi nilai p sebagai berikut: Jika p 0,05 maka rata-rata data kedua varian tidak ada perbedaan atau homogen. Jika p 0,05 maka rata-rata data kedua varian adalah berbeda atau tidak homogen. 2 Uji One Way Anova Uji One way anova digunakan untuk menghasilkan analisis variansi satu arah untuk variabel dependent dengan tipe data kuantitatif dengan sebuah variabel independent sebagai variabel faktor, dengan jumlah sampel lebih dari 2 kelompok. Pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian dapat didasarkan pada tingkat signifikansi nilai p sebagai berikut: Jika nilai p 0,05 maka rata-rata data antar varian tidak ada perbedaan atau homogen. Jika nilai p ≤ 0,05 artinya rata-rata data antar varian adalah berbeda atau tidak homogen. 3 Uji Chi Square Uji Chi Square digunakan untuk menguji hipotesis perbedaan yang signifikan antara faktor sosio-ekonomi terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi. Dasar pengambilan keputusan adanya hubungan tersebut berdasarkan tingkat kesalahan α = 0,05. Pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian didasarkan pada tingkat signifikansi nilai p sebagai berikut: 1. Jika p 0,05 maka kedua varian tidak ada perbedaan 2. Jika p 0,05 maka kedua varian terdapat perbedaan Pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian didasarkan pada tingkat signifikansi nilai odds ratio sebagai berikut: 1. Jika OR lebih dari 1 dan 95 CI tidak mencakup nilai 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti merupakan faktor risiko. 2. Jika OR lebih dari 1 dan 95 mencakup nilai 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti bukan merupakan faktor risiko 3. Jika OR 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti merupakan faktor protektif.

L. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian secara cross sectional. Desain ini mempunyai kelemahan yaitu subyek penelitian hanya diteliti melalui satu kali observasi, padahal tekanan darah subyek penelitian dapat berubah karena beberapa faktor misalnya stress atau kondisi tubuh. Sehingga tekanan darah responden yang diperoleh adalah tekanan darah sewaktu. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik sampling yang digunakan ini memiliki kelemahan karena dapat mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan terhadap total populasi sampling, yaitu populasi Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Responden penelitian berusia ≥40tahun, sehingga komunikasi peneliti dengan pasien sedikit terhambat karena kurangnya pendengaran dan perbedaan bahasa. Beberapa responden tidak mau menjawab pertanyaan peneliti, khususnya soal penghasilan dan pekerjaan responden. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap perbedaan antara faktor sosio-ekonomi terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi responden Dukuh Jragung. Pada penelitian Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi di Dukuh Jragung, Kabupaten Sleman, Yogyakarta periode Mei-Juni 2014 didapatkan 244 responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Responden penelitian adalah penduduk dewasa yang berusia ≥40 tahun, karena pada usia tersebut prevalensi hipertensi tinggi Setiati dan Sutrisna, 2005. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan faktor sosio- ekonomi responden. Setelah data dikelompokkan kemudian dilakukan uji statistik dengan program komputer. Uji statistik tersebut meliputi uji frekuensi, uji t independent, uji One Way Anova, dan uji Chi Square. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah yaitu ≤SMP dan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dengan penghasilan rata-rata dibawah UMR. Responden penelitian yang suka mengkonsumsi makanan asin sebanyak 57 orang dan yang suka makan daging sebanyak 30 orang. Makanan asin dan daging dapat memicu timbulnya hipertensi. Dalam penelitian ini karakteristik responden yang dianalisis adalah umur, jenis kelamin, faktor sosio-ekonomi, dan tekanan darah.

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82