Validitas dan reliabilitas instrument penelitian Pengukuran Tekanan Darah Penjelasan hasil pemeriksaan Wawancara Responden

3. Pembuatan inform consent

Informed consent merupakan bukti pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya.

4. Penetapan dan seleksi calon responden

Pencarian subjek penelitian dilakukan setelah mendapat ijin kepala dukuh Jragung, Kabupaten Sleman. Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Responden yang bersedia untuk diambil data diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya. Penduduk Dukuh Jragung yang bersedia menjadi responden penelitian akan diukur tekanan darahnya dan di wawancara terkait data yang dibutuhkan berdasarkan CRF.

5. Validitas dan reliabilitas instrument penelitian

Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut Azwar dan Saifuddin, 2000. Dalam penelitian ini validitas diukur dengan cara membandingkan hasil tekanan darah dari tensimeter kami dengan tensimeter lain. Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Hasil tekanan darah tidak boleh berbeda lebih dari ± 5mmHg Nursalam, 2003. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan cara mengukur tekanan darah 3 orang dan masing-masing diukur sebanyak 5 kali.

6. Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani informed consent , dilakukan pada bagian lengan kiri atas dan posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Setiap responden diukur tensinya minimal 2 kali adalah untuk menentukan tekanan darah yang spesifik bagi penderita. Jika hasil pengukuran ke dua berbeda lebih dari 10 mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan pengukuran ke tiga. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dihitung reratanya sebagai hasil ukur tensi. Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg Depkes RI, 2007.

7. Penjelasan hasil pemeriksaan

Peneliti akan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada responden secara langsung. Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan penggalian beberapa informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis.

8. Wawancara Responden

Wawancara kepada responden terkait umur, jenis kelamin, dan faktor sosio ekonomi, yang meliputi pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan responden. Pengisian CRF berdasarkan hasil wawancara kepada responden terkait umur, jenis kelamin, dan faktor sosio-ekonomi responden.

9. Pengelompokan data

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82