Instalasi Farmasi Rumah Sakit .1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Perencanaan Pengadaan

51 terapi telah berubah nama menjadi tim farmasi dan terapi namun Direktur RSUP. H. Adam Malik belum mengeluarkan Surat Keputusan untuk menetapkan hal tersebut sehingga masih mengacu pada Surat Keputusan Direktur Utama RSUP HAM tanggal 2 Januari 2014 Nomor 07.10.0IV 2.1442014 tentang Pembentukan Panitia Farmasi dan Terapi RSUP HAM. Dalam Surat keputusan tersebut, Panitia Farmasi dan Terapi mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawabmembuat Formularium Rumah Sakit berdasarkan hasil kesepakatan Panitia Farmasi dan Terapi setahun sekali, tetapi sampai saat ini masih dilakukan setiap tiga tahun sekali. 4.4 Instalasi Farmasi Rumah Sakit 4.4.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Sesuai dengan Keputusan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Tentang Revisi Strktur Organisasi Dan Tata Kerja Instalasi Farmasi RSUP Haji Adam Malik Nomor : OT.01.01IV.2.1102812011, Struktur Organisasi di Instalasi Farmasi masih memisahkan antara Depo Farmasi Instalasi Anestesi dan Terapi Intensif dengan Depo Farmasi Instalasi Bedah Pusat. Namun tahun 2014 kedua depo ini digabung menjadi Depo Central Medical Unityang surat keputusannya belum dikeluarkan oleh Direktur Utama. Universitas Sumatera Utara 52 4.5Standar Pelayanan Kefarmasian 4.5.1 Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai

a. Pemilihan

Pemilihan yang dilakukan oleh Pokja Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi Mutu telah sesuai dengan Permenkes RI No. 58 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.

b. Perencanaan

Perencanaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit yang dilaksanakan Pokja Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi Mutu bertujuan untuk menghindari kekosongan sediaan farmasi di Rumah Sakit namun kenyataannya masih oleh dijumpai kekosongan obat di apotik dan depo. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pasien akibat telah dilaksanakannya program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan Nasional, per tanggal 1 Januari 2014 jaminan kesehatan dialihkan dari Askes ke BPJS, selain penjaminannya juga diperluas kepada seluruh masyarakat. Dilain pihak, berdasarkan SK Menkes Nomor 502MenkesSKIX1991. RSUP H. Adam Malik merupakan Pusat Rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Kebijakan ini juga berpengaruh terhadap ketersediaan obat di Rumah Sakit.

c. Pengadaan

Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di RSUP H. Adam Malik dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan dengan menggunakan sistem e-catalogue yang dibuat oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan barangjasa Pemerintah LKPP. Universitas Sumatera Utara 53

d. Penerimaan