Penerimaan Penyimpanan Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat Rekonsiliasi Obat.

53

d. Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Semua dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan dengan baik. Penerimaan melalui pembendaharaan barang Instalasi Farmasi Rumah Sakit RSUP Haji Adam Malik, tetapi penerimaan barang tidak diterima Oleh pembendaharaan barang.

e. Penyimpanan

Perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik disimpan sesuai dengan sifatnya obat termolabil dilemari pendingin pada suhu 2-8 o C, dan obat pada suhu ruangan 15-30 C, bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep, bahan berbahaya mudah terbakar terpisah dari produk farmasi lainnya dan obat LASA disimpan dengan penandaan khusus. Obat narkotik dalam lemari khusus dan terkunci double lock dan obat high alert pada lemari khusus yang ditandai garis merah diberi tanda label peringatan berbentuk bulat dan berwarna merah dengan tulisan high alert dan disusun secara alfabetis dengan sistem first in first out FIFO dan first expired first out FEFO. Penyimpanan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi belum sepenuhnya sesuai dengan persyaratan penyimpanan perbekalan farmasi. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ruangan untuk menyimpan barang masuk yang datang dalam jumlah besar.

f. Pendistribusian

Pendistribusian obat dari depo ke ruang rawat inap yang berdasarkan kartu pemberian obat dengan sistem one day dose dispensing terjadi di ruang rawat inap rindu A dan rindu B hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu kerja petugas Universitas Sumatera Utara 54 dari masing-masing depo. Pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan seperti:Depo rawat inap terpadu A Rindu A, Depo Rindu B, Depo Instalasi Anestesi Terapi Intensif IATI, Depo Instalasi Gawat Darurat IGD, Apotek I dan Apotek II.

4.5.2 Pelayanan Farmasi Klinik a. Pengkajian dan Pelayanan Resep

Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dilayani oleh apotek I dan II. Apoteker melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.

b. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat

Penelusuran riwayat penggunaan obat dilakukan pada saat visite oleh farmasi klinis, namun kegiatan ini belum dilakukan kepada seluruh pasien di RSUP H. Adam Malik. Hal ini karena kurangnya tenaga apoteker untuk melaksanakan kegiatan ini. Menurut KepMenKes Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014, idealnya perbandingan antara apoteker dan pasien adalah 1 apoteker melayani 30 pasien. Pada kenyataannya di RA1 Interna Wanita , rata-rata pasien ada 60 orang, sedangkan Apoteker di ruangan tersebut hanya 1 orang.

c.Rekonsiliasi Obat.

Rekonsiliasi obat yang dilakukan di RSUP. H. Adam Malik dengan mengkarantinakan obat yang di bawa pasien dari luar rumah sakit, ini telah sesuai dengan rekonsiliasi obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 58 tahun 2014. Pencegahan ini bertujuan untuk mencegah Universitas Sumatera Utara 55 kesalahan obat seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat. d.Pelayanan Informasi Obat PIO Pelayanan informasi obat pada pasien rawat jalan dilakukan oleh apotek I dan apotek II. Salah satu kegiatan PIO yang telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik yaitu melalui penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan oleh farmasi klinis yang bekerja sama dengan Instalasi PKMRS. Penyuluhan dilakukan beberapa kali untuk pasien rawat jalan dan rawat inap. Kemudian setiap bulan laporan PIO direkap oleh koordinator PIO yang ada di pokja farmasi klinis.

e. Konseling