39
e. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan menyimpansediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.Pokja perbekalan bertanggung jawab atas
penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di gudang dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai. Penyimpanan dipisahkan berdasarkan penyedia: BPJS, Umum dan Floor Stock.
Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai harus aman dalam hal kestabilan dan terhindar dari kehilangan, suhu ruangan
penyimpanan 15-30ºC, dan lemari pendingin 2-8ºC dan kelembaban ruangan 59- 80. Penyimpanan untuk obat berkewaspadaan tinggi High Alert diberi label
atau penandaan khusus berwarna merah. Penyimpanan untuk bahan berbahaya, terpisah dari obat atau sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai lainnya. Penyimpanan obat Look Alike Sound Alike LASA diberi jarak antara satu dengan yang lainnya dan diberi tanda atau label LASA berwarna hijau.
Penyimpanan narkotika dilakukan di dalam lemari khusus dengan sistem double lock dan pencatatan dengan kartu stock. Namun masih ada barang yang disimpan
di luar gudang.
f. Pendistribusian
Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakaidi RSUP. H. Adam Malik dilakukan dengan alur sebagai berikut:
a. Sediaan farmasi dari gudang ke depo-depo dan apotik berdasarkan surat permintaan yang sudah disesuaikan dengan SIRS.
Universitas Sumatera Utara
40
b. Sediaan farmasi dari apotik ke pasien berdasarkan resep perorangan c. Sediaan farmasi dari depo ke satelit berdasarkan surat permintaan.
d. Sediaan farmasi dari depo atau satelit ke pasien melalui perawat berdasarkan KOP kartu obat pasien dengan sistem One Day Dose Dispensing ODDD
kecuali untuk pasien IGD dan ICU, menggunakan sistem One Unit Dose Dispensing OUDD.
g. Pemusnahan dan Penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BahanMedis Habis Pakai
Barang yang mendekati tanggal kadaluarsa 3-6 bulan ditarik kembali oleh instalasi farmasi. Apabila obat masih bisa dipakai oleh pasien dipakai
terlebih dahulu, dan apabila tidak bisa dipakai dikumpulkan untuk dikembalikan ke PBF. Sediaan farmasi yang tidak bisa dikembalikan langsung dimusnahkan
melalui berita acara.
h. Pengendalian
Pengendalian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik terhadap jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan cara: i. Melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan slow moving;
ii. Melakukan evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan berturut-turut death stock;
iii. Apabila ada persediaan death stock maka pihak gudang memberitahukan Pokja farmasi klinis untuk selanjutnya pokja farmasi klinis
mengkomunikasikan ke dokter-dokter untuk menggunakan persediaan tersebut.
iv. Stok opname yang dilakukan sebulan sekali.
Universitas Sumatera Utara
41
v. Permintaan dari depo ke gudang di sesuaikan terlebih dahulu dengan data SIRS.
i.Administrasi
Administrasi perbekalan farmasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan manajemen perbekalan farmasi serta penyusunan laporan yang
berkaitan dengan perbekalan farmasi secara rutin dalam periode bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan.
3.3.3.2 Pelayanan Farmasi Klinik.
a.Pengkajian Resep