Pengadaan Penerimaan Penyimpanan TINJAUAN KHUSUS RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

37 penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai,pengendalian;dan administrasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.

a. Pemilihan

Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan. pemilihan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai farmasi dilakukan oleh pokja perencanaan, pelaporan dan evaluasi berdasarkan:Formularium Nasional, formularium rumah sakit yang disesuaikan lagi dengan e-catalogue, data konsumtif tahun sebelumnya, pola penyakitepidemiologi, efektivitas dan keamanan dan pengobatan berbasis bukti, mutu, harga dan ketersediaan di pasaran.

b. Perencanaan

Perencanaan Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakaidi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dilaksanakan oleh Pokja Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasidengan tujuan untuk menghindari kekosongan obat di RSUP H. Adam Malik. Perencanaan ini berdasarkan Rencana Kebutuhan Obat RKO yaitu perbandingan pemakaian tahun ini konsumtif dengan pembelian tahun lalu, epidemiologi, dan kombinasi metode konsumsi dengan epidemiologi yang di sesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

c. Pengadaan

Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dilakukan oleh pokja P2E. Sistem pengadaan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan nomor 63 tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik . Universitas Sumatera Utara 38 Proses pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakaidi RSUP H. Adam Malik dimulai dengan mnyerahkan data sediaan yang dibutuhkan ke Unit Layanan Pengadaan ULP yang mengacu pada formularium nasional secara e-katalog dan manual. Pengadaan juga dapat bersumber dari hibah atau bantuan.

d. Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga tertera dalam kontrak atau surat pesanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan: i. Harus sesuai dengan faktursurat pengantarpesanan barang SPB. ii. Harus sesuai kontrak SPK. iii. Periksalah kondisi fisik barang dan tanggal kadaluarsa minimal 2 tahun. iv. Bahan baku harus disertai sertifikat analisa. v. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet MSDS. vi. Khusus untuk alat kesehatankedokteran harus mempunyai Certificate of Origin. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakaidilaksanakan oleh panitia penerima. Didalam panitia penerima harus terlibat tenaga apoteker. Setelah penerimaan barang kontrakSPK selesai dibuat berita acara penerimaan oleh panitia penerima. Setiap penerimaan perbekalan farmasi harus di entri ke komputer SIRS. Universitas Sumatera Utara 39

e. Penyimpanan

Penyimpanan merupakan kegiatan menyimpansediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.Pokja perbekalan bertanggung jawab atas penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di gudang dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai. Penyimpanan dipisahkan berdasarkan penyedia: BPJS, Umum dan Floor Stock. Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai harus aman dalam hal kestabilan dan terhindar dari kehilangan, suhu ruangan penyimpanan 15-30ºC, dan lemari pendingin 2-8ºC dan kelembaban ruangan 59- 80. Penyimpanan untuk obat berkewaspadaan tinggi High Alert diberi label atau penandaan khusus berwarna merah. Penyimpanan untuk bahan berbahaya, terpisah dari obat atau sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai lainnya. Penyimpanan obat Look Alike Sound Alike LASA diberi jarak antara satu dengan yang lainnya dan diberi tanda atau label LASA berwarna hijau. Penyimpanan narkotika dilakukan di dalam lemari khusus dengan sistem double lock dan pencatatan dengan kartu stock. Namun masih ada barang yang disimpan di luar gudang.

f. Pendistribusian