c. Penjadwalan Kembali Rescheduling
Pihak bank memberikan penyelesaian piutang kredit bermasalah dengan penjadwalan kembali pembayaran kredit yaitu memberi keleluasaan debitur
menunda masa jatuh tempo kredit atau penjadwalan kembali pembayaran angsuran kredit.
3. Penetapan Strategi Penanganan Piutang Kredit bermasalah.
Identifikasi masalah dan analisa strategi diperlukan dalam menentukan langkah yang tepat untuk mengetahui apakah kredit akan diselesaikan dengan
strategi penerusan hubungan apabila kondisi debitur dapat diperbaiki atau strategi pemutusan hubungan apabila kondisi debitur tidak dapat diharapkan
lagi. Identifikasi masalah tersebut antara lain meliputi: a.
Dokumentasi Penguasaan, kelengkapan dan keabsahan dokumen merupakan bagian yang
sangat penting dari menajemen resiko kredit. Pejabat kredit harus melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap seluruh dokumen kredit untuk
mengetahui posisi PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan terhadap debitur.
b. Hubungan dengan debitur
Analisis dan evaluasi terhadap riwayat hubungan dengan debitur mencakup kontribusi yang telah diberikan, integritas, keterbukaan dan kecakapan
sebagai ukuran kejujuran dan kemampuan manajemen, pemenuhan kewajiban-kewajiban selama ini baik berupa pembayaran bunga maupun
pokok pinjaman, penyampaian laporan keuangan maupun informasi yang
Universitas Sumatera Utara
diperlukan. Ketaatan dalam pemenuhan persyaratan kredit. Respon yang diperlihatkan oleh debitur atas kreditnya yang bermasalah.
c. Informasi dan Investigasi
Informasi dan investigasi dimaksudkan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai kondisi terakhir debitur yang bersangkutan terutama kondisi usaha
maupun agunannya. Informasi dapat diperoleh antara lain dari pemasok, pelanggan, relasi bisnis dan intern perusahaan. Pemeriksaan dilakukan
dengan mengadakan kunjungan ke tempat usaha maupun lokasi agunannya, sambil menghimpun informasi mengenai nilai jual agunan yang sebenarnya.
Kegiatan ini adalah untuk mengetahui kemampuan debitur untuk membayar kewajibannya.
4. Rencana Tindak lanjut
Secara umum rencana tindak lanjut penagihan piutang kredit bermasalah dapat berupa pengawasan, restrukturisasi kredit, dan penyelesaian kredit.
a. Pengawasan
Jika kondisi usahanya masih baik serta diyakini bahwa segala sesuatu yang dibuat dalam perjanjian kredit masih dipenuhi oleh debitur, maka dilakukan
upaya pengawasan kredit dan review terhadap dokumen perkreditan. b.
Rekstrukturisasi kredit Restrukturisasi merupakan upaya penyelamatan kredit yang dilakukan oleh
pihak bank terhadap debitur yang menunjukkan itikad baik untuk berkerjasama kooperatif dan usahanya masih berjalan serta mempunyai
prospek yang baik sehingga debitur dapat memenuhi kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
Restrukturisasi kredit yang dilakukan antara lain penurunan suku bunga kredit, pengurangan tunggakan bunga dan atau pinalti, pengurangan
tunggakan pokok kredit, perpanjangan jangka waktu kredit, penambahannn fasilitas kredit, pengambilalihan aset debitur sesuai ketentuan yang berlaku,
konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara bank pada perusahaan debitur, dan pembayaran sejumlah kewajiban bunga yang dilakukan
kemudian. c.
Penyelesaian Kredit Bermasalah Adalah penyelesaian kredit yang dilakukan oleh Bank terhadap debitur yang
usahanya tidak mempunyai prospek lagi atau tidak mempunyai usaha lagi, mempunyai itikad baik sehingga kreditnya tidak dapat lagi direstrukturisasi.
Adapun penyelesaian kredit bermasalah yang dapat dilakukan yaitu: 1
Penyelesaian piutang secara damai Penyelesaian piutang secara damai dilakukan terhadap debitur yang
masih mempunyai itikad baik kooperatif untuk menyelesaikan kewajibannya. Penyelesaian piutang secara damai meliputi:
a Keringanan tunggakan bunga dan atau denda.
b Pemberian keringanan bunga dan atau denda maksimum sebatas
bunga dan atau denda yang belum terbayar oleh debitur. c
Penjualan sebahagian atau seluruh agunan secara di bawah tangan oleh debitur atau pemilik agunan untuk angsuran atau
penyelesaian kewajiban debitur.
Universitas Sumatera Utara
d Pengambilalihan asset debitur oleh PT Bank NISP, Tbk Cabang
Imam Bonjol Medan untuk angsuran atau penyelesaian kewajiban debitur.
e Pengurangan tunggakan pokok kredit.
f Penyelesaian kredit dengan pengurangan tunggakan pokok kredit
baru dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Bank NISP.
2 Penyelesaian melalui saluran hukum
Penyelesaian piutang melalui saluran hukum atau bantuann pihak ketiga antara lain meliputi:
a Penyelesaian Piutang melalui Pengadilan Negeri
b Penyelesaian piutang melalui Pengadilan Negeri PN dapat
dilakukan melalui somasi peringatan yang diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera Pengadilan Negeri,
malalui Parate Executie yaitu dengan mengajukan fiat eksekusi kepada Ketua Pengadilan Negeri atas barang agunan yang telah
diikat sempurna dan nyata, dan melalui gugatan yaitu mengajukan gugatan sebagai perkara perdata biasa bila barang
jaminan belum mempunyai hak kepemilikan sempurna. c
Pengurusan piutang melalui Dirjen Piutang dan Lelang Negara KP3N
d Sebelum piutang macet diserahkan kepada KP3N harus
dilakukan upaya restrukturisasi atau penyelesaian secara damai
Universitas Sumatera Utara
oleh PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan secara maksimal.
e Tuntutan kepailitan melalui Pengadilan Niaga
f Penyelesaian piutang melalui saluran hukum ditempuh apabila
upaya restrukturisasi atau penyelesaian secara damai telah dilakukan secara maksimal dan belum memberikan hasil atau
debitur tidak menunjukkan itikad baik. 3
Penghapusbukuan kredit macet write off Write Off dilakukan apabila segala upaya penyelesaian kredit macet
telah dilakukan namun tidak membawa hasil sesuai ketentuan yang berlaku. Penghapusbukuan piutang kredit macet merupakan tindakan
akuntansi dalam pengelolaan asset bank yang berpengaruh terhadap perhitungan laba rugi dan struktur permodalan. Secara yuridis
tindakan tersebut bukanlah merupakan pelunasan kredit sehingga tetap menjadi tagihan bank, oleh karena itu debitur masih mempunyai
kewajiban membayar kembali melunasi piutangnya. Piutang yang dihapusbukukan masih merupakan asset PT Bank NISP, Tbk Cabang
Imam Bonjol Medan yang harus dikelola baik administrasinya maupun tindak lanjut penagihannya seperti piutang lainnya. Penghapusbukuan
kredit macet dikoordinasikan dengan divisi terkait, kemudian diajukan kepada direksi PT Bank NISP, Tbk untuk persetujuan dan dilaporkan
kepada komisaris serta dipertanggungjawabkan dalam RUPS.
Universitas Sumatera Utara
4 Penghentian Penagihan
Penghentian penagihan dilakukan setelah segala upaya penyelesaian terhadap kredit-kredit yang telah dihapusbukukan dilakukan oleh pihak
bank dan direksi dapat menyatakan penghentian penagihan setelah mendapat persetujuan tertulis dari RUPS.
5 Tata cara penyelesaian barang agunan kredit yang telah dikuasai PT
Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan dari hasil penyelesaian kredit.
PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan sejak awal pemberian kredit telah menerima agunan yang bernilai ekonomis untuk
pengamanan kredit tersebut. Barang agunan tersebut secara yuridis dan ekonomis harus sudah dikuasai PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam
Bonjol Medan apabila di kemudian hari kredit tersebut bermasalah. Agunan wajib dicairkan atau dijual kembali secepatnya, selambat-
lambatnya dalam jangka waktu 1 satu tahun jika PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan membeli sendiri barang agunan melalui
lelang. Barang agunan tersebut harus dapat dicairkan atau dijual secepatnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli dalam lelang
untuk memperkecil kerugian PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan. Kelebihan hasil penjualan tersebut menjadi hak PT
Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan. Penjualan kembali barang agunan berupa aktiva tetap yang dibeli secara lelang
dengan harga yang lebih rendah dari harga beli dalam lelang, hanya dapat dilakukan untuk situasi yang khusus di daerah
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Pengecualian tersebut harus dilaporkan secara case by case kepada Direktur Bisnis Ritel dan Direktur Pengendalian Kredit.
G. Kolektibilitas Kredit